Courtesy of CNBCIndonesia
Peneliti AI Terkenal Tinggalkan AS karena Kembalinya Trump, Cari Keamanan Keluarga
Artikel ini menjelaskan alasan di balik keputusan seorang peneliti AI papan atas meninggalkan AS setelah Trump kembali menjabat untuk mencari lingkungan yang lebih aman dan stabil bagi keluarga, serta dampak sosial dari perubahan politik di AS.
03 Sep 2025, 08.20 WIB
87 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Keputusan untuk pindah ke negara lain seringkali dipengaruhi oleh faktor politik dan sosial.
- Industri teknologi dapat menjadi lingkungan yang menantang bagi individu yang memiliki kekhawatiran tentang kebijakan pemerintah.
- Keluarga-keluarga banyak yang memilih untuk mencari tempat yang lebih aman bagi anak-anak mereka di luar AS.
Jakarta, Indonesia - Peneliti OpenAI bernama Miki Habryn memutuskan untuk pindah dari Amerika Serikat ke Swedia setelah Donald Trump kembali menjabat sebagai presiden. Keputusannya ini dilandasi oleh keinginan untuk memberikan tempat tinggal dan pendidikan yang aman bagi putrinya, Steffi.
Habryn, yang lahir di Polandia, sudah berkarir lama di bidang teknologi di AS, termasuk bekerja di Google selama 12 tahun dan kemudian di OpenAI dari Mei 2024 hingga Juli 2025. Meskipun pekerjaan di OpenAI sangat menarik dan membuatnya percaya diri, situasi politik yang berubah membuatnya sulit tidur.
Kekhawatirannya terkait kebijakan yang membatasi imigran dan kelompok transgender selama kampanye Trump menjadi alasan utama keputusannya meninggalkan AS. Keputusan ini bukan hal mudah, apalagi mengingat kecintaannya yang besar pada bidang AI dan teknologi.
Habryn tidak sendirian; banyak keluarga lain di AS juga memilih meninggalkan negara tersebut setelah Trump kembali ke Gedung Putih. Data menunjukkan aplikasi warga AS yang ingin tinggal di Inggris naik 26% pada 2024 dibanding tahun sebelumnya.
Keputusan Habryn menjadi contoh bagaimana kondisi politik dapat mempengaruhi pergerakan profesional dan talenta di bidang teknologi. Pindah ke tempat yang lebih aman dan ramah hak asasi menjadi prioritas utama bagi mereka yang terkena dampak kebijakan baru di AS.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250903074508-37-663788/presiden-bikin-frustasi-karyawan-kabur-padahal-gaji-selangit
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250903074508-37-663788/presiden-bikin-frustasi-karyawan-kabur-padahal-gaji-selangit
Analisis Kami
"Keputusan Miki Habryn mencerminkan ketakutan nyata yang dialami banyak profesional asing dan minoritas di AS saat ini. Fenomena ini berpotensi melemahkan posisi AS sebagai pusat teknologi dunia jika talenta-talenta terbaik memilih untuk pindah ke negara dengan kebijakan yang lebih inklusif dan stabil."
Analisis Ahli
Andreas Mueller (Ilmuwan Sosial)
"Kebijakan politik memiliki dampak besar pada migrasi tenaga ahli, dan pergerakan ini bisa menimbulkan konsekuensi jangka panjang bagi inovasi dan ekonomi AS."
Prediksi Kami
Jika situasi politik dan kebijakan di AS tidak berubah, akan ada peningkatan gelombang migrasi profesional teknologi yang meninggalkan negara tersebut untuk mencari lingkungan yang lebih stabil dan ramah hak asasi manusia.