Courtesy of TechCrunch
LayerX Kumpulkan 100 Juta USD untuk Otomasi Back-Office dan AI di Jepang
Memberikan informasi tentang pendanaan besar LayerX dan posisinya dalam mengotomatisasi proses back-office di perusahaan Jepang dengan solusi berbasis AI untuk mempercepat transformasi digital di tengah tantangan demografi dan budaya kerja tradisional yang kaku.
02 Sep 2025, 06.00 WIB
47 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- LayerX berhasil mendapatkan dana sebesar $100 juta dalam putaran pendanaan Seri B.
- Bakuraku telah digunakan oleh lebih dari 15.000 perusahaan untuk mengautomasi alur kerja pengeluaran.
- LayerX menargetkan untuk mencapai pendapatan tahunan yang signifikan dengan separuh dari pendapatannya berasal dari bisnis agen AI.
Tokyo, Jepang - Perusahaan-perusahaan di Jepang menghadapi masalah besar dengan demografi yang menua dan kurangnya tenaga kerja, serta regulasi e-faktur baru yang mengharuskan mereka mengotomatisasi berbagai kegiatan bisnis seperti keuangan, pajak, pengadaan, dan manajemen SDM. Namun, transformasi digital di Jepang sulit dilakukan karena budaya kerja yang kaku dan kurangnya talenta digital, sehingga hanya sebagian kecil perusahaan yang berhasil melakukan perubahan.
Di tengah situasi ini, LayerX, sebuah startup AI SaaS asal Jepang, berhasil menarik dana sebesar 100 juta dolar AS dalam putaran pendanaan Seri B, menjadikannya salah satu pendanaan terbesar yang pernah didapatkan startup seumurannya di Jepang. Pendanaan ini dipimpin oleh Technology Cross Ventures, sebuah dana asal Amerika Serikat yang baru pertama kali berinvestasi di perusahaan Jepang.
LayerX mengembangkan platform bernama Bakuraku yang membantu perusahaan mengurangi beban kerja back-office dengan mengotomatisasi proses pengeluaran, pemrosesan faktur, dan pengelolaan kartu perusahaan. Platform ini sudah digunakan oleh lebih dari 15.000 perusahaan besar termasuk beberapa nama ternama di Jepang. Selain itu, LayerX juga mengembangkan solusi AI generatif bernama Ai Workforce untuk mempermudah alur kerja dan pemanfaatan data perusahaan.
Perusahaan ini didirikan oleh Yoshinori Fukushima, yang sebelumnya sukses meluncurkan aplikasi berita Gunosy dan memiliki latar belakang kuat di bidang machine learning. LayerX fokus pada permasalahan utama di perusahaan Jepang, yakni penggunaan dokumen kertas dan spreadsheet excel yang masih banyak digunakan untuk urusan pengeluaran dan faktur. Dengan pendekatan AI-native, LayerX memudahkan digitalisasi proses tersebut.
Dengan pertumbuhan pesat dari 10.000 menjadi 15.000 pelanggan dalam waktu singkat dan peningkatan karyawan dari 220 menjadi 430, LayerX menargetkan pendapatan berulang tahunan mencapai 680 juta dolar AS pada tahun 2030. Perusahaan juga berencana menambah karyawannya hingga mencapai sekitar 1.000 orang pada tahun 2028, dengan harapan terus memperbesar pengaruhnya di sektor otomasi bisnis dan AI.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/09/01/layerx-uses-ai-to-cut-enterprise-back-office-workload-scores-100m-in-series-b/
[1] https://techcrunch.com/2025/09/01/layerx-uses-ai-to-cut-enterprise-back-office-workload-scores-100m-in-series-b/
Analisis Kami
"LayerX berhasil menangkap kebutuhan mendesak akan solusi otomasi di pasar Jepang yang sering tertinggal dari segi digitalisasi, khususnya dalam pengelolaan dokumen dan keuangan. Keberhasilan pendanaan besar ini menunjukkan kepercayaan investor pada potensi teknologi AI dan SaaS lokal untuk mengatasi hambatan kultural dan sumber daya manusia."
Analisis Ahli
Andrew Ng
"Perusahaan yang mengintegrasikan AI dalam proses bisnis tradisional dengan baik memiliki peluang besar untuk mengubah cara kerja dan meningkatkan efisiensi, dan LayerX menunjukkan arah yang tepat."
Satya Nadella
"Digitalisasi yang berhasil membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan transformasi budaya, bukan hanya teknologi; LayerX tampaknya memahami hal tersebut dengan fokus pada pengalaman pengguna AI."
Prediksi Kami
Dalam beberapa tahun mendatang, LayerX kemungkinan akan menjadi pemimpin pasar di bidang otomasi back-office di Jepang dan memperluas adopsi AI di perusahaan tradisional, serta membuka peluang kolaborasi internasional.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan LayerX?A
LayerX adalah perusahaan rintisan yang menawarkan platform untuk mengautomasi pekerjaan di bagian belakang perusahaan.Q
Siapa pendiri LayerX dan latar belakangnya?A
Pendiri LayerX adalah Yoshinori Fukushima, seorang pengusaha yang memiliki pengalaman dalam pembelajaran mesin dan transformasi digital.Q
Apa itu Bakuraku?A
Bakuraku adalah platform yang mengautomasi alur kerja pengeluaran, termasuk pengelolaan pengeluaran dan pemrosesan faktur.Q
Mengapa banyak perusahaan Jepang masih menggunakan pengolahan faktur berbasis kertas?A
Banyak perusahaan Jepang masih menggunakan pengolahan faktur berbasis kertas karena budaya kerja yang kaku dan kurangnya komitmen terhadap digitalisasi.Q
Apa target pendapatan LayerX untuk tahun fiskal 2030?A
Target pendapatan LayerX untuk tahun fiskal 2030 adalah sekitar $680 juta (¥100 miliar).