Courtesy of CNBCIndonesia
Pendiri Startup Besar Indonesia Tinggalkan Perusahaan: Tren dan Dampaknya
Menginformasikan tren melepas posisi oleh para pendiri startup besar di Indonesia dan global, serta perubahan peran mereka yang relevan dengan perkembangan industri dan pengaruh terhadap ekosistem startup.
14 Agt 2025, 06.40 WIB
101 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Banyak pendiri startup memilih untuk meninggalkan perusahaan yang mereka dirikan untuk mengejar peluang baru.
- Perpindahan pendiri ke posisi di pemerintahan atau bidang lain menunjukkan tren yang signifikan dalam dunia bisnis.
- Investasi di startup baru menjadi pilihan bagi pendiri yang telah meninggalkan perusahaan mereka.
Jakarta, Indonesia - Banyak pendiri startup besar di Indonesia memilih meninggalkan perusahaan yang mereka dirikan setelah beberapa tahun beroperasi. Tren ini juga terlihat di luar negeri, seperti pada kasus Travis Kalanick dari Uber. Hal ini menandai perubahan siklus dalam perkembangan startup.
Contohnya, Bukalapak kehilangan kehadiran ketiga pendirinya mulai akhir 2019 hingga pertengahan 2020. Mereka fokus pada kegiatan baru seperti berinvestasi di startup baru dan menjabat peran lain di luar Bukalapak.
Di Tokopedia, William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison juga sudah melepas peran mereka. William beralih ke posisi komisaris di GoTo dan kemudian meninggalkan jabatan co-chairman. Leontinus aktif di bidang politik dan pemerintahan.
Pendiri Gojek Nadiem Makarim hengkang ke pemerintahan sebagai Menteri Pendidikan sementara rekan pendirinya, Kevin Aluwi, mengejar bisnis di sektor Web3, teknologi iklim, dan gaming. Hal ini menunjukkan diversifikasi karir pendiri startup.
Tokocrypto mengalami perubahan setelah Binance menjadi pemegang saham mayoritas, yang kemudian membuat pendirinya Pang Xue Kai fokus pada startup Web3 baru. Pendirinya lainnya juga aktif di berbagai posisi strategis di industri keuangan dan teknologi.
--------------------
Analisis Kami: Perpindahan pendiri startup besar dari perusahaan mereka menandakan kematangan ekosistem startup di Indonesia, di mana peran mereka pun berkembang ke ranah yang lebih luas seperti pemerintahan dan teknologi baru. Namun, perusahaan harus menyiapkan struktur manajemen yang kuat agar tetap stabil setelah para pendiri pergi.
--------------------
Analisis Ahli:
Bill Gurley (venture capitalist): Founder departure is common and healthy for a startup's evolution; it opens doors for professional management to scale the company.
Nikki Navta (startup advisor): Pendiri harus siap melepaskan kontrol untuk fokus pada fase berikutnya, dan ini membantu ekosistem startup bertumbuh dengan kepemimpinan baru.
--------------------
What's Next: Kemungkinan besar tren pengunduran diri para pendiri startup akan terus terjadi, diikuti dengan transformasi peran mereka menjadi mentor, investor, atau pelaku di bidang baru seperti teknologi Web3 dan pemerintahan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250814044201-37-657805/daftar-4-startup-terkenal-ri-yang-sudah-ditinggal-pendirinya
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250814044201-37-657805/daftar-4-startup-terkenal-ri-yang-sudah-ditinggal-pendirinya
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa pendiri Uber yang meninggalkan perusahaan pada 2019?A
Pendiri Uber yang meninggalkan perusahaan pada 2019 adalah Travis Kalanick.Q
Apa yang terjadi dengan pendiri Bukalapak setelah meninggalkan perusahaan?A
Pendiri Bukalapak, Achmad Zaky dan dua pendiri lainnya, tidak lagi berada di perusahaan dan berfokus pada investasi di startup baru.Q
Siapa yang menggantikan William Tanuwijaya di Tokopedia?A
William Tanuwijaya tetap terlibat dalam GoTo sebagai Dewan Komisaris setelah meninggalkan posisinya di Tokopedia.Q
Apa posisi Nadiem Makarim setelah meninggalkan Gojek?A
Nadiem Makarim menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi setelah meninggalkan Gojek.Q
Apa yang dilakukan Pang Xue Kai setelah meninggalkan Tokocrypto?A
Pang Xue Kai merintis startup baru di bidang web3 setelah meninggalkan Tokocrypto.