Courtesy of NatureMagazine
Mengapa Paracetamol Tetap Jadi Obat Pilihan untuk Nyeri dan Demam?
Menjelaskan mengapa paracetamol tetap menjadi obat pereda nyeri dan demam yang umum digunakan serta mengklarifikasi kesalahpahaman tentang kaitannya dengan autisme.
24 Sep 2025, 07.00 WIB
74 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Tylenol adalah obat yang aman untuk meredakan rasa sakit dan demam, terutama selama kehamilan.
- Klaim tentang hubungan antara Tylenol dan autisme tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.
- Mekanisme kerja paracetamol masih menjadi subjek penelitian, tetapi menunjukkan efek baik di sistem saraf pusat dan perifer.
Guam, Amerika Serikat - Paracetamol, yang dikenal juga sebagai acetaminophen, sudah digunakan sejak tahun 1893 sebagai obat untuk mengurangi nyeri dan demam. Obat ini sangat umum di kalangan masyarakat dan sering menjadi pilihan pertama dalam mengatasi keluhan tersebut.
Baru-baru ini, paracetamol menjadi sorotan karena klaim kontroversial yang mengaitkannya dengan autisme. Namun, penelitian besar dan terpercaya sejak lama menunjukkan bahwa tidak ada hubungan sebab-akibat antara penggunaan paracetamol selama kehamilan dengan risiko autisme pada anak.
Berbeda dari obat antiinflamasi seperti ibuprofen, paracetamol bekerja terutama pada sistem saraf pusat, termasuk otak, yang mengontrol rasa nyeri dan suhu tubuh. Namun, mekanisme molekuler lengkapnya masih belum sepenuhnya dipahami oleh para ilmuwan.
Penemuan terbaru mengindikasikan bahwa paracetamol juga berpengaruh langsung pada sel saraf yang mendeteksi rasa sakit di seluruh tubuh, sehingga memberi efek anestesi lokal. Ini membantu menjelaskan bagaimana obat ini bekerja menghilangkan nyeri.
Kesimpulannya, paracetamol tetap aman digunakan asalkan dosis yang disarankan diikuti. Penggunaan yang tepat membantu mengatasi nyeri dan demam tanpa menimbulkan risiko besar bagi kesehatan.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-03116-2
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-03116-2
Analisis Ahli
Tony Dickenson
"Paracetamol aman digunakan selama sesuai dosis dan memiliki efek unik bekerja pada sistem saraf pusat, menjadikannya berbeda dari obat antiinflamasi lainnya."
Avi Priel
"Temuan bahwa paracetamol juga mempengaruhi nociceptor secara langsung membuka wawasan baru mengenai mekanisme kerja obat yang sebelumnya kurang dipahami."
Analisis Kami
"Paracetamol memang masih merupakan solusi praktis dan aman untuk banyak orang yang mengalami nyeri dan demam, terutama karena efek sampingnya yang minimal. Namun, penelitian lebih lanjut tentang mekanisme kerja obat ini sangat penting agar penggunaan dan pengembangannya bisa lebih optimal di masa depan."
Prediksi Kami
Dengan semakin banyak penelitian yang memvalidasi keamanan paracetamol, obat ini akan terus menjadi pilihan utama untuk pengobatan nyeri dan demam, sekaligus mengurangi kekhawatiran yang tidak berdasar di masyarakat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu Tylenol dan untuk apa biasanya digunakan?A
Tylenol, atau paracetamol, adalah obat yang digunakan untuk mengobati rasa sakit dan demam.Q
Apa klaim yang dibuat Donald Trump terkait Tylenol dan autisme?A
Donald Trump mengklaim bahwa Tylenol dapat berhubungan dengan autisme, namun klaim tersebut dibantah oleh para peneliti.Q
Bagaimana paracetamol bekerja dalam mengurangi rasa sakit dan demam?A
Paracetamol bekerja dengan mempengaruhi sistem saraf pusat dan mengurangi sinyal rasa sakit serta mengatur suhu tubuh.Q
Apa yang ditemukan oleh penelitian terbaru mengenai efek paracetamol pada sistem nyeri?A
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa paracetamol juga dapat mempengaruhi neuron yang mendeteksi rangsangan nyeri di tubuh.Q
Mengapa paracetamol masih menjadi obat pereda nyeri yang umum digunakan hingga saat ini?A
Paracetamol masih digunakan karena dianggap salah satu obat yang paling aman jika digunakan sesuai dosis yang dianjurkan.