Courtesy of CNBCIndonesia
Krisis Populasi dan Kekurangan Tenaga Kerja Mengancam Ekonomi Rusia 2030
Mengatasi krisis populasi Rusia yang mengancam kestabilan ekonomi dan sosial dengan meningkatkan angka kelahiran dan menemukan solusi untuk kekurangan tenaga kerja.
15 Jul 2025, 19.50 WIB
95 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Rusia menghadapi krisis populasi yang dapat berdampak negatif pada ekonomi.
- Perang di Ukraina memperburuk situasi demografi dan kekurangan tenaga kerja di Rusia.
- Pemerintah Rusia berupaya meningkatkan angka kelahiran melalui insentif keuangan dan kebijakan pro-keluarga.
Moskow, Rusia - Rusia menghadapi krisis serius dalam jumlah penduduknya akibat menurunnya angka kelahiran dan meningkatnya angka kematian. Pada tahun 2024, kelahiran mencapai level terendah sejak 1999, sementara angka kematian justru meningkat. Hal ini membuat total populasi negara tersebut stagnan bahkan berpotensi berkurang drastis di masa depan.
Perang yang terus berlangsung di Ukraina juga memperburuk situasi dengan mengurangi jumlah tenaga kerja yang produktif akibat kematian dan cedera di medan perang. Selain itu, banyak anak muda berpendidikan memilih meninggalkan Rusia untuk mencari peluang lebih baik di luar negeri, yang semakin menyulitkan ketersediaan pekerja.
Pemerintah Rusia, di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin, telah mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini dengan memberikan insentif berupa pembayaran tunai dan keringanan pajak kepada keluarga besar agar mereka mau memiliki lebih banyak anak. Bahkan, ada dorongan agar perempuan melahirkan sampai delapan anak demi mempertahankan etnis Rusia.
Di sisi ekonomi, Menteri Ketenagakerjaan Anton Kotyatov menyatakan bahwa Rusia perlu menambah sekitar 10,9 juta tenaga kerja pada tahun 2030 untuk menggantikan para pensiunan dan memenuhi kebutuhan pekerjaan baru. Namun, jika produktivitas tidak meningkat, negara ini akan menghadapi kekurangan pekerja yang berpengaruh negatif pada pertumbuhan ekonomi.
Kekurangan tenaga kerja ini membuat bisnis kesulitan mencari tenaga kerja sehingga upah meningkat dan inflasi naik. Kondisi ini membebani ekonomi Rusia yang sudah menghadapi tekanan berat akibat perang dan telah berada dalam risiko resesi menurut peringatan Bank Sentral dan Menteri Ekonomi.
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250715165817-37-649342/11-juta-orang-hilang-di-rusia-krisis-seks-makin-parah
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diungkapkan oleh Anton Kotyakov tentang krisis populasi di Rusia?A
Anton Kotyakov mengungkapkan bahwa Rusia perlu menambah 10,9 juta orang dalam aktivitas ekonomi pada tahun 2030 untuk mengganti pensiunan dan memenuhi kebutuhan pekerjaan baru.Q
Mengapa pertumbuhan populasi menjadi prioritas nasional bagi Vladimir Putin?A
Pertumbuhan populasi menjadi prioritas nasional bagi Vladimir Putin karena dianggap penting untuk mempertahankan etnis Rusia.Q
Apa dampak perang di Ukraina terhadap demografi Rusia?A
Perang di Ukraina telah memperparah kekurangan tenaga kerja di Rusia, dengan banyaknya cedera dan kematian di medan perang serta migrasi anak muda berpendidikan ke negara lain.Q
Apa upaya yang dilakukan pemerintah Rusia untuk meningkatkan angka kelahiran?A
Pemerintah Rusia berupaya meningkatkan angka kelahiran dengan memberikan insentif keuangan seperti pembayaran tunai dan keringanan pajak untuk keluarga besar.Q
Bagaimana kondisi ekonomi Rusia di akhir 2023?A
Pada akhir 2023, ekonomi Rusia menghadapi krisis dengan peringatan dari bank sentral tentang kondisi ekonomi yang sudah dalam level 'kepanasan' akibat perang yang berkepanjangan.