Tantangan Besar HR di 2025: PHK Serial, AI, dan Program DEI yang Tertekan
Courtesy of YahooFinance

Tantangan Besar HR di 2025: PHK Serial, AI, dan Program DEI yang Tertekan

Menyampaikan realitas menantang yang dihadapi HR dalam mengelola PHK berulang, penggunaan AI, dan program DEI di 2025 serta bagaimana HR harus menyeimbangkan kebutuhan bisnis dan kesejahteraan karyawan untuk menciptakan pengalaman kerja yang sehat dan inklusif.

26 Agt 2025, 00.00 WIB
15 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Perusahaan perlu berinvestasi dalam pengalaman karyawan meskipun ada tekanan untuk memotong biaya.
  • Adopsi AI harus dilakukan dengan hati-hati dan harus ada pelatihan yang memadai untuk karyawan.
  • DEI harus dirancang dengan tujuan bisnis yang jelas agar tetap relevan dan efektif.
Amerika Serikat - Tahun 2025 hadir dengan tantangan baru bagi dunia sumber daya manusia (HR), dimana banyak perusahaan Amerika Serikat harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) berulang kali. PHK serial ini mengakibatkan penurunan investasi dalam inisiatif kesejahteraan karyawan, yang pada akhirnya dapat menimbulkan risiko bagi pengalaman kerja dan pelayanan pelanggan perusahaan.
Penggunaan kecerdasan buatan (AI) di perusahaan semakin umum, tapi masih banyak hambatan terkait pelatihan karyawan dan pemanfaatan teknologi ini secara efektif. Studi menunjukkan bahwa sebagian besar program AI tidak memberikan dampak signifikan terhadap keuntungan perusahaan, dan banyak proyek AI yang berpotensi dibatalkan di masa depan karena biaya dan nilai bisnis yang tidak jelas.
Di sisi lain, program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) menghadapi tekanan besar terutama karena kebijakan pemerintah yang menentang DEI dan penyelidikan yang ketat dari badan federal. Namun, beberapa perusahaan seperti Feast & Fettle menyesuaikan program DEI mereka dengan fokus pada mobilitas ekonomi dan dukungan terhadap berbagai latar belakang karyawan demi hasil bisnis yang nyata.
Karyawan kini semakin menuntut fleksibilitas dalam bekerja, terutama setelah pandemi mengubah cara pandang mereka terhadap pekerjaan. Perusahaan yang menerapkan strategi kembali ke kantor (RTO) harus meyakinkan karyawan dengan memberikan alasan kuat dan pengalaman yang berbeda ketika di kantor agar tak dianggap sebagai bentuk pemaksaan.
Secara keseluruhan, HR berada di posisi sulit karena dihadapkan pada tekanan untuk mengimplementasikan teknologi dan kebijakan baru yang kadang tidak realistis, sambil harus menjaga hubungan baik dengan karyawan dan menjawab tantangan pasar tenaga kerja yang terus berubah.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/2025-midyear-hr-checkup-layoffs-170000900.html

Analisis Kami

"Tekanan berkelanjutan pada HR dari tuntutan PHK dan integrasi AI menunjukkan bahwa banyak perusahaan belum memahami sepenuhnya implikasi manusiawi dari otomatisasi. Jika HR terus dipaksa mengikuti teknologi tanpa pengelolaan yang bijak, maka risiko krisis budaya perusahaan dan menurunnya produktivitas karyawan akan meningkat tajam."

Analisis Ahli

Emily Rose McRae
"Menggambarkan situasi AI sebagai pedang bermata dua yang memerlukan pelatihan intensif dan redefinisi ekspektasi dari para eksekutif, memperingatkan bahwa manfaat AI belum seberapa tanpa persiapan yang matang."

Prediksi Kami

Ke depan, HR akan semakin dituntut untuk mendesain ulang strategi pengelolaan SDM yang mengintegrasikan teknologi AI secara realistis dan membangun program DEI yang lebih inklusif dan berbasis tujuan bisnis nyata, sambil menjaga keseimbangan antara efisiensi dan pengalaman karyawan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi dengan jumlah PHK di tahun 2025?
A
Jumlah PHK di tahun 2025 mencapai rekor tertinggi dengan banyak organisasi melakukan PHK secara berulang.
Q
Apa tantangan yang dihadapi oleh profesional SDM saat ini?
A
Profesional SDM merasa terbebani dan banyak departemen kekurangan staf, dengan 62% merasa bekerja di luar kapasitas.
Q
Bagaimana AI mempengaruhi pengambilan keputusan di perusahaan?
A
AI diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, tetapi banyak perusahaan mengalami kesulitan dalam menemukan penggunaan yang tepat untuk teknologi tersebut.
Q
Apa yang dilakukan Feast & Fettle untuk tetap fokus pada DEI?
A
Feast & Fettle berfokus pada pembangunan bakat dan peluang mobilitas ke atas tanpa terpengaruh oleh iklim politik saat ini.
Q
Mengapa penting untuk memahami pengalaman karyawan dalam konteks bisnis?
A
Memahami pengalaman karyawan penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan menarik bagi pelanggan.

Artikel Serupa

CEO Perusahaan Besar Klaim AI Ambil Alih Pekerjaan: Fakta dan TantangannyaYahooFinance
Bisnis
1 bulan lalu
49 dibaca

CEO Perusahaan Besar Klaim AI Ambil Alih Pekerjaan: Fakta dan Tantangannya

Strategi CIO Menghadapi Tantangan dan Transformasi Budaya AI di Tempat KerjaYahooFinance
Teknologi
2 bulan lalu
48 dibaca

Strategi CIO Menghadapi Tantangan dan Transformasi Budaya AI di Tempat Kerja

Strategi CFO Menghadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Teknologi dengan Scenario PlanningYahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
131 dibaca

Strategi CFO Menghadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Teknologi dengan Scenario Planning

Masa Depan AI di Tempat Kerja: Peluang dan Tantangan untuk HRYahooFinance
Teknologi
3 bulan lalu
63 dibaca

Masa Depan AI di Tempat Kerja: Peluang dan Tantangan untuk HR

Tren Rekrutmen dan Dampak AI dalam Pasar Kerja 2025: Apa yang Perlu Kamu TahuYahooFinance
Teknologi
4 bulan lalu
88 dibaca

Tren Rekrutmen dan Dampak AI dalam Pasar Kerja 2025: Apa yang Perlu Kamu Tahu

Perusahaan Kecil Gunakan Manfaat Karyawan Unik untuk Tarik dan Pertahankan TalentaYahooFinance
Bisnis
6 bulan lalu
226 dibaca

Perusahaan Kecil Gunakan Manfaat Karyawan Unik untuk Tarik dan Pertahankan Talenta