Solusi Sederhana untuk Menghormati Hak Orang yang Tidak Mau Difoto di Ruang Publik
Courtesy of CNBCIndonesia

Solusi Sederhana untuk Menghormati Hak Orang yang Tidak Mau Difoto di Ruang Publik

Memberikan solusi untuk menghormati hak setiap orang yang berada di ruang publik agar tidak difoto tanpa izin, sekaligus menjaga kelancaran aktivitas street photography.

29 Okt 2025, 19.20 WIB
144 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pentingnya hak individu untuk menolak difoto di ruang publik.
  • Solusi penanda khusus dapat membantu mengurangi konflik antara fotografer dan objek foto.
  • Komunikasi langsung antara fotografer dan orang yang tidak mau difoto sangat penting.
Jakarta, Indonesia - Kini banyak fotografer jalanan yang mengambil gambar saat orang-orang berolahraga di ruang publik. Namun, muncul masalah karena tidak semua orang ingin difoto tanpa izin, sehingga timbul perdebatan tentang bagaimana menghormati hak tersebut.
Beawiharta, seorang fotografer, menawarkan solusi dengan menyarankan penggunaan penanda khusus, misalnya pakaian berwarna tertentu, bagi mereka yang tidak ingin difoto. Penanda ini harus disepakati dan diberitahu kepada semua orang yang ada di lokasi.
Selain memakai tanda khusus, orang yang tidak mau difoto sebaiknya secara langsung menyampaikan hal tersebut kepada fotografer yang ditemui di jalan. Dengan komunikasi terbuka, fotografer bisa menghargai permintaan tersebut, termasuk menghapus foto jika diminta.
Penghapusan foto atas permintaan objek adalah bagian dari etika street photography karena itu merupakan ruang publik di mana semua orang memiliki hak sama. Dengan begitu, hak privasi dan kenyamanan masyarakat bisa dijaga tanpa menghambat aktivitas fotografer.
Menyampaikan keberatan lewat media sosial kurang efektif karena pesan tersebut mungkin tidak sampai kepada fotografer yang bersangkutan. Oleh karena itu, dialog langsung di lokasi lebih dianjurkan demi solusi yang cepat dan tepat.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251029145420-37-680365/fotografer-usul-pelari-janjian-pakai-kaus-biru-jika-tak-mau-difoto

Analisis Ahli

Beawiharta
"Setiap orang di tempat umum memiliki hak yang sama, sehingga fotografer harus menghargai permintaan orang yang tidak ingin difoto dengan menghapus fotonya demi menjaga etika street photography."

Analisis Kami

"Ide pemberian tanda khusus untuk mereka yang tidak mau difoto sangat praktis dan bisa mengurangi ketegangan di ruang publik. Namun, keberhasilan solusi ini tergantung pada kedisiplinan semua pihak dalam mematuhi dan mensosialisasikan aturan tersebut secara konsisten."

Prediksi Kami

Ke depan, kemungkinan akan muncul kesepakatan dan aturan tak tertulis mengenai identifikasi orang yang tidak ingin difoto di ruang publik, sehingga meminimalisir konflik antara fotografer dan masyarakat.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi polemik mengenai fotografer di jalanan?
A
Polemik tersebut berkaitan dengan izin kepada orang-orang yang menjadi objek foto di ruang publik.
Q
Apa solusi yang diusulkan Beawiharta untuk masalah izin foto?
A
Beawiharta mengusulkan penggunaan penanda khusus bagi orang yang tidak ingin difoto, seperti kaos berwarna tertentu.
Q
Bagaimana cara orang yang tidak mau difoto dapat menyampaikan keinginannya?
A
Orang yang tidak mau difoto dapat langsung mengungkapkan keinginannya kepada fotografer yang ditemuinya.
Q
Apa yang harus dilakukan fotografer jika seseorang meminta foto mereka dihapus?
A
Fotografer harus menghapus foto jika diminta oleh orang yang tidak mau difoto, karena mereka berada di ruang publik.
Q
Mengapa penting untuk menghindari pengumuman di media sosial terkait permintaan tidak mau difoto?
A
Penting untuk menghindari pengumuman di media sosial karena sasarannya bisa tidak sampai dan tidak efektif.