Courtesy of TechCrunch

300 Karyawan DeepMind di London Ingin Membentuk Serikat Karena Isu Etika AI

Menginformasikan tentang upaya anggota tim DeepMind untuk berserikat karena ketidakpuasan terhadap kebijakan Google terkait penggunaan AI dan kerja sama dengan militer Israel.

27 Apr 2025, 04.09 WIB

175 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Karyawan DeepMind berusaha untuk berserikat karena ketidakpuasan terhadap kebijakan perusahaan.
Keterlibatan Google dengan militer Israel menjadi isu utama yang memicu protes di kalangan karyawan.
Google menyatakan dukungannya terhadap dialog terbuka dengan karyawan meskipun ada ketegangan.

London, United Kingdom - Sekitar 300 anggota tim DeepMind yang berbasis di London sedang berusaha untuk berserikat dengan Communication Workers Union. Mereka merasa tidak puas dengan keputusan Google yang menghapus janji untuk tidak menggunakan AI untuk senjata atau pengawasan dari situs webnya. Selain itu, mereka juga khawatir tentang kerja sama perusahaan dengan militer Israel, termasuk kontrak komputasi awan senilai Rp 19.73 triliun ($1,2 miliar) .

Beberapa anggota tim merasa 'tertipu' dan setidaknya lima staf DeepMind telah mengundurkan diri karena masalah ini. DeepMind memiliki sekitar 2.000 anggota staf di Inggris. Seorang juru bicara Google mengatakan bahwa perusahaan mendorong dialog yang konstruktif dan terbuka dengan semua karyawan mereka.

Sebelumnya, sekitar 200 karyawan Google dan perusahaan induknya, Alphabet, telah mengumumkan bahwa mereka berserikat. Namun, sebagai serikat yang hanya mewakili sebagian kecil dari total tenaga kerja Google, mereka tidak memiliki kemampuan untuk melakukan tawar-menawar kolektif.

--------------------

Analisis Kami: Ketidakpuasan karyawan DeepMind menunjukkan kegagalan Google dalam menjaga kepercayaan internal terkait etika AI, yang sangat penting di era teknologi maju saat ini. Jika perusahaan tidak segera menanggapi dengan serius, dapat memperburuk moral karyawan dan menimbulkan risiko reputasi yang besar.

--------------------

Analisis Ahli:

Kate Crawford (Peneliti AI dan Etika): Keterlibatan perusahaan teknologi dalam kontrak militer tanpa transparansi dapat merusak kepercayaan publik dan internal, sehingga serikat pekerja menjadi alat penting dalam perlawanan etika semacam ini.

--------------------

What's Next: Upaya unionisasi ini kemungkinan akan mendorong diskusi lebih luas tentang etika penggunaan AI dan transparansi kontrak perusahaan teknologi besar, serta bisa memicu perubahan kebijakan yang lebih ketat dalam pengembangan AI di masa depan.

Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/04/26/googles-deepmind-uk-team-reportedly-seeks-to-unionize/