Penemuan Baru Ungkap Peran Domba dalam Penyebaran Wabah Kuno 4000 Tahun Lalu
Courtesy of InterestingEngineering

Penemuan Baru Ungkap Peran Domba dalam Penyebaran Wabah Kuno 4000 Tahun Lalu

Untuk mengungkap bagaimana strain kuno Yersinia pestis menyebar pada masa Late Neolithic dan Zaman Perunggu dengan menemukan bukti langsung keterlibatan hewan ternak, khususnya domba, sehingga memberikan pemahaman baru tentang jalur penularan penyakit ini di masa lalu.

11 Agt 2025, 22.30 WIB
48 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penelitian baru menunjukkan bahwa domba dapat menjadi sumber penyebaran plague kuno.
  • Strain Yersinia pestis yang ditemukan menunjukkan kesamaan genetik yang tinggi dengan infeksi manusia.
  • Pentingnya menemukan reservoir liar untuk memahami penyebaran penyakit kuno ini.
Arkaim, Rusia - Para ilmuwan berhasil menemukan bukti bahwa strain bakteri Yersinia pestis, penyebab wabah kuno, ditemukan dalam seekor domba berusia 4.000 tahun yang berasal dari situs Arkaim di Rusia. Temuan ini penting karena memberikan kaitan langsung antara hewan ternak dan penyebaran penyakit pada masa Late Neolithic dan Zaman Perunggu.
Penelitian ini melibatkan banyak institusi ternama seperti Max Planck Institute dan Harvard University. Mereka fokus pada strain wabah kuno yang tidak bisa ditularkan melalui kutu seperti wabah di masa lalu yang lebih baru, sehingga memunculkan pertanyaan tentang bagaimana penyakit itu menyebar.
Analisis DNA menunjukkan bahwa strain yang ditemukan pada domba sangat mirip dengan strain yang menginfeksi manusia pada waktu dan lokasi yang hampir bersamaan. Hal ini menunjukkan kemungkinan bahwa wabah menyebar melalui kontak antara manusia dan hewan ternak.
Para peneliti menduga wabah bermula dari hewan liar yang menjadi reservoir penyakit, kemudian menular ke domba saat mereka merumput dan akhirnya berpindah ke manusia. Evolusi bakteri ini juga ditemukan lebih terkendali daripada sifat evolusi virus modern seperti SARS-CoV-2.
Kesimpulannya, penyebaran wabah kuno ini terkait erat dengan peningkatan dan pergerakan penggembalaan domba di Eurasia. Studi ini membuka pintu baru untuk memahami sejarah penularan penyakit dan menunjukkan pentingnya mencari sumber penyakit di masa lalu.
--------------------
Analisis Kami: Penemuan ini sangat penting karena membuka paradigma baru tentang bagaimana zoonosis berevolusi dan menyebar, khususnya peran hewan ternak dalam epidemi prasejarah. Ini menegaskan bahwa hubungan manusia dengan hewan domestik tidak hanya memberi manfaat, tapi juga membawa risiko besar bagi kesehatan masyarakat di masa lalu, yang bisa relevan untuk cara kita menghadapi zoonosis hari ini.
--------------------
Analisis Ahli:
Dr. Christina Warinner: Penemuan luar biasa ini menunjukkan pentingnya penelitian genetika kuno dan arkeologi dalam mengungkap sejarah penyakit dan interaksi manusia-hewan.
Dr. Felix M. Key: Studi ini menegaskan bahwa strain kuno Yersinia pestis berevolusi dengan cara yang sangat berbeda dari pandemi modern, dan menemukan reservoir aslinya adalah kunci untuk memahami sejarah epidemi tersebut.
--------------------
What's Next: Penemuan reservoir hewan liar yang menjadi sumber utama strain kuno ini kemungkinan akan diupayakan dalam penelitian selanjutnya untuk memahami lebih dalam tentang dinamika epidemi kuno dan mencegah penyakit serupa muncul kembali.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/4000-year-old-sheep-offers-first-evidence-linking-livestock-to-bronze-age-plague

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang ditemukan dalam studi tentang plague kuno?
A
Studi ini menemukan strain plague kuno Yersinia pestis pada domba yang berusia 4.000 tahun.
Q
Apa peran domba dalam penyebaran Yersinia pestis?
A
Domba diduga berperan dalam penyebaran Yersinia pestis karena mereka menunjukkan infeksi yang hampir sama dengan infeksi manusia di lokasi terdekat.
Q
Di mana situs arkeologi Arkaim berada?
A
Situs arkeologi Arkaim berada di Rusia, bagian dari budaya Sintashta-Petrovka.
Q
Mengapa LNBA plague menjadi misteri bagi para ilmuwan?
A
LNBA plague menjadi misteri karena tidak memiliki gen yang diperlukan untuk penyebaran melalui kutu, sehingga metode transmisinya belum diketahui.
Q
Siapa saja yang terlibat dalam penelitian ini?
A
Penelitian ini melibatkan para ilmuwan dari Max Planck Institute, Harvard University, dan beberapa universitas lainnya.

Artikel Serupa

Misteri Anak Serigala Berusia 14.000 Tahun Terungkap di Siberia UtaraInterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
115 dibaca

Misteri Anak Serigala Berusia 14.000 Tahun Terungkap di Siberia Utara

Perubahan Genetik pada Bakteri Pes Bikin Penyakit Jadi Kurang Mematikan Tapi Lebih MenularNatureMagazine
Sains
2 bulan lalu
113 dibaca

Perubahan Genetik pada Bakteri Pes Bikin Penyakit Jadi Kurang Mematikan Tapi Lebih Menular

Pentingnya Wol dalam Munculnya Penyakit Kutu Tubuh Ribuan Tahun LaluNatureMagazine
Sains
2 bulan lalu
102 dibaca

Pentingnya Wol dalam Munculnya Penyakit Kutu Tubuh Ribuan Tahun Lalu

Bagaimana 'Penyakit Rusa Zombie' Mengubah Rusa Menjadi Mayat Hidup—Dan Mengapa Tidak Ada ObatnyaForbes
Sains
6 bulan lalu
62 dibaca

Bagaimana 'Penyakit Rusa Zombie' Mengubah Rusa Menjadi Mayat Hidup—Dan Mengapa Tidak Ada Obatnya

Mumi berusia 3.300 tahun menunjukkan bahwa wabah Black Death menyerang Mesir jauh sebelum Eropa.InterestingEngineering
Sains
7 bulan lalu
246 dibaca

Mumi berusia 3.300 tahun menunjukkan bahwa wabah Black Death menyerang Mesir jauh sebelum Eropa.

Neanderthal dan manusia berhubungan selama 7.000 tahun, DNA berusia 50.000 tahun mengonfirmasi.InterestingEngineering
Sains
8 bulan lalu
203 dibaca

Neanderthal dan manusia berhubungan selama 7.000 tahun, DNA berusia 50.000 tahun mengonfirmasi.