Courtesy of Wired
Memperkuat Rencana Aksi Panas Delhi untuk Lindungi Pekerja Rentan
Mengungkap pentingnya data granular dan respons hiperlokal dalam pembuatan rencana aksi panas agar perlindungan terhadap kelompok rentan seperti pekerja informal dapat ditingkatkan, serta mendorong implementasi dan pendanaan yang lebih efektif untuk menghadapi gelombang panas di kota besar seperti Delhi.
23 Jun 2025, 16.00 WIB
23 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pentingnya data granular untuk memahami dan mengatasi risiko panas di daerah perkotaan.
- Pengaruh buruk gelombang panas terhadap pekerja informal yang bergantung pada penghasilan harian.
- Kebutuhan mendesak untuk mengintegrasikan perencanaan aksi panas dengan kebijakan lain untuk membangun kota yang lebih tahan panas.
Gelombang panas ekstrim yang melanda Delhi menyebabkan suhu mencapai lebih dari 45 derajat Celcius dan membuat banyak pekerja informal seperti pemungut sampah bekerja tanpa perlindungan memadai. Mereka tetap harus beraktivitas di bawah panas terik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari meskipun kondisi sangat berbahaya bagi kesehatan.
Rencana aksi panas (HAP) yang dibuat pemerintah berupaya mengurangi dampak gelombang panas melalui peringatan dan tindakan cepat, tetapi banyak rencana yang masih kurang tepat sasaran karena kurangnya data rinci tentang daerah dan kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap panas.
Studi oleh berbagai lembaga dan ahli menunjukkan bahwa suhu panas tidak sama di seluruh kota dan bahkan bisa berbeda secara signifikan dalam jarak sangat dekat, tergantung jenis bangunan, penggunaan lahan, dan keberadaan ruang hijau. Oleh karena itu, pendekatan respons harus lebih detail dan mendekati warga di tingkat kelurahan atau bangunan.
Teknologi canggih seperti GIS dan model AI sudah dapat membantu memetakan risiko panas dengan sangat rinci, termasuk suhu di dalam rumah yang material atapnya berbeda, untuk mengidentifikasi kelompok rentan seperti bayi, lansia, dan orang sakit yang harus mendapatkan perhatian khusus.
Namun, rencana aksi panas di Delhi dan wilayah lain masih sering terhambat oleh kurangnya implementasi yang konsisten, pendanaan yang tidak mencukupi, dan ketiadaan pengakuan resmi terhadap gelombang panas sebagai bencana yang membutuhkan respons dan mitigasi jangka panjang.
Sumber: https://wired.com/story/india-is-using-ai-and-satellites-to-map-urban-heat-vulnerability-down-to-the-building-level/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan Zubaida setiap hari?A
Zubaida setiap hari mengumpulkan plastik, kaca, dan bahan kimia bekas di bawah terik matahari.Q
Mengapa rencana aksi panas di Delhi dianggap tidak efektif?A
Rencana aksi panas di Delhi dianggap tidak efektif karena kurangnya data rinci dan pemetaan area yang rentan.Q
Apa yang diusulkan oleh SEEDS dan Chintan untuk mengatasi risiko panas?A
SEEDS dan Chintan mengusulkan pemetaan risiko panas dalam rumah menggunakan model AI untuk mengidentifikasi risiko di bangunan tertentu.Q
Bagaimana gelombang panas mempengaruhi pekerja informal di Delhi?A
Gelombang panas menyebabkan pekerja informal mengalami pusing, infeksi, dan kelelahan, dan mereka tidak dapat berhenti bekerja.Q
Apa yang diperlukan untuk meningkatkan respons terhadap risiko panas di kota-kota India?A
Diperlukan data granular dan perencanaan yang lebih spesifik untuk mengalokasikan sumber daya kepada komunitas yang paling rentan.