Courtesy of InterestingEngineering
Ilmuwan China Ciptakan Pengontrol Otak Serangga Teringan untuk Misi Pengintaian
Mengembangkan sistem pengontrol otak serangga yang sangat ringan untuk memungkinkan serangga seperti lebah dikendalikan secara elektronik agar dapat digunakan dalam pengintaian, operasi penyelamatan bencana, dan aplikasi militer.
10 Jul 2025, 20.50 WIB
99 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pengendali otak serangga dapat digunakan untuk operasi penyelamatan dan misi pencarian.
- Teknologi ini terinspirasi oleh jamur cordyceps yang mengendalikan perilaku serangga.
- Meskipun inovatif, teknologi ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang potensi pengawasan.
Beijing, Republik Rakyat Tiongkok - Para ilmuwan dari Beijing Institute of Technology berhasil mengembangkan alat pengontrol otak serangga teringan di dunia yang hanya seberat 74 milligram, lebih ringan dari kantong nektar yang biasa dibawa oleh lebah pekerja. Alat ini dapat dipasang di punggung lebah dan mengirimkan sinyal listrik untuk mengarahkan pergerakan lebah sesuai perintah.
Alat ini menggunakan teknologi sirkuit yang dicetak pada film polimer tipis dan fleksibel yang bisa menempel pada lebah tanpa mengganggu geraknya. Dalam pengujian, lebah berhasil mengikuti perintah terbang dengan tingkat keberhasilan hingga 90 persen, memungkinkan mereka digunakan untuk misi pengintaian dan pencarian korban bencana.
Sebelumnya, alat serupa yang dikembangkan di Singapura untuk kumbang dan kecoa memiliki berat tiga kali lebih besar sehingga membuat serangga cepat lelah. Dengan alat yang lebih ringan ini, lebah dapat terbang lebih lama sehingga meningkatkan efektivitas pengawasan dan penyelamatan di medan sulit.
Tim penelitian membandingkan teknologi ini dengan cara kerja parasit jamur cordyceps yang mengendalikan serangga secara alami, menjuluki temuan ini sebagai 'cordyceps ala sci-fi' yang berbasis teknologi modern untuk mengendalikan serangga hidup.
Meskipun banyak potensi positif seperti untuk operasi militer dan penyelamatan, teknologi ini juga menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan penyalahgunaan demi pengawasan massal. Tantangan teknis seperti kebutuhan daya dan ketahanan serangga masih harus diatasi agar alat ini dapat digunakan secara praktis.
Sumber: https://interestingengineering.com/innovation/spy-bees-chinas-new-mind-controlled-bees
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang mengembangkan pengendali otak serangga teringan di dunia?A
Tim ilmuwan di Institut Teknologi Beijing yang mengembangkan pengendali otak serangga teringan.Q
Apa tujuan dari teknologi pengendali otak serangga ini?A
Tujuannya adalah untuk menggunakan lebah yang dikendalikan pikiran untuk misi pencarian dan operasi penyelamatan.Q
Apa saja kelemahan yang masih ada pada sistem ini?A
Kelemahan yang masih ada adalah lebah memerlukan daya berkabel dan kecoak cepat lelah setelah beberapa kali perintah.Q
Bagaimana cara kerja pengendali otak ini pada lebah?A
Pengendali otak ini bekerja dengan menyuntikkan impuls elektronik ke dalam otak lebah untuk mengarahkan terbangnya.Q
Apa yang membuat teknologi ini berbeda dari yang sebelumnya?A
Teknologi ini lebih ringan dibandingkan dengan pengendali sebelumnya yang dikembangkan di Singapura.