Courtesy of YahooFinance
Karyawan Senior Amazon Terpaksa Keluar Akibat Kebijakan Wajib Kembali ke Kantor
Menggambarkan pengalaman Lee Ann Million yang harus meninggalkan pekerjaannya di Amazon karena kebijakan kembali ke kantor, meskipun memiliki kinerja yang sangat baik dan telah bekerja secara virtual selama bertahun-tahun.
23 Apr 2025, 16.12 WIB
84 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kebijakan kembali ke kantor dapat berdampak negatif pada karyawan yang telah bekerja secara efektif dari jarak jauh.
- Karyawan yang berpengalaman dapat merasa terpinggirkan oleh keputusan perusahaan yang tidak mempertimbangkan situasi pribadi mereka.
- Pentingnya dukungan perusahaan dalam masa transisi menuju pensiun bagi karyawan yang telah lama berkontribusi.
Seattle, Washington, Amerika Serikat - Lee Ann Million telah bekerja sebagai asisten eksekutif di Amazon selama hampir 14 tahun dan telah bekerja secara virtual selama sembilan tahun. Namun, karena kebijakan kembali ke kantor (RTO) Amazon, Million harus meninggalkan pekerjaannya pada 30 April. Meskipun memiliki kinerja yang sangat baik, Million merasa seperti dipecat karena tidak dapat memenuhi persyaratan untuk pindah ke kantor fisik di Seattle atau Washington, D.C.
Million telah mencoba berbagai cara untuk tetap bekerja di Amazon, termasuk mengajukan pengecualian kerja jarak jauh dan mencari peran virtual lainnya di dalam perusahaan. Namun, semua usahanya tidak berhasil, dan dia merasa kebijakan Amazon saat ini lebih dingin dibandingkan sebelumnya. Million juga khawatir tentang kehilangan asuransi kesehatannya dan dampaknya terhadap putrinya yang cacat.
Amazon menyatakan bahwa mereka telah bekerja dengan Million untuk memenuhi permintaannya dan memperpanjang pengecualian kerja jarak jauhnya beberapa kali. Namun, Million tetap merasa kecewa dan bingung dengan keputusan perusahaan. Dia berharap bisa terus bekerja secara virtual dan merasa bahwa Amazon seharusnya bisa memberikan sedikit kelonggaran mengingat pengabdiannya selama 14 tahun.
--------------------
Analisis Kami: Kebijakan wajib kembali ke kantor Amazon ini menunjukkan kurangnya fleksibilitas dan empati terhadap karyawan senior yang telah terbukti berkontribusi secara signifikan. Ini bisa menjadi preseden buruk yang memicu hilangnya loyalitas dan moral karyawan, serta menimbulkan reputasi negatif bagi perusahaan besar di era kerja hybrid.
--------------------
Analisis Ahli:
Dr. Anita Dewi (Psikolog Organisasi): Keputusan perusahaan yang kaku terhadap kebijakan kerja jarak jauh mengabaikan pentingnya disengagement dan kesejahteraan karyawan senior, yang berpotensi meningkatkan turnover dan menurunkan produktivitas jangka panjang.
--------------------
What's Next: Kemungkinan akan makin banyak konflik dan persoalan tenaga kerja di perusahaan besar yang menerapkan kebijakan kembali ke kantor, terutama bagi karyawan yang sudah lama dan mengandalkan kerja jarak jauh, yang bisa memicu tekanan untuk reformasi kebijakan HR dan ketenagakerjaan di perusahaan teknologi.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/im-64-old-amazon-employee-091202673.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/im-64-old-amazon-employee-091202673.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan Lee Ann Million di Amazon?A
Lee Ann Million diberitahu bahwa hari terakhirnya di Amazon adalah 30 April karena kebijakan kembali ke kantor.Q
Mengapa Lee Ann merasa seperti dipecat?A
Lee Ann merasa seperti dipecat karena dia tidak ingin meninggalkan pekerjaannya dan memiliki kinerja yang sangat baik.Q
Apa yang dia harapkan dari Amazon terkait masa pensiunnya?A
Dia berharap Amazon dapat menjembatani kesenjangan hingga dia memenuhi syarat untuk Medicare dan memberikan waktu lebih untuk anaknya yang cacat.Q
Bagaimana kebijakan kembali ke kantor mempengaruhi pekerjaannya?A
Kebijakan kembali ke kantor membuatnya harus meninggalkan pekerjaan jarak jauh yang telah dia jalani selama bertahun-tahun.Q
Apa yang akan dilakukan Lee Ann setelah meninggalkan Amazon?A
Lee Ann berencana untuk mencari pekerjaan lain, bahkan jika itu berarti bekerja di tempat yang berbeda seperti toko kelontong.