Courtesy of CNBCIndonesia
Bahaya Mikroplastik: Terakumulasi di Otak dan Ubah Perilaku Tikus
Mengungkap bagaimana mikroplastik yang terakumulasi dalam tubuh dapat berdampak negatif terhadap kesehatan dan fungsi organ, serta menginformasikan pentingnya penelitian lebih lanjut tentang efek jangka panjang paparan mikroplastik pada manusia.
29 Okt 2025, 06.25 WIB
53 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Mikroplastik terakumulasi di berbagai organ tubuh, termasuk otak tikus.
- Paparan mikroplastik dapat mengubah perilaku dan menyebabkan gejala pikun pada tikus.
- Penelitian tentang mikroplastik sangat penting untuk memahami dampaknya terhadap kesehatan manusia.
Jakarta, Indonesia - Mikroplastik kini bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga muncul di dalam tubuh makhluk hidup, termasuk di organ-organ vital seperti jantung dan otak. Penelitian terbaru dari Universitas Rhodes Island menunjukkan bahwa paparan mikroplastik dapat menyebabkan perubahan perilaku dan kesehatan tikus, yang bisa menjadi gambaran awal risiko bagi manusia.
Dalam studi tersebut, tikus baik muda maupun tua diberi air minum yang mengandung mikroplastik selama tiga minggu. Hasilnya menunjukkan bahwa partikel mikroplastik berhasil terakumulasi di berbagai organ, terutama otak, hati, ginjal, dan paru-paru, serta muncul di urin dan kotoran tikus, menandakan sirkulasi sistemik polutan ini di dalam tubuh.
Perubahan perilaku yang diamati pada tikus termasuk menurunnya kemampuan eksplorasi dan preferensi keamanan, terutama pada tikus yang lebih tua. Ini mirip dengan gejala pikun pada manusia. Selain itu, ditemukan adanya perubahan pada penanda imun di otak dan hati, yang mengindikasikan adanya peradangan dan potensi risiko neurokognitif.
Penemuan mikroplastik di luar sistem pencernaan, seperti di otak, sangat mengkhawatirkan karena menunjukkan bahwa partikel plastik mampu melewati penghalang kekebalan yang biasanya melindungi sistem saraf pusat. Temuan ini memperkuat kekhawatiran akan dampak jangka panjang dan serius yang mungkin timbul akibat paparan mikroplastik terhadap kesehatan manusia.
Penelitian ini penting sebagai langkah awal dalam memahami dampak mikroplastik secara klinis pada manusia, apalagi mengingat mikroplastik kini sudah ditemukan di berbagai bagian tubuh manusia seperti usus, aliran darah, paru-paru, dan plasenta. Upaya untuk membatasi paparan dan menyelidiki lebih lanjut efek kesehatan mikroplastik menjadi sangat mendesak.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251029055239-37-680112/mikroplastik-masuk-sampai-otak-dan-jantung-dari-air-minum
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251029055239-37-680112/mikroplastik-masuk-sampai-otak-dan-jantung-dari-air-minum
Analisis Ahli
Jaime Ross
"Penemuan mikroplastik di otak dan perubahan imun menunjukkan bahwa dampak mikroplastik jauh lebih berbahaya daripada yang diperkirakan sebelumnya, terutama terkait penuaan dan peradangan sistemik."
Analisis Kami
"Paparan mikroplastik yang berhasil menembus berbagai organ kritis seperti otak memberi sinyal bahaya yang serius terhadap kesehatan manusia, terutama bagi kelompok rentan seperti orang tua. Penemuan ini harus segera menjadi perhatian global, bukan hanya fokus pada pencemaran lingkungan tapi juga risiko kesehatan jangka panjang yang belum sepenuhnya dipahami."
Prediksi Kami
Penelitian yang lebih luas dan mendalam akan dilakukan untuk memahami dampak mikroplastik terhadap kesehatan manusia, dan regulasi terhadap penggunaan plastik serta pengelolaan limbah akan semakin ketat untuk mengurangi paparan mikroplastik di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan tentang mikroplastik pada tikus dalam penelitian ini?A
Mikroplastik ditemukan terakumulasi di berbagai organ tikus, termasuk otak, hati, dan paru-paru.Q
Apa dampak mikroplastik terhadap perilaku tikus?A
Tikus yang terpapar mikroplastik menunjukkan perubahan perilaku yang signifikan, termasuk gejala pikun.Q
Siapa peneliti yang terlibat dalam studi ini?A
Studi ini melibatkan peneliti Jaime Ross dari Universitas Rhodes Island.Q
Mengapa keberadaan mikroplastik di otak tikus menjadi perhatian?A
Keberadaan mikroplastik di otak menunjukkan bahwa polutan ini dapat berpotensi menyebabkan masalah neurokognitif.Q
Apa yang perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang mikroplastik?A
Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengungkap pengaruh mikroplastik terhadap kesehatan manusia.