Courtesy of TheVerge

Protes Karyawan Microsoft soal Kontrak dengan Israel Berujung Penangkapan

Artikel ini berusaha menginformasikan tentang gelombang protes oleh karyawan Microsoft dan masyarakat terhadap penggunaan layanan cloud Microsoft oleh pemerintah Israel yang dianggap mendukung pelanggaran HAM, serta dampak sosial dan hukum dari aksi tersebut.

21 Agt 2025, 15.33 WIB

97 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Protes diadakan oleh karyawan Microsoft untuk menentang kontrak dengan Israel.
Sejumlah karyawan Microsoft ditangkap selama protes yang berlangsung di Redmond.
Kelompok No Azure for Apartheid terus berjuang untuk menarik perhatian terhadap kebijakan perusahaan yang dianggap tidak etis.

Redmond, Amerika Serikat - Sejumlah karyawan Microsoft saat ini dan mantan karyawan bersama masyarakat melakukan protes di kantor pusat Microsoft di Redmond, Washington. Mereka menentang kontrak antara Microsoft dan pemerintah Israel yang dianggap mendukung pelanggaran hak asasi manusia di Palestina.

Aksi protes ini sudah berlangsung berulang kali selama beberapa bulan dan semakin meningkat dengan pendirian zona protes dan tindakan fisik seperti menuangkan cat merah di tanda Microsoft dan pemblokiran jalan.

Pihak kepolisian Redmond kemudian menangkap 18 aktivis yang ikut dalam protes hari kedua, termasuk beberapa karyawan Microsoft dan mantan karyawan. Polisi menyebut ada tindakan agresif dan penghalangan aktivitas di lokasi aksi.

Microsoft merespons dengan menyatakan akan melakukan penyelidikan independen terkait dugaan penyalahgunaan platform Azure mereka oleh pemerintah Israel. Perusahaan juga menegaskan komitmen mereka pada standar hak asasi manusia sambil mengecam tindakan merusak dan mengganggu bisnis.

Protes ini terjadi setelah laporan investigasi media yang menyebut teknologi Microsoft dipakai untuk memantau panggilan warga Palestina secara massal, memicu ketegangan dan pertanyaan tentang peran perusahaan teknologi dalam konflik politik.

--------------------

Analisis Kami: Aksi ini menunjukkan bagaimana karyawan perusahaan teknologi semakin vokal dalam menuntut tanggung jawab sosial dari perusahaan tempat mereka bekerja. Microsoft harus memperjelas posisi dan kebijakan mereka agar tidak kehilangan kepercayaan baik dari internalnya maupun publik global.

--------------------

Analisis Ahli:

Noam Chomsky: Perusahaan teknologi besar harus menghadapi konsekuensi moral dari kemitraan mereka dengan pemerintah yang melakukan pelanggaran HAM.

Shoshana Zuboff: Kasus ini mencerminkan tantangan besar dalam kontrol data dan implikasi etis bisnis teknologi di era digital.

--------------------

What's Next: Protes dan tekanan terhadap Microsoft terkait kontrak teknologi mereka di wilayah konflik kemungkinan akan terus berlanjut dan dapat memicu perubahan kebijakan perusahaan dalam penanganan masalah hak asasi manusia.

Referensi:
[1] https://theverge.com/news/763261/microsoft-employee-arrested-headquarters-protest-redmond-police

Pertanyaan Terkait

Apa yang menjadi alasan utama protes di kantor pusat Microsoft?

Alasan utama protes di kantor pusat Microsoft adalah menentang kontrak perusahaan dengan pemerintah Israel.

Berapa jumlah orang yang ditangkap selama protes tersebut?

Sebanyak 18 orang ditangkap selama protes tersebut.

Siapa saja karyawan Microsoft yang ditangkap?

Karyawan Microsoft yang ditangkap termasuk Anna Hattle, Hossam Nasr, dan Vaniya Agrawal.

Apa tujuan dari kelompok No Azure for Apartheid?

Tujuan dari kelompok No Azure for Apartheid adalah untuk menentang penggunaan layanan cloud Microsoft dalam konteks kebijakan Israel yang dianggap sebagai apartheid.

Apa tanggapan Microsoft terhadap protes ini?

Microsoft menyatakan akan melakukan tinjauan independen terhadap tuduhan penggunaan platform Azure di Israel dan menegaskan komitmennya terhadap standar hak asasi manusia.