Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Meta melaporkan pendapatan yang lebih baik dari ekspektasi di kuartal pertama 2025.
- Mark Zuckerberg mengalami peningkatan kekayaan yang signifikan berkat kepemilikan sahamnya di Meta.
- Ketidakpastian ekonomi akibat perang dagang dapat mempengaruhi pengeluaran iklan di masa depan.
Jakarta, Indonesia - Saham Meta (Facebook, Instagram, WhatsApp) mengalami kenaikan hingga 5% setelah perusahaan melaporkan pendapatan yang lebih baik dari estimasi di kuartal-I (Q1) 2025. Meta berhasil membukukan pendapatan sebesar USRp 695.79 triliun ($42,31 miliar) di Q1 2025, lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar USRp 680.82 triliun ($41,40 miliar) . Penjualan Q1 2025 Meta naik 16% secara tahun-ke-tahun (YoY), sementara penghasilan bersihnya terbang 35% menjadi USRp 273.64 triliun ($16,64 miliar) .
Penjualan pada Q2 2025 diprediksi akan berada pada rentang USRp 6.99 juta ($42,5) -45,5 miliar, sesuai dengan ekspektasi analis yang mematok USRp 724.07 triliun ($44,03 miliar) . CFO Meta, Susan Li, mengantisipasi penurunan pengeluaran iklan dari eksportir e-commerce Asia akibat ketidakpastian ekonomi yang disebabkan perang dagang AS dan China. CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyatakan bahwa bisnis Meta menunjukkan performa yang sangat baik dan posisi perusahaan cukup kuat untuk menavigasi ketidakpastian makroekonomi.
Harta kekayaan Mark Zuckerberg turut melonjak gara-gara kepemilikan sahamnya di Meta. Harta kekayaan Zuckerberg bertambah USRp 130.90 triliun ($7,96 miliar) atau setara Rp130,9 triliun, mencapai USRp 3.34 quadriliun ($203 miliar) atau setara Rp3.339 triliun. Zuckerberg menempati posisi ke-3 sebagai orang terkaya di dunia, di bawah Elon Musk dan Jeff Bezos. Elon Musk masih bertengger sebagai orang terkaya nomor 1 di dunia dengan kekayaan USRp 5.46 quadriliun ($332 miliar) , meskipun harta kekayaannya berkurang USRp 19.24 triliun ($1,17 miliar) .