Courtesy of SCMP
Bulu Halus pada Fosil Kuno Membantu Hewan Laut Berjarak dan Makan Lebih Baik
Mengungkap perilaku sosial dan mekanisme filter feeding dari brachiopoda kuno melalui analisis fosil yang ditemukan dalam pola teratur di dasar laut.
30 Jul 2025, 11.39 WIB
27 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Nucleospira calypta menggunakan setae untuk mengatur jarak sosial dan efisiensi dalam penyaringan makanan.
- Penemuan fosil ini memberikan wawasan tentang perilaku kuno dari spesies brachiopoda.
- Pola penyebaran fosil menunjukkan adanya strategi bertahan hidup yang kompleks pada masa lalu.
Guizhou, Tiongkok - Para ilmuwan dari Tiongkok menemukan fosil hewan laut kuno yang mirip kerang dengan bulu halus yang luar biasa terawetkan. Fosil ini berasal dari spesies brachiopoda yang sudah punah bernama Nucleospira calypta dan berumur 436 juta tahun. Penemuan ini memberikan petunjuk baru tentang bagaimana hewan-hewan ini hidup dan berinteraksi di dasar laut pada masa lampau.
Fosil-fosil tersebut ditemukan di provinsi Guizhou, Tiongkok, dan ditata dalam pola yang sangat teratur seperti papan catur di dasar laut purba. Para peneliti percaya bahwa bulu-bulu halus yang mereka miliki digunakan untuk mengatur jarak antar individu dalam koloni mereka, sehingga setiap hewan bisa memiliki ruang yang cukup untuk proses filter feeding.
Struktur bulu halus ini, yang bahkan lebih tipis dari rambut manusia, berfungsi seperti alat perasa yang fleksibel. Alat ini membantu brachiopoda mengatur posisi mereka satu sama lain dan menjaga jarak sekitar 1,5 hingga 2 kali panjang bulu tersebut. Dengan cara ini, mereka bisa lebih efisien dalam menangkap makanan dari air laut.
Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah ternama Proceedings of the National Academy of Sciences pada tanggal 21 Juli. Studi tersebut menggunakan teknologi pencitraan modern dan analisis spasial untuk memahami perilaku dan pola sosial hewan laut kuno yang sebelumnya sulit diteliti karena keterbatasan fosil.
Temuan ini memberi wawasan baru tentang bagaimana makhluk hidup di lautan di masa lampau bisa mengembangkan cara bertahan hidup yang unik dengan menjaga jarak sosial melalui bulu halus mereka. Studi ini juga membuka peluang lebih besar dalam mempelajari evolusi perilaku dan ekologi hewan laut kuno.
Sumber: https://www.scmp.com/news/china/science/article/3319870/china-fossil-find-reveals-why-ancient-marine-lamp-shells-practised-social-distancing?module=top_story&pgtype=subsection
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu Nucleospira calypta?A
Nucleospira calypta adalah spesies brachiopoda yang telah punah, yang ditemukan dalam keadaan terawetkan.Q
Bagaimana fosil Nucleospira calypta ditemukan?A
Fosil Nucleospira calypta ditemukan di provinsi Guizhou, Tiongkok, terbenam dalam batuan.Q
Apa fungsi dari struktur setae pada Nucleospira calypta?A
Struktur setae pada Nucleospira calypta membantu dalam mengatur jarak sosial dan meningkatkan efektivitas penyaringan makanan.Q
Mengapa Nucleospira calypta membentuk pola yang teratur?A
Nucleospira calypta membentuk pola yang teratur untuk memastikan cukup ruang untuk penyaringan makanan.Q
Di mana lokasi penemuan fosil ini?A
Lokasi penemuan fosil ini adalah di provinsi Guizhou, Tiongkok.