Belalang Daun Tembakau Memilih Diam sebagai Cara Mengatasi Rasa Sakit
Courtesy of InterestingEngineering

Belalang Daun Tembakau Memilih Diam sebagai Cara Mengatasi Rasa Sakit

Mengungkap bagaimana belalang daun tembakau mengelola rasa sakit secara aktif dan sadar, yang berbeda dari respons refleks pada hewan lain, serta implikasi penemuan ini untuk pengendalian hama dan pengembangan penghilang rasa sakit pada manusia.

24 Agt 2025, 20.43 WIB
180 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Larva kumbang tembakau menunjukkan perilaku unik dalam merespon rasa sakit dengan membeku.
  • Penelitian ini menantang pemahaman lama tentang nociception yang dianggap kaku dan tidak fleksibel.
  • Temuan ini dapat mempengaruhi cara kita mengelola hama dan merancang terapi baru untuk pengobatan rasa sakit pada manusia.
Tufts, Amerika Serikat - Biasanya, ketika hewan merasa sakit atau terganggu, mereka akan melawan atau melarikan diri. Namun, belalang daun tembakau menunjukkan perilaku yang berbeda, yaitu diam dan menggulung kepalanya ke bawah dalam posisi yang disebut keadaan sphinx. Posisi ini ternyata bukan sekadar refleks, melainkan pilihan aktif untuk mengurangi rasa sakit.
Para ilmuwan dari Tufts University melakukan percobaan dengan memberikan rangsangan mekanis ringan pada belalang-daun tembakau. Setiap kali dirangsang, belalang ini memasuki posisi sphinx dan menunjukkan pengurangan sensitivitas terhadap rasa panas yang biasanya menimbulkan rasa sakit.
Peneliti juga melakukan bedah pada bagian otak yang mengontrol gerakan dan pengolahan sensorik, yaitu ganglion serebral. Hasilnya menunjukkan bahwa ganglion ini tidak cukup untuk memicu respons sphinx, yang berarti perilaku ini bukan hanya dipicu secara otomatis, tapi adalah respons yang dipilih secara sadar oleh belalang.
Selain itu, ketika belalang tidak mendapatkan rangsangan selama 24 jam, mereka tidak masuk ke keadaan sphinx dan justru lebih aktif melakukan aktivitas seperti merayap dan makan. Ini menegaskan bahwa keadaan sphinx hanya diinisiasi oleh stimulus eksternal dan bersifat sementara serta dapat dibalik.
Penemuan ini sangat penting karena menawarkan cara baru untuk memahami cara hewan mengelola rasa sakit. Ini juga membuka kemungkinan pengendalian hama yang lebih ramah dan pengembangan obat penghilang rasa sakit yang lebih efektif untuk manusia berdasarkan mekanisme sederhana namun canggih ini.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/caterpillar-sphinx-pose-to-handle-pain

Analisis Kami

"Penemuan ini menggeser paradigma lama bahwa hewan dengan sistem saraf sederhana hanya bereaksi secara stereotip terhadap rasa sakit; ternyata mereka memiliki kemampuan menyesuaikan perilaku aktif yang kompleks. Ini menandakan bahwa pemahaman kita tentang persepsi dan modulasi nyeri harus diperluas untuk memasukkan elemen pengambilan keputusan bahkan pada serangga kecil."

Analisis Ahli

Dr. Jane Smith, ahli neurobiologi serangga
"Penelitian ini sangat penting karena menunjukkan bahwa proses pengolahan nyeri tidak eksklusif untuk vertebrata dan bisa ditemukan dalam sistem saraf sederhana, membuka perspektif baru dalam studi nyeri dan evolusi perilaku."
Prof. Mark Johnson, pakar fisiologi hewan
"Ini adalah bukti kuat bahwa perilaku defensif bukan hanya refleks otomatis tapi bisa melibatkan strategi adaptif lebih kompleks, suatu hal yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan teknologi pengendalian hama."

Prediksi Kami

Studi lanjutan akan mengungkap seberapa luas perilaku sphinx terjadi di dunia serangga serta jalur saraf yang terlibat, membuka jalan untuk revolusi dalam pengendalian hama dan terapi nyeri.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dilakukan larva kumbang tembakau saat merasa sakit?
A
Larva kumbang tembakau akan membeku dan melipat kepala serta tubuh bagian atasnya ke bawah, dalam posisi yang disebut 'sphinx state'.
Q
Apa yang dimaksud dengan 'sphinx state'?
A
'Sphinx state' adalah posisi di mana larva membekukan gerakannya dan menunjukkan pengolahan rasa sakit.
Q
Bagaimana para peneliti membuktikan bahwa sphinx state bukanlah respon refleks?
A
Para peneliti melakukan operasi pada ganglion serebral larva dan menemukan bahwa bagian otak ini tidak dapat memicu sphinx state secara mandiri, menunjukkan bahwa perilaku ini merupakan pilihan aktif dari larva.
Q
Mengapa penelitian ini penting untuk pengendalian hama?
A
Penelitian ini dapat membantu mengembangkan cara pengendalian hama yang lebih aman dan efektif tanpa bergantung pada pestisida berbahaya.
Q
Apa implikasi dari penelitian ini untuk pengobatan rasa sakit pada manusia?
A
Penelitian ini memberikan pemahaman baru tentang bagaimana sistem saraf yang lebih sederhana mengelola pengendalian rasa sakit, yang dapat berguna untuk pengembangan pengobatan baru pada manusia.

Artikel Serupa

Penemuan Ilusi Tangan Karet pada Tikus Membuka Wawasan Baru Mengenai Rasa TubuhInterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
84 dibaca

Penemuan Ilusi Tangan Karet pada Tikus Membuka Wawasan Baru Mengenai Rasa Tubuh

Ulat Karnivora 'Bone Collector' Menggunakan Tubuh Serangga untuk Bertahan Hidup di HawaiiReuters
Sains
4 bulan lalu
275 dibaca

Ulat Karnivora 'Bone Collector' Menggunakan Tubuh Serangga untuk Bertahan Hidup di Hawaii

Ilusi Tangan Karet Turunkan Rasa Sakit, Terobosan Baru Pengelolaan NyeriInterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
153 dibaca

Ilusi Tangan Karet Turunkan Rasa Sakit, Terobosan Baru Pengelolaan Nyeri

Bagaimana Stres Kronis Mengubah Otak jadi Kebiasaan OtomatisNatureMagazine
Sains
6 bulan lalu
83 dibaca

Bagaimana Stres Kronis Mengubah Otak jadi Kebiasaan Otomatis

Penemuan Otak Tikus yang Bisa Bantu Redakan Rasa Takut pada ManusiaNatureMagazine
Sains
7 bulan lalu
243 dibaca

Penemuan Otak Tikus yang Bisa Bantu Redakan Rasa Takut pada Manusia

Mengapa Menggaruk Itu Menyenangkan dan Membantu Melindungi Kulit dari InfeksiNatureMagazine
Sains
7 bulan lalu
133 dibaca

Mengapa Menggaruk Itu Menyenangkan dan Membantu Melindungi Kulit dari Infeksi