Courtesy of TheVerge
Brad Smith Tanggapi Protes di Kantor Microsoft terkait Isu Hak Asasi di Timur Tengah
Memberikan informasi mengenai protes yang terjadi di kantor Microsoft terkait penggunaan teknologi untuk kepentingan kontroversial, dan bagaimana perusahaan menanggapi tuduhan tersebut dengan serius serta mengambil tindakan investigasi.
27 Agt 2025, 07.22 WIB
58 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Microsoft menghadapi protes terkait pelanggaran hak asasi manusia di Palestina.
- Brad Smith menekankan pentingnya investigasi terhadap laporan penggunaan Azure untuk pengawasan.
- Kelompok No Azure for Apartheid terus menekan Microsoft untuk menghentikan kontrak dengan Israel.
Redmond, Amerika Serikat - Pada Selasa sore, Presiden Microsoft, Brad Smith, mengadakan konferensi pers dadakan setelah sekelompok pengunjuk rasa berhasil masuk dan melakukan demonstrasi di kantor pusat perusahaan. Mereka bahkan mengadakan sit-in di dalam kantor pribadi Smith, meminta Microsoft untuk meninjau kontraknya dengan pemerintah Israel.
Kelompok pengunjuk rasa No Azure for Apartheid beberapa kali menginterupsi presentasi Microsoft tahun ini dengan tuntutan yang sama, yaitu menghentikan semua kontrak dengan militer dan pemerintah Israel terkait dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Palestina.
Brad Smith menyatakan bahwa Microsoft sangat serius dalam mematuhi prinsip hak asasi manusia dan kontrak layanannya, terutama setelah laporan yang diterbitkan Guardian soal penggunaan Azure untuk pengawasan terhadap warga Palestina. Perusahaan telah membuka penyelidikan atas kasus tersebut.
Dalam protes ini, tujuh orang terlibat, termasuk dua karyawan Microsoft. Setelah mereka menolak meninggalkan gedung, polisi setempat akhirnya mengeluarkan mereka. Brad Smith menegaskan bahwa tindakan seperti memasang alat rekam tersembunyi dan menduduki ruang kantor secara paksa tidak dapat diterima.
Baca juga: Protes Karyawan Serbu Kantor Microsoft di Redmond Karena Hubungan dengan Pemerintah Israel
Kejadian ini menyoroti tekanan yang dihadapi perusahaan teknologi besar dalam mempertanggungjawabkan penggunaan teknologinya secara etis, terutama dalam konflik yang sensitif secara politik. Microsoft berjanji akan bekerja keras untuk menyelesaikan isu ini demi memastikan tidak ada penyalahgunaan layanan mereka di masa depan.
Referensi:
[1] https://theverge.com/microsoft/766429/microsoft-emergency-press-conference-palestine-protest
[1] https://theverge.com/microsoft/766429/microsoft-emergency-press-conference-palestine-protest
Analisis Kami
"Protes ini menunjukkan betapa pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan teknologi besar dalam menjaga etika penggunaan produk mereka di zona konflik. Microsoft harus benar-benar transparan dan bertindak tegas agar tidak terus menjadi target kritik dan kehilangan kepercayaan publik."
Analisis Ahli
Ethan Zuckerman (Pakar Media dan Teknologi)
"Perusahaan teknologi harus mengakui dampak sosial produknya dan bersedia berkolaborasi dengan komunitas global untuk menyelesaikan masalah etis, bukan hanya mengutamakan keuntungan bisnis."
Prediksi Kami
Microsoft kemungkinan akan memperketat kebijakan internal dan kontrak penggunaan teknologi di Timur Tengah, serta meningkatkan pengawasan untuk mencegah protes serupa terjadi di masa mendatang.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang mengadakan konferensi pers setelah protes di Microsoft?A
Brad Smith, presiden Microsoft, yang mengadakan konferensi pers setelah protes.Q
Apa tujuan dari kelompok No Azure for Apartheid?A
Tujuan kelompok No Azure for Apartheid adalah untuk menuntut Microsoft menghentikan semua kontrak dengan pemerintah dan militer Israel.Q
Apa yang dituduhkan terhadap platform Azure Microsoft?A
Platform Azure Microsoft dituduh digunakan untuk pengawasan terhadap warga Palestina.Q
Berapa banyak orang yang terlibat dalam protes tersebut?A
Tujuh orang terlibat dalam protes tersebut, termasuk dua karyawan Microsoft.Q
Apa yang dikatakan Brad Smith tentang investigasi yang sedang dilakukan?A
Brad Smith menyatakan bahwa Microsoft sedang melakukan investigasi untuk memahami situasi yang terjadi.