29 Pulau di Kepulauan Seribu Terancam Tenggelam Akibat Perubahan Iklim
Courtesy of CNBCIndonesia

29 Pulau di Kepulauan Seribu Terancam Tenggelam Akibat Perubahan Iklim

Memberikan peringatan tentang ancaman hilangnya 29 pulau di Kepulauan Seribu akibat perubahan iklim serta mengajak semua pihak untuk mengambil tindakan mitigasi seperti sistem peringatan dini dan penanaman mangrove.

21 Sep 2025, 17.00 WIB
263 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Perubahan iklim menyebabkan ancaman serius bagi pulau-pulau di Kepulauan Seribu.
  • Kenaikan suhu global dan permukaan laut berpotensi meningkatkan risiko bencana bagi masyarakat.
  • Aksi nyata seperti penanaman mangrove dan sistem peringatan dini sangat penting untuk mitigasi dampak perubahan iklim.
Jakarta, Indonesia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengumumkan bahwa sebanyak 29 pulau kecil di Kepulauan Seribu berpotensi tenggelam akibat naiknya permukaan air laut yang dipicu oleh perubahan iklim. Ketinggian pulau-pulau ini hanya sekitar 2,4 meter di atas permukaan laut, sehingga kenaikan air laut antara 3 sampai 5 meter menjadi ancaman serius bagi keberadaan mereka.
Jika pulau-pulau ini benar-benar hilang, sekitar 16.500 penduduk yang tinggal di sana akan terdampak besar. Selain itu, tanah di pulau-pulau yang tersisa akan semakin menyempit sementara jumlah penduduk terus bertambah. Penduduk setempat mencoba melakukan reklamasi pantai secara mandiri untuk memperluas wilayah daratan guna mengurangi dampak negatif tersebut.
Dampak dari perubahan iklim tidak hanya mengancam keberadaan pulau, tetapi juga kesehatan penduduk akibat kenaikan suhu global yang bisa mencapai 2,2 derajat Celsius. Tahun 2024 bahkan tercatat sebagai tahun terpanas dalam sejarah dengan suhu rata-rata global naik melewati ambang batas 1,5°C dibandingkan masa pra-industri.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa perubahan iklim adalah kenyataan yang harus dihadapi semua pihak. Mereka mengingatkan bahwa perubahan ini bukan ancaman di masa depan, melainkan sudah terjadi saat ini dan meningkatkan frekuensi bencana seperti banjir, kekeringan, dan kebakaran hutan di Indonesia.
Para peneliti dan ahli menekankan pentingnya tindakan nyata untuk mengurangi dampak perubahan iklim, termasuk penerapan sistem peringatan dini dan penanaman mangrove sebagai pertahanan alami. Keterlibatan semua pihak wajib agar kerusakan lingkungan dan risiko kesehatan terhadap penduduk bisa diminimalkan di masa depan.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250921133024-37-668846/ahli-brin-beri-warning-29-pulau-di-kepulauan-seribu-terancam-hilang

Analisis Ahli

Martiwi Diah Setiawati
"Menyoroti pentingnya penanaman mangrove sebagai benteng alami untuk melindungi pulau-pulau dari erosi dan naiknya permukaan laut."
Dwikorita Karnawati
"Menegaskan bahwa perubahan iklim adalah kenyataan ilmiah yang sudah terjadi dan harus dihadapi bersama dengan upaya mitigasi yang serius."

Analisis Kami

"Kondisi Kepulauan Seribu merupakan gambaran nyata dari dampak langsung perubahan iklim yang tidak bisa lagi ditunda penanganannya. Upaya reklamasi mandiri memang membantu, namun tanpa dukungan kebijakan nasional dan internasional yang kuat, ancaman kehilangan pulau-pulau kecil ini sangat mungkin menjadi kenyataan dalam beberapa dekade mendatang."

Prediksi Kami

Jika tidak ada upaya serius untuk mitigasi dan adaptasi, pulau-pulau di Kepulauan Seribu akan terus menyusut hingga hilang, memaksa ribuan penduduk mengungsi dan menimbulkan kerusakan ekosistem pesisir serta meningkatnya risiko kesehatan akibat suhu yang sangat panas.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diungkapkan BRIN tentang ancaman pulau-pulau di Kepulauan Seribu?
A
BRIN memperingatkan bahwa sebanyak 29 pulau di Kepulauan Seribu terancam tenggelam akibat perubahan iklim.
Q
Apa dampak dari kenaikan permukaan laut bagi pulau-pulau tersebut?
A
Dampak dari kenaikan permukaan laut adalah beberapa pulau yang tingginya hanya 2,4 meter dari permukaan laut berisiko hilang.
Q
Siapa yang menjelaskan tentang perubahan iklim dan dampaknya di Indonesia?
A
Dwikorita Karnawati, Plt. Kepala BMKG, menjelaskan tentang perubahan iklim dan dampaknya di Indonesia.
Q
Apa yang dilakukan penduduk setempat untuk menangani masalah ruang daratan?
A
Penduduk setempat melakukan reklamasi pantai secara mandiri untuk meningkatkan luas daratan.
Q
Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi dampak perubahan iklim menurut Martiwi?
A
Martiwi menekankan perlunya aksi nyata seperti sistem peringatan dini dan penanaman mangrove sebagai benteng alami.