Courtesy of TheVerge
Karyawan Microsoft Protes Keras Minta Putuskan Hubungan dengan Militer Israel
Menuntut Microsoft untuk menghentikan kerja sama dengan militer Israel yang dianggap terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia terhadap rakyat Palestina, serta mengajak pekerja teknologi untuk beraksi memutus kerjasama tersebut sebagai bentuk solidaritas dan perlawanan terhadap penindasan.
20 Agt 2025, 03.22 WIB
101 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Protes di Microsoft mencerminkan ketidakpuasan karyawan terhadap kebijakan perusahaan terkait Palestina.
- Tindakan para aktivis menunjukkan peningkatan kesadaran dan advokasi terhadap isu-isu kemanusiaan di kawasan konflik.
- Perusahaan teknologi semakin menjadi target protes terkait hubungan mereka dengan negara-negara yang dianggap melakukan pelanggaran hak asasi manusia.
Redmond, Amerika Serikat - Sekitar 50 orang yang terdiri dari karyawan dan mantan karyawan Microsoft serta aktivis komunitas melakukan aksi protes di markas Microsoft di Redmond, Amerika Serikat. Mereka menamai ulang lokasi protes menjadi 'The Martyred Palestinian Children’s Plaza' sebagai bentuk solidaritas kepada korban di Gaza, dan mendirikan tenda serta simbol peringatan kemanusiaan.
Para pengunjuk rasa menuntut Microsoft supaya mengakhiri kemitraan dengan militer Israel, yang menurut mereka menggunakan produk-produk AI Microsoft untuk operasi militer yang menimbulkan penderitaan di Palestina. Mereka juga mengajak manajemen Microsoft untuk berdiskusi langsung dan membuka ruang negosiasi di lokasi protes.
Aksi ini merupakan kelanjutan dari rangkaian protes sebelumnya di dalam Microsoft, di mana beberapa karyawan sempat menginterupsi pidato eksekutif perusahaan untuk menentang bantuan Microsoft kepada militer Israel. Sebagai respons, Microsoft memutus hubungan kerja dengan karyawan-karyawan yang melakukan protes tersebut.
Selain itu, pihak Microsoft disebut-sebut mulai melakukan pemblokiran otomatis terhadap email yang berisikan kata-kata seperti 'Palestine', 'Gaza', dan 'genocide', yang menimbulkan tuduhan sensor terhadap isu-isu dukungan terhadap Palestina di lingkungan kerja Microsoft.
Organisasi No Azure for Apartheid menegaskan bahwa protes ini merupakan eskalasi terbesar dalam menuntut Microsoft bertanggung jawab atas dampaknya di konflik Israel-Palestina, mengacu pada laporan penyadapan besar-besaran Israel yang melibatkan data pengguna di Palestina dan digunakan untuk operasi militer.
--------------------
Analisis Kami: Protes ini menunjukkan gelombang baru kesadaran etis di kalangan pekerja teknologi, yang semakin aktif menentang keterlibatan perusahaan mereka dalam konflik yang berpotensi melanggar hak asasi manusia. Jika Microsoft tidak responsif, hal ini dapat memicu kerusakan reputasi yang signifikan serta konflik internal yang berdampak pada stabilitas perusahaan.
--------------------
Analisis Ahli:
Noam Chomsky: Keterlibatan perusahaan teknologi dalam konflik militer jelas memperburuk pelanggaran HAM, dan protes pekerja adalah cara efektif untuk memaksa perubahan kebijakan korporat.
Shoshana Zuboff: Ini adalah contoh nyata dari bagaimana teknologi dan kapitalisme dapat memperkuat sistem opresi jika tidak diawasi dan dikritisi secara serius oleh masyarakat dan pekerja itu sendiri.
--------------------
What's Next: Aksi protes dan ketegangan antara pekerja Microsoft serta manajemen kemungkinan akan terus meningkat, dan perusahaan mungkin harus menghadapi tekanan publik serta internal yang lebih besar untuk meninjau ulang kebijakan kemitraannya dengan Israel.
Referensi:
[1] https://theverge.com/ai-artificial-intelligence/761731/pro-palestinian-protests-microsoft-headquarters-redmond-washington-no-azure-tech-for-apartheid
[1] https://theverge.com/ai-artificial-intelligence/761731/pro-palestinian-protests-microsoft-headquarters-redmond-washington-no-azure-tech-for-apartheid
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan utama dari protes 'No Azure for Apartheid' di Microsoft?A
Tujuan utama dari protes 'No Azure for Apartheid' adalah untuk mengakhiri kemitraan Microsoft dengan militer Israel dan menyerukan penghentian diskriminasi terhadap pekerja pro-Palestina.Q
Siapa yang terlibat dalam protes tersebut?A
Protes tersebut melibatkan karyawan Microsoft saat ini dan mantan karyawan, serta anggota komunitas yang peduli dengan isu Palestina.Q
Apa yang dilakukan para pengunjuk rasa di plaza Microsoft?A
Para pengunjuk rasa mendirikan tenda dan penghormatan artistik, serta mendirikan meja negosiasi untuk mengundang eksekutif Microsoft berdiskusi.Q
Bagaimana Microsoft menanggapi protes ini dan tindakan sebelumnya oleh karyawan?A
Microsoft tidak segera menanggapi permintaan komentar dan sebelumnya telah memecat dua karyawan karena menginterupsi pidato eksekutif untuk menyerukan perubahan.Q
Apa yang diminta oleh dokumen yang beredar di antara para aktivis?A
Dokumen tersebut meminta agar Microsoft memutuskan hubungan dengan Israel dan menghentikan diskriminasi terhadap pekerja Palestina, Arab, dan Muslim.