Ular Sanca: Solusi Protein Ramah Lingkungan untuk Ketahanan Pangan Masa Depan
Courtesy of CNBCIndonesia

Ular Sanca: Solusi Protein Ramah Lingkungan untuk Ketahanan Pangan Masa Depan

Menemukan sumber protein alternatif yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan populasi dunia yang terus bertambah tanpa memperparah kerusakan lingkungan.

19 Agt 2025, 15.20 WIB
83 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Ular sanca dapat menjadi sumber protein alternatif yang lebih berkelanjutan.
  • Peternakan ular sanca memiliki potensi untuk membantu mengatasi kekurangan protein di beberapa wilayah dunia.
  • Pentingnya penelitian lanjutan untuk memahami dampak lingkungan dan penerimaan budaya terhadap konsumsi daging ular.
Jakarta, Indonesia - Ketahanan pangan menjadi masalah penting di dunia karena populasi manusia terus berkembang, sehingga kebutuhan protein juga meningkat. Namun, peternakan konvensional seperti sapi dan ayam memberikan dampak besar bagi lingkungan, termasuk emisi gas rumah kaca dan polusi.
Sebagai alternatif, penelitian terbaru menunjukkan bahwa ular sanca yang diternak memiliki potensi besar sebagai sumber protein yang lebih ramah lingkungan. Ular sanca berdarah dingin sehingga energi yang mereka konsumsi lebih banyak diubah menjadi daging tubuh daripada digunakan untuk menghasilkan panas.
Penelitian dari Macquarie University menunjukkan bahwa ular sanca dapat tumbuh sangat cepat dan juga bertahan lama tanpa makan. Hal ini membuat mereka cocok untuk dikembangkan sebagai sumber protein alternatif, terutama ketika terjadi gangguan pasokan makanan.
Meskipun daging ular sudah dikonsumsi secara rutin oleh banyak masyarakat di Asia Tenggara, Asia Timur, Amerika Selatan, dan Afrika, masih ada tantangan penerimaan budaya di negara-negara Barat. Selain itu, perlu penelitian lebih lanjut terkait dampak lingkungan dan nilai gizi daging ular ini.
Secara keseluruhan, peternakan ular sanca bisa menjadi solusi masa depan yang berkelanjutan untuk menghadapi krisis pangan global, khususnya untuk wilayah yang kekurangan protein secara parah seperti sebagian Afrika. Namun, kesuksesan solusi ini memerlukan dukungan riset dan adaptasi budaya.
--------------------
Analisis Kami: Meskipun potensi ular sanca sebagai sumber protein alternatif sangat menarik dari sisi efisiensi energi dan dampak lingkungan, tantangan terbesar masih ada pada penerimaan sosial dan riset tentang nilai gizi serta efek ekologisnya. Jika riset lebih lanjut dilakukan dengan serius, peternakan ular dapat mengisi celah krisis pangan global dan mengurangi beban lingkungan yang dihasilkan oleh peternakan konvensional.
--------------------
Analisis Ahli:
Monika Zurek: Saat ini protein alternatif seperti ular masih memerlukan studi mendalam terkait dampak lingkungan dan nutrisi agar bisa menjadi solusi utama ketahanan pangan.
Dan Natusch: Ular sanca memiliki fisiologi yang menguntungkan dalam peternakan protein ramah lingkungan dan sudah menjadi bagian diet banyak masyarakat di berbagai kawasan dunia.
--------------------
What's Next: Di masa depan, peternakan ular sanca berpotensi menjadi sumber protein alternatif yang lebih ramah lingkungan terutama di wilayah yang mengalami kekurangan protein, namun penerimaan budaya terutama di negara Barat perlu waktu untuk berubah.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250819141108-37-659328/makan-daging-ular-setop-kiamat-buat-manusia-ini-penelitiannya

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tantangan utama yang dihadapi umat manusia terkait ketahanan pangan?
A
Tantangan utama yang dihadapi umat manusia terkait ketahanan pangan adalah populasi yang terus bertambah dan kebutuhan protein tanpa dampak lingkungan yang besar.
Q
Mengapa peternakan sapi berkontribusi pada emisi gas rumah kaca?
A
Peternakan sapi berkontribusi pada emisi gas rumah kaca karena menghasilkan 10 persen dari total emisi global dan terkait dengan deforestasi.
Q
Apa yang diusulkan Dan Natusch sebagai alternatif sumber protein?
A
Dan Natusch mengusulkan ular sebagai alternatif sumber protein yang lebih ramah lingkungan.
Q
Mengapa ular sanca dapat tumbuh cepat dalam peternakan?
A
Ular sanca dapat tumbuh cepat karena fisiologinya yang unik sebagai hewan berdarah dingin, yang memungkinkan konversi nutrisi menjadi massa tubuh yang efisien.
Q
Apa yang perlu diteliti lebih lanjut terkait ular sanca sebagai sumber pangan?
A
Penelitian lebih lanjut diperlukan mengenai dampak lingkungan dan nutrisi dari ular sanca sebagai sumber pangan.

Artikel Serupa

Tanaman Terbaik untuk Pangan Kota Saat Kiamat Nuklir: Studi TerbaruCNBCIndonesia
Sains
2 bulan lalu
130 dibaca

Tanaman Terbaik untuk Pangan Kota Saat Kiamat Nuklir: Studi Terbaru

Pemanasan Global Dorong Meningkatnya Risiko Penyakit dari Makanan Sehari-hariCNBCIndonesia
Sains
3 bulan lalu
80 dibaca

Pemanasan Global Dorong Meningkatnya Risiko Penyakit dari Makanan Sehari-hari

Australia Punya Populasi Unta Liar Terbanyak dan Dampak LingkungannyaCNBCIndonesia
Sains
3 bulan lalu
84 dibaca

Australia Punya Populasi Unta Liar Terbanyak dan Dampak Lingkungannya

Pemanasan Global Memperparah Risiko Penyakit dari Makanan yang Terinfeksi BakteriCNBCIndonesia
Sains
3 bulan lalu
95 dibaca

Pemanasan Global Memperparah Risiko Penyakit dari Makanan yang Terinfeksi Bakteri

Perilaku Paus Pembunuh di Afrika Selatan Jadi Tanda Perubahan Iklim SeriusCNBCIndonesia
Sains
4 bulan lalu
97 dibaca

Perilaku Paus Pembunuh di Afrika Selatan Jadi Tanda Perubahan Iklim Serius

Ular Sanca Potensi Sumber Protein Baru Ramah Lingkungan untuk Masa DepanCNBCIndonesia
Sains
4 bulan lalu
109 dibaca

Ular Sanca Potensi Sumber Protein Baru Ramah Lingkungan untuk Masa Depan