Courtesy of CNBCIndonesia
China Tertibkan Harga E-commerce Demi Perlindungan Konsumen dan Pedagang
Pemerintah China berusaha memperkenalkan aturan yang mendorong transparansi dan keadilan dalam penetapan harga di platform e-commerce, guna melindungi konsumen dan pedagang dari praktik harga yang menyesatkan dan tidak adil.
25 Agt 2025, 20.40 WIB
189 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pemerintah China berusaha meningkatkan transparansi harga di platform e-commerce.
- Keluhan dari pedagang dan konsumen memicu pengajuan aturan baru oleh pemerintah.
- Alibaba mengalami konsekuensi dari pelanggaran regulasi di masa lalu.
Jakarta, Indonesia - Pemerintah China mengambil langkah tegas untuk mengatur harga di platform e-commerce besar. Langkah ini muncul setelah banyak keluhan dari pedagang dan konsumen tentang harga yang tidak adil dan menyesatkan. Tujuannya adalah supaya harga yang ditetapkan lebih transparan dan adil bagi semua pihak.
Komisi Reformasi dan Pengembangan Nasional mengumumkan aturan baru yang mengharuskan penyedia platform dan pedagang untuk mengikuti prosedur standar seperti kontrak dalam menentukan harga. Aturan ini diharapkan dapat mencegah praktik manipulasi harga yang selama ini merugikan banyak pihak.
Peraturan ini juga menuntut para operator platform agar segera mengungkapkan perubahan biaya dan harga agar mendapat pengawasan publik yang baik. Pedagang menuduh platform besar sering memanipulasi harga untuk mendongkrak penjualan, sementara konsumen cukup sering merasa tertipu oleh harga yang berubah-ubah secara tidak adil.
Sebelumnya, pada 2021, Alibaba didenda sebesar 2,75 miliar USD akibat pelanggaran antimonopoli. Kasus ini menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah China serius mengawasi dan menindak praktik bisnis yang merugikan pasar. Platform lain juga ikut merasakan tekanan regulasi seiring dengan berkembangnya model ritel instan dan perang harga.
Aturan ini diperkirakan akan membuat para platform e-commerce harus lebih berhati-hati dalam menentukan harga. Dampaknya diharapkan meningkatkan kepercayaan konsumen dan menjaga hubungan baik dengan pedagang, sekaligus mendorong persaingan yang sehat di pasar digital China.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250825163130-37-661200/ecommerce-china-seenaknya-atur-harga-pemerintah-langsung-bertindak
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250825163130-37-661200/ecommerce-china-seenaknya-atur-harga-pemerintah-langsung-bertindak
Analisis Kami
"Langkah pemerintah China ini menunjukkan keseriusan mereka dalam mengatur praktik bisnis digital yang semakin dominan dan penting. Ke depannya, ini dapat membuka jalan bagi regulasi serupa di negara lain yang menghadapi masalah serupa dalam ekosistem e-commerce mereka."
Analisis Ahli
Prof. Chen Wei (Ekonom Digital)
"Regulasi harga yang transparan sangat dibutuhkan agar persaingan di e-commerce berjalan sehat dan tidak merugikan konsumen. Ini juga memaksa platform untuk fokus pada inovasi layanan, bukan manipulasi harga."
Dr. Lin Mei (Ahli Hukum Perdagangan Internet)
"Penegakan aturan semacam ini dapat menjadi precedent penting dalam mengatasi monopoli dan praktik tidak adil di ranah digital, yang selama ini sulit diawasi."
Prediksi Kami
Penerapan aturan baru ini akan memaksa platform e-commerce besar untuk lebih transparan dalam penetapan harga, yang kemungkinan akan mengurangi praktik manipulasi harga dan meningkatkan kepercayaan konsumen serta pedagang.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan pemerintah China terhadap platform e-commerce?A
Pemerintah China mengambil sikap tegas dengan mengajukan aturan untuk penetapan harga pada platform e-commerce.Q
Mengapa pemerintah China mengajukan aturan untuk penetapan harga?A
Aturan ini diajukan untuk meningkatkan transparansi harga dan keadilan setelah menerima keluhan tentang penetapan harga yang tidak adil.Q
Siapa yang mengeluhkan penetapan harga oleh platform besar?A
Pedagang dan konsumen mengeluhkan penetapan harga yang tidak adil dan menyesatkan oleh penyedia platform besar.Q
Apa yang terjadi pada Alibaba pada tahun 2021?A
Alibaba didenda sebesar US$2,75 miliar pada tahun 2021 karena pelanggaran antimonopoli.Q
Apa yang menjadi risiko bagi pemimpin e-commerce saat ini?A
Pemimpin e-commerce saat ini mengabaikan risiko regulasi saat mereka berperang harga dalam 'ritel instan'.