Courtesy of Forbes
Memori terbentuk dalam waktu yang sangat singkat ketika otak menerima informasi dari indra kita, seperti penglihatan atau suara. Saat neuron-neuron di otak aktif, mereka membentuk jaringan yang disebut engram. Misalnya, saat kita menjelajahi kota baru, engram terbentuk dan diperbarui saat kita berjalan dan menemukan tempat yang kita cari. Proses ini melibatkan neuron yang saling berhubungan dan mengirimkan sinyal melalui aksi potensial, yang merupakan dasar dari semua aktivitas otak. Bagian penting dari proses ini adalah hippocampus, yang membantu mengubah memori jangka pendek menjadi memori jangka panjang.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi dalam hitungan milidetik, tetapi juga dalam rentang waktu yang lebih lama, seperti detik atau menit. Ini dikenal sebagai pembelajaran skala perilaku. Peneliti menemukan bahwa enzim tertentu, seperti CaMKII, berperan penting dalam memperkuat koneksi antar neuron saat memori terbentuk. Meskipun peneliti tidak dapat mendeteksi aktivasi CaMKII secara langsung selama eksperimen, mereka menemukan bahwa aktivasi ini terjadi setelah beberapa detik, menunjukkan bahwa ada mekanisme yang lebih kompleks dalam cara otak kita mengintegrasikan informasi. Temuan ini dapat membantu kita memahami lebih baik tentang proses belajar dan mungkin juga membantu dalam mencegah gangguan memori di masa depan.