Courtesy of CNBCIndonesia
Ancaman AI pada Pekerjaan Manusia dan Solusi Naluri Keibuan dari Geoffrey Hinton
Memberikan pemahaman mengenai ancaman AI terhadap profesi manusia, solusi potensial mencegah AI menggantikan manusia secara berbahaya, serta daftar pekerjaan yang rentan hilang akibat AI menurut peneliti Microsoft.
15 Agt 2025, 16.10 WIB
69 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- AI memiliki potensi untuk menggantikan banyak pekerjaan di masa depan.
- Pentingnya meneliti cara agar AI memiliki naluri yang melindungi manusia.
- Perbedaan pandangan antara tokoh-tokoh AI mengenai pengembangan kecerdasan buatan.
Jakarta, Indonesia - Kemajuan kecerdasan buatan (AI) membuat beberapa pekerjaan manusia mulai tergantikan oleh teknologi. Peneliti Microsoft melaporkan ada 40 jenis profesi yang sangat berisiko hilang karena AI, seperti pengembang web dan sales. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di berbagai kalangan mengenai masa depan lapangan kerja.
Geoffrey Hinton, salah satu pionir AI, memberikan pandangan unik agar AI tidak mengambil alih sepenuhnya. Ia mengusulkan agar AI memiliki 'naluri keibuan' yang membuatnya memiliki dorongan untuk melindungi dan merawat manusia, sehingga tidak akan menyerang atau membahayakan.
Hinton juga mengingatkan potensi bahaya jika AI menjadi sadar dan mulai memandang manusia sebagai ancaman, seperti gambaran dalam film-film fiksi ilmiah. Ia menyebut ada model AI yang bereaksi negatif saat merasa terancam, yang menunjukkan perlunya langkah pencegahan serius.
Namun, Fei-Fei Li, tokoh lain di bidang AI, kurang setuju dengan pendekatan Hinton. Ia berpendapat bahwa penelitian harus fokus menciptakan AI yang berpusat pada manusia, menjaga kendali manusia atas teknologi dan memastikan martabat manusia tetap dihormati.
Daftar 40 pekerjaan yang terancam oleh AI ini berdasarkan data penggunaan AI Copilot yang menunjukkan adanya perubahan performa dan keberlanjutan beberapa profesi. Masa depan pekerjaan harus disiapkan dengan menggabungkan teknologi AI dan pengembangan etika AI yang lebih baik.
--------------------
Analisis Kami: Penanaman naluri keibuan pada AI merupakan pendekatan yang inovatif, namun masih sangat abstrak dan sulit diimplementasikan secara teknis. Pengembangan AI yang etis dan melibatkan pengawasan manusia mutlak diperlukan untuk mencegah risiko yang lebih besar akibat AI yang tidak terkendali.
--------------------
Analisis Ahli:
Geoffrey Hinton: Naluri keibuan dapat menjadi cara preventif agar AI tidak melukai manusia, namun belum ada metode konkret untuk menanamkannya.
Fei-Fei Li: AI harus dikembangkan dengan pusat kendali manusia agar teknologi memperkuat martabat dan keamanan pengguna.
--------------------
What's Next: Di masa depan, beberapa pekerjaan akan semakin banyak digantikan AI, tapi pengembangan AI yang etis dan berorientasi manusia akan menjadi kunci agar teknologi ini membantu manusia tanpa mengancam eksistensi mereka.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250815121235-37-658323/40-profesi-rawan-phk-massal-bapak-ai-kasih-pesan-ke-umat-manusia
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250815121235-37-658323/40-profesi-rawan-phk-massal-bapak-ai-kasih-pesan-ke-umat-manusia
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi kekhawatiran Geoffrey Hinton tentang AI?A
Geoffrey Hinton khawatir bahwa AI dapat menjadi sadar dan memandang manusia sebagai ancaman.Q
Apa yang diusulkan Hinton untuk mencegah AI menggantikan manusia?A
Hinton mengusulkan untuk membangun 'naluri keibuan' pada AI agar memiliki dorongan untuk melindungi manusia.Q
Siapa Fei-Fei Li dan apa pandangannya tentang AI?A
Fei-Fei Li adalah tokoh AI yang berpendapat bahwa fokus penelitian harus pada pengembangan AI yang berpusat pada manusia.Q
Berapa banyak pekerjaan yang terancam punah menurut laporan Microsoft?A
Menurut laporan Microsoft, setidaknya ada 40 pekerjaan yang terancam punah akibat AI.Q
Apa saja contoh pekerjaan yang terancam punah akibat AI?A
Contoh pekerjaan yang terancam punah termasuk pengembang web, sales, dan penulis.