Serangan Siber Politikal di Universitas Columbia dan Minimnya Liputan Media
Courtesy of TheVerge

Serangan Siber Politikal di Universitas Columbia dan Minimnya Liputan Media

Mengungkap dan membahas serangan siber bermotif politik pada universitas ternama yang mencuri data pribadi jutaan pelamar serta menyoroti minimnya liputan media utama terhadap insiden ini.

10 Jul 2025, 03.18 WIB
21 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Peretasan Columbia University menunjukkan rentannya data pribadi di institusi pendidikan tinggi.
  • Motivasi politik di balik peretasan ini menyoroti ketegangan sosial terkait kebijakan keberagaman.
  • Media perlu lebih berhati-hati dalam melaporkan informasi yang diambil dari peretasan untuk menghindari penyebaran agenda politik tertentu.
New York, Amerika Serikat - Pada 24 Juni, Universitas Columbia mengalami gangguan besar akibat serangan siber yang membuat banyak layanan internalnya seperti email dan katalog perpustakaan tidak dapat diakses. Pelaku peretasan mengklaim telah mencuri data pribadi dari pelamar universitas selama beberapa tahun terakhir, termasuk informasi sensitif seperti nomor jaminan sosial dan data keuangan.
Pelaku mengaku melakukan serangan ini karena memiliki motivasi politik, khususnya terkait kebijakan afirmatif action yang dilarang pada 2023 oleh Mahkamah Agung AS. Serangan ini dianggap sebagai bagian dari usaha untuk mengkritik dan menekan kebijakan keberagaman yang selama ini diterapkan perguruan tinggi.
Meski dampak serangan ini sangat besar dan melibatkan data jutaan orang, liputan media utama terhadap kejadian ini sangat terbatas. Media besar seperti The New York Times dan Wall Street Journal memilih memberitakan secara kecil-kecilan atau justru menggunakan data hasil peretasan untuk kontroversi politik lain.
The New York Times bahkan mengungkapkan identitas seseorang melalui data peretasan tersebut, yang menimbulkan kritik tentang bagaimana media memperlakukan material hasil kejahatan digital. Beberapa pihak menilai ini sebagai langkah yang tidak konsisten dengan praktik jurnalistik yang etis.
Serangan ini merupakan bagian dari tekanan politik dari pemerintahan Trump terhadap lembaga pendidikan tinggi, khususnya yang menerapkan keberagaman dan inklusi. Ada kekhawatiran bahwa data ini akan digunakan untuk menekan universitas dan memperkuat kampanye anti-keberagaman secara lebih luas.
Sumber: https://theverge.com/analysis/703232/columbia-hack-admissions-data-mamdani

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi pada Columbia University pada 24 Juni?
A
Columbia University mengalami pemadaman sistem yang berlangsung berjam-jam, termasuk layanan email internal dan akses ke platform pembelajaran.
Q
Siapa yang mengklaim sebagai peretas data Columbia University?
A
Seseorang yang mengklaim sebagai peretas data Columbia University berbicara dengan Bloomberg tentang tindakan mereka.
Q
Apa yang dicuri dalam peretasan ini?
A
Data yang dicuri termasuk informasi pribadi dari pelamar, termasuk 1,8 juta nomor Jaminan Sosial dan informasi paket bantuan keuangan.
Q
Mengapa peretasan ini dianggap bermotivasi politik?
A
Peretasan ini dianggap bermotivasi politik karena penyerang ingin mengetahui tentang praktik afirmatif aksi yang diterapkan oleh universitas setelah dilarang oleh Mahkamah Agung.
Q
Apa reaksi media terhadap peretasan Columbia University?
A
Media, terutama Bloomberg dan The New York Times, memberikan laporan terbatas tentang peretasan ini, dengan lebih fokus pada implikasi politik daripada pada rincian teknis.

Artikel Serupa

Pembekuan Dana Federal di Harvard: Dampak pada Inovasi dan Daya Saing ASReuters
Finansial
3 bulan lalu
201 dibaca

Pembekuan Dana Federal di Harvard: Dampak pada Inovasi dan Daya Saing AS

Eksklusif: Pejabat DOGE di DOJ membanggakan tentang peretasan, mendistribusikan perangkat lunak bajakan.Reuters
Teknologi
3 bulan lalu
112 dibaca

Eksklusif: Pejabat DOGE di DOJ membanggakan tentang peretasan, mendistribusikan perangkat lunak bajakan.

AS Menunjuk Salah Satu Peretas yang Diduga Terlibat dalam Pelanggaran Besar Salt TyphoonWired
Teknologi
6 bulan lalu
43 dibaca

AS Menunjuk Salah Satu Peretas yang Diduga Terlibat dalam Pelanggaran Besar Salt Typhoon

Departemen Keuangan AS adalah korban terbaru dari ancaman peretasan yang paling 'persisten'.YahooFinance
Teknologi
6 bulan lalu
82 dibaca

Departemen Keuangan AS adalah korban terbaru dari ancaman peretasan yang paling 'persisten'.

Ini adalah cerita keamanan siber yang kami iri pada tahun 2024.TechCrunch
Teknologi
7 bulan lalu
93 dibaca

Ini adalah cerita keamanan siber yang kami iri pada tahun 2024.

Wiretap: Kampanye Kamala Harris Mencurigai iPhone Mereka Telah Diretas. Apple Menolak Untuk Membantu.Forbes
Teknologi
7 bulan lalu
101 dibaca

Wiretap: Kampanye Kamala Harris Mencurigai iPhone Mereka Telah Diretas. Apple Menolak Untuk Membantu.