Courtesy of CNBCIndonesia
10 E-Commerce yang Tutup Layanan, Bukalapak Fokus ke Produk Virtual
Menginformasikan tentang e-commerce yang menutup layanan di Indonesia dan alasan di balik penutupan tersebut.
15 Apr 2025, 18.25 WIB
132 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Banyak e-commerce di Indonesia yang menutup layanan mereka akibat kompetisi yang ketat.
- Bukalapak mengubah strategi bisnisnya dengan fokus pada produk virtual setelah menutup layanan produk fisik.
- Perubahan model bisnis menjadi alasan utama bagi beberapa e-commerce untuk menghentikan operasional mereka.
Indonesia - Dalam beberapa tahun terakhir, banyak e-commerce di Indonesia yang menutup layanan mereka. Beberapa di antaranya adalah Blanja.com, Elevania, Qlapa, Rakuten, Cipika, Multiply, MatahariMall.com, Toko Bagus, JD.id, dan Bukalapak. Alasan penutupan ini bervariasi, mulai dari perubahan strategi bisnis hingga ketidakmampuan bersaing dengan pemain besar lainnya.
Bukalapak, misalnya, menutup layanan marketplace mereka dan beralih ke penjualan produk virtual seperti pulsa dan token listrik. Blanja.com menutup layanan karena adanya perubahan strategis, sementara Elevania tutup setelah hampir 10 tahun beroperasi. Qlapa tidak bisa bersaing dengan nama besar seperti Tokopedia dan Bukalapak, sehingga mereka memutuskan untuk menutup layanan pada 2019.
Rakuten menutup layanan karena pergeseran model bisnis yang tidak sesuai dengan konsep awal mereka. Cipika menutup layanan karena perkembangan yang lambat, dan Multiply menghentikan layanan karena perkembangan yang tidak signifikan. MatahariMall.com berfokus hanya berjualan produk dari Matahari, sementara Toko Bagus berganti nama menjadi OLX dan sekarang fokus pada jual beli mobil bekas. JD.id menutup layanan untuk berfokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas negara.
--------------------
Analisis Kami: Penutupan sejumlah e-commerce ini menandakan bahwa persaingan di industri digital Indonesia sangat ketat dan hanya pemain dengan model bisnis yang fleksibel serta inovatif yang bisa bertahan. Fokus pada produk virtual dan layanan tambahan bisa menjadi jalan keluar untuk mengatasi margin rendah di bisnis e-commerce fisik yang selama ini menyulitkan perusahaan.
--------------------
Analisis Ahli:
Andreas Harsono (Ekonom Digital): Penutupan layanan e-commerce menunjukkan kebutuhan untuk adaptasi model bisnis yang lebih fokus pada efisiensi dan diferensiasi produk. Ini adalah langkah penting untuk menjaga kelangsungan usaha di era digital yang sangat kompetitif.
Ratna Dewi (Analis Teknologi): Transformasi bisnis e-commerce ke produk virtual adalah tren yang masuk akal karena pasar produk fisik sudah terlalu jenuh dan margin keuntungannya kecil. Strategi ini juga bisa memperkuat ekosistem digital mereka.
--------------------
What's Next: Penutupan beberapa e-commerce dan perubahan strategi mereka akan memicu konsolidasi pasar di sektor ini, dimana pemain yang bertahan akan lebih fokus pada niche tertentu atau layanan yang lebih menguntungkan seperti produk virtual dan logistik lintas negara.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250415115439-37-626091/10-ecommerce-tutup-layanan-di-indonesia-ada-bukalapak
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250415115439-37-626091/10-ecommerce-tutup-layanan-di-indonesia-ada-bukalapak
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan Bukalapak pada awal tahun 2023?A
Bukalapak menutup layanan jual dan beli produk fisik dan beralih ke produk virtual.Q
Mengapa Blanja.com menutup layanannya?A
Blanja.com menutup layanannya karena adanya perubahan strategis dari e-commerce tersebut.Q
Apa alasan di balik penutupan JD.id?A
JD.id menutup layanannya karena telah melakukan beberapa kali PHK dan penutupan layanan logistik.Q
Apa yang menjadi fokus baru Bukalapak setelah menutup layanan produk fisik?A
Setelah menutup layanan produk fisik, Bukalapak akan fokus pada produk virtual seperti Mitra Bukalapak, Gaming, dan Investment.Q
Siapa yang mendirikan Elevania dan kapan layanan ini ditutup?A
Elevania didirikan oleh XL Axiata dan SK Planet, dan layanan ini ditutup pada tahun 2023.