Courtesy of CNBCIndonesia
ATSI Tekankan Pentingnya Regulasi Adil bagi Operator dan Layanan OTT di Indonesia
Mendorong adanya regulasi yang lebih adil dan seimbang antara operator telekomunikasi dan penyedia layanan OTT agar industri telekomunikasi dan digital Indonesia dapat tumbuh secara sehat, berkelanjutan, dan berkeadilan.
29 Sep 2025, 15.45 WIB
36 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Industri telekomunikasi Indonesia perlu regulasi yang lebih adil untuk bersaing dengan pemain OTT.
- ATSI menginginkan peninjauan kembali terhadap aturan yang ada agar beban dan manfaat terbagi secara proporsional.
- Kesehatan dan keberlanjutan industri telekomunikasi dan digital sangat bergantung pada keadilan dalam regulasi.
Jakarta, Indonesia - Industri telekomunikasi Indonesia sedang menghadapi tantangan besar karena sebagian besar potensi bisnisnya telah bergeser ke penyedia layanan Over the Top (OTT) seperti Netflix, WhatsApp, dan YouTube. Hal ini menyebabkan operator telekomunikasi mengalami kesulitan dalam mengembangkan bisnis mereka secara optimal.
Ketua Umum ATSI, Dian Siswarini, mengungkapkan bahwa sebagian besar keuntungan di sektor digital sebenarnya justru dinikmati oleh para penyedia OTT yang masuk ke ranah telekomunikasi. Operator telekomunikasi merasa mereka seperti kehilangan potongan besar dari 'kue bisnis' di industri ini.
Masalahnya, operator telekomunikasi harus menanggung biaya regulasi dan infrastruktur yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga, sementara penyedia OTT hanya menggunakan infrastruktur tersebut tanpa harus menghadapi beban regulasi yang sama.
Sekretaris Jenderal ATSI, Merza Fachys, menambahkan bahwa regulasi yang ada saat ini sudah tidak relevan karena dibuat ketika industri telekomunikasi masih didominasi oleh satu pelaku saja. Saat ini, ada banyak pelaku dan beban regulasi hanya terkonsentrasi pada operator telekomunikasi.
Baca juga: Regulatory Charge Tinggi Hambat Perkembangan 5G di Indonesia, ATSI Desak Pemerintah Review
ATSI berharap pemerintah dapat segera merevisi regulasi agar tercipta 'level playing field' yang adil antara operator telekomunikasi dan OTT. Dengan regulasi yang lebih seimbang, industri digital dan telekomunikasi dapat tumbuh lebih sehat dan berkelanjutan di Indonesia.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250929150357-37-671158/internet-ri-susah-ngebut-whatsapp-netflix-cs-wajib-tanggung-jawab
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250929150357-37-671158/internet-ri-susah-ngebut-whatsapp-netflix-cs-wajib-tanggung-jawab
Analisis Ahli
Dian Siswarini
"Industri telekomunikasi perlu tempat bermain yang adil agar bisa berkembang seiring dengan kehadiran OTT besar yang mengambil sebagian besar bisnis."
Merza Fachys
"Regulasi harus direview ulang karena beban dan manfaat dalam industri digital saat ini tidak lagi proporsional di antara pelaku industri."
Analisis Kami
"Regulasi yang timpang saat ini membuat industri telekomunikasi nasional tidak bisa berkembang maksimal dan berpotensi mengurangi investasi di sektor ini. Pemerintah harus segera mengkaji dan mengimplementasikan regulasi yang adil agar seluruh pemangku kepentingan bisa berkontribusi secara proporsional, demi ekosistem digital yang sehat."
Prediksi Kami
Jika regulasi tidak segera disesuaikan, ketimpangan beban antara operator telekomunikasi dan OTT akan terus berlanjut, sehingga menghambat perkembangan layanan internet berkualitas dan keberlanjutan bisnis telekomunikasi di Indonesia.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang disampaikan oleh ATSI mengenai penyedia layanan OTT?A
ATSI menegaskan perlunya regulasi yang lebih adil bagi penyedia layanan OTT yang telah menyerap potensi bisnis industri telekomunikasi.Q
Mengapa industri telekomunikasi Indonesia mengalami kesulitan?A
Industri telekomunikasi Indonesia mengalami kesulitan karena sebagian besar 'kue' bisnis diserap oleh pemain OTT global.Q
Apa yang diusulkan oleh Dian Siswarini untuk memperbaiki kondisi industri?A
Dian Siswarini mengusulkan perlunya keadilan di 'tempat bermain' bagi operator telekomunikasi dan pemain OTT.Q
Mengapa regulasi yang ada saat ini dianggap tidak relevan?A
Regulasi yang ada dianggap tidak relevan karena dibuat ketika pelaku industri masih terbatas dan tidak mencerminkan kondisi saat ini.Q
Apa harapan ATSI terhadap pemerintah terkait regulasi?A
ATSI berharap pemerintah segera melakukan penyesuaian regulasi untuk menciptakan level playing field yang adil.