Courtesy of SCMP
Brine Shrimp Ditemukan di Gurun Cina, Solusi Pangan untuk Wilayah Asin
Meneliti potensi Artemia sebagai solusi budidaya organisme tahan garam untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi di daerah yang sangat asin di China.
01 Sep 2025, 14.00 WIB
121 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Udang garam ditemukan di kondisi salin ekstrem di Xinjiang.
- Penelitian ini dapat membantu mengembangkan budidaya aquaculture di daerah yang terdampak salinitas.
- Artemia memiliki nilai ekonomi dan ekologis yang signifikan untuk keamanan pangan.
Aral (Alar), Republik Rakyat Tiongkok - Para ilmuwan di China telah menemukan Artemia atau brine shrimp, hewan kecil yang sudah ada selama ratusan juta tahun, di wilayah gurun Taklamakan yang sangat asin di Xinjiang. Penemuan ini menarik karena wilayah tersebut memiliki kadar garam yang jauh lebih tinggi dari air laut biasa.
Brine shrimp dikenal sebagai organisme yang sangat tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrem, terutama kadar garam yang tinggi. Mereka biasanya digunakan sebagai pakan dalam industri akuakultur serta memiliki nilai untuk bidang medis dan kosmetik.
Penemuan Artemia di sumber air liar di kota Aral, Xinjiang, membuka peluang baru untuk mengembangkan budidaya organisme tahan garam di kawasan yang selama ini dianggap tidak produktif karena salinitasnya yang tinggi.
Tim peneliti dari Tarim University sedang melakukan studi laboratorium lebih lanjut untuk menentukan apakah Artemia yang ditemukan ini merupakan spesies baru. Hasil penelitian selanjutnya juga akan menentukan dukungan ilmiah dan teknologi yang dibutuhkan untuk mengembangkan budidaya secara komersial.
Pengembangan budidaya Artemia di daerah ini bisa menjadi solusi ekonomi dan ketahanan pangan baru bagi masyarakat setempat, sekaligus memanfaatkan lahan yang selama ini kurang dimanfaatkan akibat kondisi ekstrem gurun yang sangat asin.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3323820/could-small-ancient-shrimp-be-next-big-thing-xinjiang-aquaculture?module=top_story&pgtype=subsection
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3323820/could-small-ancient-shrimp-be-next-big-thing-xinjiang-aquaculture?module=top_story&pgtype=subsection
Analisis Kami
"Penemuan Artemia di lingkungan yang sangat asin di wilayah Taklamakan merupakan peluang langka untuk mengembangkan sumber protein alternatif yang tahan terhadap kondisi ekstrem, yang bisa memperkuat ketahanan pangan daerah ini. Namun, keberhasilan komersialisasi akan sangat bergantung pada pendekatan ilmiah yang mendalam dan dukungan teknologi yang kuat agar budidaya ini dapat dilakukan secara efisien dan berkelanjutan."
Analisis Ahli
Dr. Li Wei (Ahli Bioteknologi, Universitas Beijing)
"Artemia memiliki potensi besar sebagai sumber makanan dan pakan industri akuakultur yang tahan terhadap kondisi salinitas ekstrem, memperluas kemungkinan pemanfaatan lahan marginal."
Prof. Zhang Ming (Ahli Ekologi Gurun, Universitas Xinjiang)
"Penemuan ini memberikan harapan baru untuk mengubah ekosistem gurun yang keras menjadi kawasan produktif dengan pendekatan budidaya yang inovatif dan berkelanjutan."
Prediksi Kami
Penelitian lebih lanjut akan memungkinkan pengembangan budidaya komersial Artemia di wilayah gurun dengan salinitas tinggi, membuka peluang ekonomi baru dan mendukung ketahanan pangan daerah tersebut.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu udang garam?A
Udang garam, atau Artemia, adalah spesies kecil yang sangat toleran terhadap salinitas tinggi.Q
Di mana udang garam ditemukan?A
Udang garam ditemukan di daerah gurun Taklamakan, khususnya di kota Alar.Q
Apa pentingnya penelitian Universitas Tarim?A
Penelitian Universitas Tarim penting karena mereka menemukan udang garam dan meneliti potensi budidayanya.Q
Mengapa udang garam dianggap berpotensi untuk keamanan pangan di China?A
Udang garam dianggap berpotensi untuk keamanan pangan karena bisa dibudidayakan di daerah yang terkena dampak salinitas tinggi.Q
Apa kondisi lingkungan yang memungkinkan udang garam hidup?A
Udang garam dapat hidup dalam kondisi air yang jauh lebih asin daripada air laut.