Eropa Ciptakan Gerhana Buatan dengan Satelit untuk Pelajari Matahari Lebih Lama
Courtesy of CNBCIndonesia

Eropa Ciptakan Gerhana Buatan dengan Satelit untuk Pelajari Matahari Lebih Lama

Melakukan gerhana buatan menggunakan dua satelit yang dapat mengamati corona Matahari lebih lama dan lebih sering untuk meningkatkan pemahaman terhadap atmosfer Matahari.

23 Jun 2025, 06.40 WIB
93 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Proba-3 adalah misi inovatif untuk menciptakan gerhana buatan yang memungkinkan pengamatan lebih dalam tentang atmosfer Matahari.
  • Dua satelit, Occulter dan Coronagraph, memiliki peran penting dalam menciptakan dan mengamati gerhana buatan.
  • Kolaborasi antara Badan Antariksa Eropa dan berbagai startup menunjukkan pentingnya teknologi dalam misi antariksa modern.
Jakarta, Indonesia - Eropa kini mengembangkan teknologi terbaru dengan menciptakan gerhana buatan yang dilakukan menggunakan dua satelit yang dinamakan Occulter dan Coronagraph. Keduanya diluncurkan dan bekerja bersama untuk memblokir cahaya Matahari dan mengamati atmosfernya secara lebih detail.
Satelit Occulter bertugas menghalangi cahaya Matahari layaknya Bulan saat gerhana Matahari alami terjadi, sementara satelit Coronagraph mengamati korona atau atmosfer luar Matahari yang biasanya sulit dilihat karena cahaya Matahari sangat terang.
Gerhana buatan ini memiliki keunggulan karena bisa terjadi jauh lebih sering dan dengan durasi yang lebih lama dibandingkan dengan gerhana Matahari alami yang biasanya hanya muncul satu atau dua kali setahun dengan durasi beberapa menit saja.
Dalam misi ini kedua satelit berada dalam formasi terbang yang sangat presisi dengan jarak 150 meter dan mengorbit Bumi dengan kecepatan sekitar 1 km per detik. Teknologi sensor, detektor cahaya photomultiplier dan software kontrol sangat membantu menjaga posisi satelit agar tetap sejajar dengan Matahari selama orbit.
Misi Proba-3 ini dikembangkan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) bersama puluhan perusahaan teknologi antariksa, termasuk tiga startup dari Belanda, Irlandia, dan Polandia yang menyediakan teknologi utama untuk keberhasilan misi ini dalam mengamati fenomena Matahari secara lebih mendalam.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250623054255-37-642972/gerhana-matahari-buatan-manusia-kini-jadi-kenyataan

Analisis Kami

"null"

Analisis Ahli

Prediksi Kami

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu Proba-3?
A
Proba-3 adalah misi antariksa yang diciptakan untuk menciptakan gerhana buatan dengan dua satelit.
Q
Apa fungsi dari satelit Occulter?
A
Satelit Occulter berfungsi untuk menghalangi cahaya Matahari dan menciptakan gerhana buatan.
Q
Siapa yang mengembangkan misi Proba-3?
A
Misi Proba-3 dikembangkan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) bersama dengan lebih dari 40 perusahaan teknologi antariksa.
Q
Apa yang dilakukan satelit Coronagraph?
A
Satelit Coronagraph digunakan untuk mengamati atmosfer Matahari atau korona yang sulit terlihat karena cahaya yang kuat.
Q
Berapa lama gerhana buatan dapat berlangsung?
A
Gerhana buatan dapat berlangsung hingga 6 jam.

Artikel Serupa

NASA dan ISRO Luncurkan Satelit NISAR, Pemantau Bumi Canggih Melalui Cuaca GelapCNBCIndonesia
Sains
2 bulan lalu
219 dibaca

NASA dan ISRO Luncurkan Satelit NISAR, Pemantau Bumi Canggih Melalui Cuaca Gelap

NASA Gunakan AI untuk Prediksi Dini dan Cegah Bahaya Badai MatahariCNBCIndonesia
Sains
3 bulan lalu
97 dibaca

NASA Gunakan AI untuk Prediksi Dini dan Cegah Bahaya Badai Matahari

Mengapa Satelit Tidak Jatuh? Rahasia Kecepatan dan Orbit BumiCNBCIndonesia
Sains
3 bulan lalu
280 dibaca

Mengapa Satelit Tidak Jatuh? Rahasia Kecepatan dan Orbit Bumi

China Berhasil Temukan Cara Kirim Laser ke Bulan di Siang HariCNBCIndonesia
Sains
4 bulan lalu
1 dibaca

China Berhasil Temukan Cara Kirim Laser ke Bulan di Siang Hari

Misi Berani Astronaut NASA Menyelamatkan Satelit Komunikasi Palapa IndonesiaCNBCIndonesia
Sains
5 bulan lalu
306 dibaca

Misi Berani Astronaut NASA Menyelamatkan Satelit Komunikasi Palapa Indonesia

Penetapan Idulfitri 2025 dan Fenomena Gerhana Matahari Sebagian yang Sayang DilewatkanCNBCIndonesia
Sains
5 bulan lalu
299 dibaca

Penetapan Idulfitri 2025 dan Fenomena Gerhana Matahari Sebagian yang Sayang Dilewatkan