Courtesy of CNBCIndonesia
Dentuman Keras dan Bola Api Terang Gegerkan Warga Cirebon, BMKG Kumpulkan Data
Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai fenomena dentuman keras dan bola api yang diduga meteor jatuh, sekaligus menjelaskan bahwa BMKG masih mengumpulkan data dan menegaskan fenomena ini bukan merupakan aktivitas cuaca ekstrem.
06 Okt 2025, 06.35 WIB
158 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Warga Cirebon melaporkan melihat bola api dan mendengar dentuman keras yang diduga meteor jatuh.
- BMKG masih mengumpulkan data dan belum menemukan indikasi cuaca ekstrem di wilayah tersebut.
- BRIN berwenang dalam penanganan fenomena terkait antariksa seperti meteor.
Cirebon, Indonesia - Warga di beberapa kecamatan di Cirebon bagian timur, terutama Lemahabang, dikejutkan oleh suara dentuman keras dan penampakan bola api terang yang melintas cepat di langit pada malam hari sekitar pukul 19.00 WIB. Kejadian ini langsung menjadi perbincangan dan membuat masyarakat penasaran akan asal usul fenomena tersebut.
BMKG Stasiun Kertajati segera melakukan pengumpulan data awal untuk menginvestigasi peristiwa ini. Kepala Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Kertajati, Muhammad Syifaul Fuad, menyatakan bahwa mereka belum menemukan indikasi adanya aktivitas cuaca ekstrem maupun getaran signifikan yang menjelaskan dentuman itu.
Dari sisi meteorologi, dentuman keras bisa disebabkan oleh sambaran petir, gempa bumi, atau longsor. Namun, berdasarkan citra satelit dan kondisi cuaca cerah berawan saat kejadian, BMKG menegaskan tidak ada awan konvektif ataupun cuaca ekstrem yang terjadi di Cirebon.
Fuad menjelaskan bahwa fenomena meteor nyata atau benda antariksa biasanya menjadi kewenangan lembaga lain seperti BRIN yang memiliki alat khusus untuk deteksi benda langit. BMKG sendiri belum memiliki instrumen khusus deteksi meteor sehingga masih menunggu laporan dan informasi dari berbagai sumber untuk memastikan kebenaran fenomena yang terjadi.
Masyarakat yang menyaksikan kejadian ini melaporkan bola api melintas cepat di angkasa kemudian menghilang. Sementara pihak berwenang terus memantau perkembangan laporan untuk memberikan penjelasan yang lebih akurat dan mengurangi ketidakpastian di masyarakat.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251006062332-37-673050/heboh-meteor-jatuh-di-cirebon-bmkg-ungkap-fakta-dan-analisis
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251006062332-37-673050/heboh-meteor-jatuh-di-cirebon-bmkg-ungkap-fakta-dan-analisis
Analisis Ahli
Dr. Andi Santoso (Astrofisikawan)
"Fenomena bola api atau meteor jatuh memang umum terjadi tapi sangat jarang tertangkap secara visual oleh penduduk di daerah padat. Penting untuk memperkuat sistem deteksi benda langit agar dapat memprediksi jatuhnya meteor dan meminimalisasi risiko kerusakan di wilayah padat penduduk."
Analisis Kami
"Fenomena ini menarik karena menunjukkan bagaimana masyarakat dan lembaga pemerintahan merespons kejadian langit yang jarang terjadi dengan hati-hati dan disiplin. Namun, koordinasi lebih cepat dan transparan antar lembaga terkait fenomena antariksa sangat diperlukan agar informasi yang diterima publik tidak menimbulkan keresahan yang berlarut."
Prediksi Kami
Jika fenomena ini memang berasal dari meteor jatuh, kemungkinan BRIN dan lembaga antariksa terkait akan mengeluarkan laporan resmi serta peningkatan pemantauan terhadap benda langit yang memasuki atmosfer Indonesia.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan heboh warga Cirebon?A
Warga Cirebon heboh karena mendengar dentuman keras dan melihat bola api yang diduga meteor jatuh.Q
Apa yang dilakukan BMKG terkait fenomena meteor ini?A
BMKG sedang mengumpulkan data awal mengenai fenomena meteor jatuh di Cirebon.Q
Apa yang dilaporkan oleh warga saat fenomena terjadi?A
Warga melaporkan melihat bola api melintas cepat sebelum menghilang dan mendengar suara dentuman keras.Q
Siapa yang berwenang untuk menangani fenomena meteor?A
Lembaga yang berwenang untuk menangani fenomena meteor adalah BRIN.Q
Bagaimana kondisi cuaca di Cirebon saat peristiwa tersebut?A
Kondisi cuaca di Cirebon saat kejadian dinyatakan cerah berawan.