Courtesy of CNBCIndonesia
Krisis Iklim Dunia: Suhu Bumi 1,75°C Lebih Panas dan Dampaknya Serius
Menyadarkan masyarakat global tentang urgensi mengatasi pemanasan global dan mendorong tindakan drastis untuk mengurangi emisi.
13 Apr 2025, 08.45 WIB
117 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Krisis iklim semakin nyata dengan suhu Bumi yang terus meningkat.
- Tindakan segera diperlukan untuk memangkas emisi guna menghindari dampak permanen dari pemanasan global.
- Dekade ini dianggap sebagai yang paling krusial dalam sejarah manusia untuk mengatasi perubahan iklim.
Jakarta, Indonesia - Dunia kini menghadapi ancaman krisis iklim yang semakin nyata dengan suhu Bumi yang terus meningkat. Laporan terbaru dari Layanan Perubahan Iklim Copernicus (C3S) mencatat bahwa suhu Bumi pada Januari 2025 sudah 1,75 derajat Celcius lebih tinggi dibandingkan era pra-industri. Prediksi Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC) menyebutkan bahwa Bumi akan melampaui ambang batas pemanasan global 1,5 derajat Celsius dalam 10 tahun ke depan.
Jika batas ini terlampaui, dampaknya terhadap Bumi akan bersifat permanen dan tak dapat diperbaiki. IPCC menegaskan bahwa dunia berhadapan dengan dekade paling krusial dalam sejarah manusia dan mendesak masyarakat global untuk segera memangkas emisi secara drastis. Ketua IPCC, Lee Hoesung, menyatakan bahwa teknologi, peralatan, dan anggaran sudah tersedia, namun yang kurang hanyalah kemauan politik yang kuat.
Fenomena pemanasan global kini sudah terlihat nyata melalui cuaca ekstrem dan berbagai bencana alam. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan negara-negara maju untuk mempercepat target netral karbon dari 2050 menjadi 2040 demi menjinakkan bom iklim. Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mencatat bahwa Januari 2025 adalah bulan ke-18 dari 19 bulan terakhir di mana suhu global konsisten 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri.
--------------------
Analisis Kami: Meskipun teknologi dan anggaran tersedia, kekurangan kemauan politik adalah hambatan terbesar yang harus segera diatasi. Tanpa tindakan cepat, pemanasan global akan membawa konsekuensi yang tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga mengancam kelangsungan hidup manusia di Bumi.
--------------------
Analisis Ahli:
Lee Hoesung: Teknologi sudah siap, yang dibutuhkan hanyalah kemauan politik yang kuat untuk mengimplementasikan solusi secara global.
Friederike Otto: Tahun-tahun terpanas yang kita alami sekarang akan menjadi tahun terdingin bagi generasi selanjutnya jika tidak ada perubahan berarti.
--------------------
What's Next: Jika pemanasan global terus berlanjut, kita akan menghadapi bencana alam yang lebih intens seperti gagal panen, kepunahan massal spesies, serta kondisi panas dan lembab ekstrem yang membuat separuh populasi dunia mengalami kesulitan hidup pada tahun 2100.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250413082117-37-625515/tanda-kiamat-makin-kuat-waktu-penduduk-bumi-tinggal-10-tahun
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250413082117-37-625515/tanda-kiamat-makin-kuat-waktu-penduduk-bumi-tinggal-10-tahun
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dicatat oleh Layanan Perubahan Iklim Copernicus mengenai suhu Bumi pada Januari 2025?A
Suhu Bumi pada Januari 2025 sudah 1,75 derajat Celsius lebih tinggi dibandingkan era pra-industri.Q
Mengapa IPCC menyebut dekade ini sebagai yang paling krusial dalam sejarah manusia?A
IPCC menyebut dekade ini sebagai yang paling krusial karena jika batas pemanasan global 1,5 derajat Celsius terlampaui, dampaknya akan bersifat permanen dan tak dapat diperbaiki.Q
Apa dampak yang mungkin terjadi jika pemanasan global terus berlanjut?A
Dampak yang mungkin terjadi termasuk percepatan kepunahan spesies, gagal panen, kematian terumbu karang, dan mencairnya es di kutub.Q
Apa seruan yang disampaikan oleh Antonio Guterres kepada negara-negara maju?A
Antonio Guterres menyerukan negara-negara maju untuk mempercepat target netral karbon dari 2050 menjadi 2040.Q
Bagaimana Organisasi Meteorologi Dunia menilai pencapaian suhu di atas 1,5 derajat Celsius?A
Organisasi Meteorologi Dunia menegaskan bahwa pencapaian suhu di atas 1,5 derajat dalam satu tahun belum berarti target jangka panjang Perjanjian Paris gagal.