Peluang Kerja Besar untuk Gen Z di Pembangunan Data Center AI
Courtesy of CNBCIndonesia

Peluang Kerja Besar untuk Gen Z di Pembangunan Data Center AI

Memberi pemahaman bahwa meski teknologi AI berkembang pesat dan mengubah pasar kerja, ada peluang besar di sektor konstruksi dan pekerjaan fisik yang mendukung perkembangan teknologi tersebut, khususnya pembangunan data center.

03 Okt 2025, 21.40 WIB
213 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Peluang pekerjaan untuk Gen Z tidak hanya terbatas pada sektor digital, tetapi juga di industri konstruksi.
  • Kebutuhan akan tenaga kerja terampil dalam pembangunan data center akan meningkat seiring dengan perkembangan kecerdasan buatan.
  • Kekhawatiran mengenai ketidakcukupan tenaga kerja di sektor konstruksi menyoroti pentingnya menarik minat generasi muda untuk bidang ini.
Jakarta, Indonesia - Generasi Z di seluruh dunia sedang menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan pekerjaan akibat kemajuan teknologi kecerdasan buatan dan ketidakpastian ekonomi yang memicu banyak pemutusan hubungan kerja. Meskipun sektor software terlihat mendominasi, sebenarnya ada ribuan peluang kerja yang tersedia di bidang lain, terutama di sektor konstruksi fisik yang terkait dengan pembangunan fasilitas teknologi AI.
Jensen Huang, CEO Nvidia, menekankan bahwa kebutuhan tenaga kerja terampil seperti tukang listrik, tukang kayu, dan tukang ledeng sangat tinggi untuk membangun pabrik serta data center besar yang mendukung AI. Nvidia sendiri baru-baru ini mengumumkan investasi besar senilai USRp 1.64 quadriliun ($100 miliar) ke OpenAI guna mengembangkan data center yang membutuhkan banyak tenaga kerja.
Menurut data, pembangunan satu fasilitas data center besar seluas 250.000 kaki persegi dapat menyerap 1.500 pekerja konstruksi dengan gaji rata-rata USRp 1.64 juta ($100.000) per tahun. Setelah selesai, fasilitas tersebut membutuhkan sekitar 50 pekerja penuh waktu untuk perawatan dan operasional, yang juga memicu jutaan lapangan pekerjaan terkait.
Para pimpinan perusahaan dan investor besar seperti Larry Fink dari BlackRock dan Jim Farley dari Ford mengingatkan bahwa ada kekhawatiran besar tentang kekurangan tenaga kerja terampil di sektor ini. Mereka menyebut bahwa jika ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tenaga kerja ini terus berlanjut, ambisi pembangunan infrastruktur AI akan terhambat secara signifikan.
Tren ke depan menunjukkan bahwa pengembangan teknologi AI tidak hanya memerlukan tenaga ahli software, tetapi juga membutuhkan tenaga kerja fisik yang ahli dan siap membangun serta merawat infrastruktur besar yang mendukung AI. Dengan persiapan dan pelatihan yang tepat, generasi muda dapat memanfaatkan peluang kerja ini secara optimal.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251003180120-37-672725/cari-kerja-kantoran-susah-tukang-ledeng-bisa-dapat-gaji-rp-16-miliar

Analisis Ahli

Jensen Huang
"Peluang kerja yang signifikan ada di sektor fisik dan teknikal dalam pembangunan data center besar yang mendukung AI."
Larry Fink
"Kekhawatiran terhadap kekurangan tenaga kerja terampil konstruksi harus segera diatasi agar infrastruktur AI bisa berkembang."
Jim Farley
"Ketimpangan antara ambisi manufaktur dan ketersediaan tenaga kerja akan menjadi penghambat besar di masa depan."

Analisis Kami

"Penting bagi pendidikan dan pelatihan vokasi untuk mengarahkan generasi muda pada keterampilan praktis yang dibutuhkan dalam pembangunan fisik data center, sehingga peluang kerja yang luas tidak terabaikan. Jika tidak, Indonesia dan negara lain akan kesulitan memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang spesifik, memperlambat kemajuan teknologi AI secara nyata."

Prediksi Kami

Kebutuhan tenaga kerja di sektor konstruksi fisik dan teknisi akan meningkat pesat guna mendukung perluasan fasilitas data center AI, mengubah lanskap pekerjaan dari hanya berbasis software ke pekerjaan fisik teknologi.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi tantangan utama bagi Gen Z saat ini?
A
Gen Z tengah dihadapi oleh krisis lapangan kerja akibat perkembangan teknologi AI dan ketidakpastian ekonomi.
Q
Apa yang dikatakan Jensen Huang tentang peluang pekerjaan di sektor konstruksi?
A
Jensen Huang menyatakan bahwa ada ribuan pekerjaan tersedia untuk generasi muda di sektor konstruksi, bukan hanya di depan laptop.
Q
Mengapa pengembangan AI meningkatkan kebutuhan akan tenaga kerja?
A
Pengembangan AI membutuhkan fasilitas data center yang besar, sehingga meningkatkan kebutuhan akan tenaga kerja dalam konstruksi.
Q
Apa yang diungkapkan Larry Fink tentang pekerja imigran?
A
Larry Fink khawatir tentang deportasi pekerja imigran dan kurangnya ketertarikan kaum muda di sektor konstruksi data center.
Q
Siapa yang mengemukakan kekhawatiran serupa seperti Larry Fink?
A
CEO Ford, Jim Farley, juga mengemukakan kekhawatiran mengenai ketimpangan antara ambisi manufaktur dan ketersediaan tenaga kerja.