Kontroversi Model AI di Dunia Fesyen: Ancaman untuk Model Manusia
Courtesy of YahooFinance

Kontroversi Model AI di Dunia Fesyen: Ancaman untuk Model Manusia

Artikel ini bertujuan mengungkap dilema dan dampak penggunaan model AI di industri fesyen, terutama bagaimana teknologi ini mengancam keberlangsungan karir model manusia serta menciptakan perdebatan tentang keaslian, etika, dan masa depan kerja kreatif di bidang fesyen.

03 Agt 2025, 20.00 WIB
26 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penggunaan model AI dalam fashion dapat mengancam keberadaan model manusia, terutama yang beragam.
  • Merek fashion beralih ke model AI untuk mengurangi biaya dan memenuhi permintaan konten yang tinggi.
  • Kekhawatiran tentang 'diversitas buatan' dan etika penggunaan teknologi perlu diperhatikan dalam industri fashion.
New York, Amerika Serikat - Industri fesyen semakin banyak menggunakan model digital berbasis AI untuk membuat iklan dan konten pemasaran dengan alasan efisiensi biaya dan kebutuhan konten yang terus meningkat. Namun, penggunaan model AI ini menimbulkan kontroversi karena dianggap mengancam karir para model manusia, terutama mereka yang berasal dari latar belakang beragam yang sudah lama kurang terwakili di industri ini.
Berbeda dengan model high-fashion yang tampil di runway dan editorial, model e-commerce yang lebih realistis dan bisa diandalkan menghadapi risiko terbesar di era AI karena pekerjaan mereka sering kali bersifat rutin dan lebih banyak digunakan dalam pembuatan gambar produk. Hal ini membuat sumber penghasilan utama mereka terancam tergantikan oleh avatar digital yang lebih murah dan mudah diproduksi.
Sejumlah ahli dan model mengkritik langkah ini sebagai bentuk 'robot cultural appropriation' di mana perusahaan memanfaatkan keberagaman secara artifisial tanpa benar-benar bekerja sama dengan model beragam. Selain itu, ada kekhawatiran serius mengenai hak pencitraan para model, karena kini banyak kontrak mengandung klausul yang berdampak pada penggunaan wajah mereka untuk melatih sistem AI tanpa kompensasi yang adil.
Beberapa pelaku industri melihat potensi positif dari teknologi AI jika digunakan dengan sentuhan manusia dan regulasi yang ketat, seperti memungkinkan model terkenal melakukan sesi foto dalam bentuk digital berkali-kali sekaligus. Namun, ada kekhawatiran bahwa teknologi ini dapat mengurangi kesempatan kerja bagi banyak model manusia yang tidak memiliki platform atau keunikan tersendiri.
Reaksi terhadap iklan dengan model AI di media seperti Vogue menunjukkan bahwa masyarakat dan industri belum sepenuhnya menerima penggunaan teknologi ini. Meskipun demikian, teknologi AI diperkirakan akan terus berkembang dan menjadi bagian dari proses kreatif di dunia fesyen, mendorong model untuk lebih membangun personal brand dan mencari peluang baru agar tetap relevan di masa depan.
--------------------
Analisis Kami: Teknologi AI memang menawarkan solusi cepat dan murah bagi industri fesyen, tapi menggantikan manusia sepenuhnya akan merusak keberagaman dan keunikan yang hanya bisa dihadirkan oleh individu nyata. Industri harus menemukan keseimbangan antara efisiensi teknologi dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan serta keragaman yang menjadi inti dari mode itu sendiri.
--------------------
Analisis Ahli:
Sinead Bovell: Model e-commerce paling terancam oleh AI karena pekerjaan mereka yang lebih rutin dan kurang prestise, yang justru menjadi sumber penghasilan utama banyak model.
Paul Mouginot: AI memungkinkan produksi gambar promosi dengan biaya lebih rendah dan dalam skala besar, menggantikan kebutuhan model langsung dalam banyak kasus.
Sara Ziff: Perlunya undang-undang yang mengatur persetujuan dan kompensasi bagi model yang wajahnya digunakan untuk membuat avatar digital.
Amy Odell: Merek cenderung memilih model AI karena alasan ekonomi, menghemat biaya produksi besar-besaran konten untuk platform digital.
Sandrine Decorde: AI dapat digunakan secara etis terutama di segmen anak-anak, menghindarkan potensi eksploitasi dalam dunia fesyen anak yang bermasalah.
--------------------
What's Next: Penggunaan model AI dalam industri fesyen akan semakin meluas dan menjadi standar dalam produksi konten, namun hal ini akan memicu regulasi baru terkait hak cipta dan kompensasi bagi model manusia serta mendorong model untuk membangun personal branding agar tetap relevan.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/uproar-over-vogue-ai-generated-130000370.html

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang membuat Sarah Murray merasa khawatir tentang penggunaan model AI dalam fashion?
A
Sarah Murray merasa khawatir karena penggunaan model AI mengancam peluang kerja bagi model manusia, terutama yang beragam.
Q
Mengapa iklan Guess dengan model AI di Vogue menuai kontroversi?
A
Iklan Guess dengan model AI menuai kontroversi karena dianggap sebagai contoh 'diversitas buatan' dan mengabaikan keberadaan model manusia yang beragam.
Q
Apa dampak dari penggunaan model AI terhadap model manusia di industri fashion?
A
Penggunaan model AI dapat mengurangi peluang kerja bagi model manusia, terutama di segmen e-commerce yang lebih realistis dan terjangkau.
Q
Bagaimana teknologi AI membantu merek fashion dalam pemasaran?
A
Teknologi AI membantu merek fashion dengan memungkinkan mereka untuk menghasilkan konten secara lebih cepat dan murah, mengurangi biaya pemotretan dengan model manusia.
Q
Apa langkah yang diambil oleh Sara Ziff untuk melindungi hak model dalam era AI?
A
Sara Ziff berupaya untuk melindungi hak model dengan mengusulkan Fashion Workers Act yang mengatur penggunaan citra digital model dan memberikan kompensasi.

Artikel Serupa

Omnihuman dan Revolusi Video Bernyanyi dan MenariForbes
Teknologi
5 bulan lalu
142 dibaca

Omnihuman dan Revolusi Video Bernyanyi dan Menari

Apakah AI Generatif Akan Membawa Era Baru Kreativitas untuk Merek?Forbes
Bisnis
5 bulan lalu
166 dibaca

Apakah AI Generatif Akan Membawa Era Baru Kreativitas untuk Merek?

Pertanyaan Nyata yang Harus Diajukan Pemimpin Selama (dan Setelah) CESForbes
Teknologi
7 bulan lalu
133 dibaca

Pertanyaan Nyata yang Harus Diajukan Pemimpin Selama (dan Setelah) CES

Pada tahun 2024, kecerdasan buatan berfokus pada penerapan alat AI dalam praktik.YahooFinance
Teknologi
7 bulan lalu
288 dibaca

Pada tahun 2024, kecerdasan buatan berfokus pada penerapan alat AI dalam praktik.

Tren Seni AI untuk 2025: Penggabungan Manusia dan MesinForbes
Teknologi
7 bulan lalu
345 dibaca

Tren Seni AI untuk 2025: Penggabungan Manusia dan Mesin

Menguraikan Perjalanan Pelanggan — Peran AI dalam Periklanan yang BermaknaForbes
Teknologi
7 bulan lalu
147 dibaca

Menguraikan Perjalanan Pelanggan — Peran AI dalam Periklanan yang Bermakna