Courtesy of NatureMagazine
Berbicara Banyak Bahasa Bisa Perlambat Penuaan Otak dan Tingkatkan Kesehatan
Menjelaskan bahwa kemampuan berbicara banyak bahasa dapat memperlambat penuaan otak dan menurunkan risiko penurunan kognitif, serta mendorong masyarakat untuk mempelajari dan menggunakan lebih dari satu bahasa demi kesehatan otak yang lebih baik.
10 Nov 2025, 07.00 WIB
14 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Multilingualisme dapat memperlambat penuaan otak dan mencegah penurunan kognitif.
- Penelitian ini melibatkan lebih dari 80.000 partisipan, memberikan hasil yang kuat dan dapat diandalkan.
- Mempelajari bahasa kedua dapat memiliki manfaat signifikan bagi kesehatan otak seiring bertambahnya usia.
Santiago, Chile - Sebuah penelitian besar dengan lebih dari 80.000 peserta menemukan bahwa orang yang bisa berbicara dalam beberapa bahasa memiliki risiko lebih kecil mengalami penuaan otak yang cepat dibandingkan dengan orang yang hanya berbicara satu bahasa.
Penelitian dilakukan di 27 negara Eropa dengan peserta berusia antara 51 hingga 90 tahun, menggunakan metode pengukuran penuaan yang mempertimbangkan faktor kesehatan fisik, gaya hidup, dan tingkat pendidikan.
Para ilmuwan menggunakan istilah biobehavioural age gap untuk membandingkan usia kronologis dengan usia biologis yang diperkirakan berdasarkan berbagai faktor tadi, dan menemukan bahwa multilingualisme bisa menurunkan gap tersebut secara signifikan.
Hasil studi ini lebih kuat dan konsisten dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang seringkali kecil dan kurang akurat, sehingga menambah kepercayaan bahwa belajar bahasa kedua atau lebih dapat membantu menjaga kesehatan otak.
Para ahli menyarankan agar masyarakat terus mempelajari atau mempraktikkan bahasa kedua sebagai upaya menjaga otak tetap sehat dan mencegah penurunan fungsi kognitif seiring bertambahnya usia.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-03677-2
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-03677-2
Analisis Ahli
Agustín Ibañez
"Multilingualisme berperan penting dalam perlambatan penuaan otak dan dapat menjadi alat pencegahan penurunan kognitif secara efektif."
Christos Pliatsikas
"Hasil penelitian ini adalah langkah maju yang signifikan dan bisa mengubah cara kita melihat manfaat belajar bahasa."
Susan Teubner-Rhodes
"Temuan ini mendorong orang untuk aktif menggunakan bahasa kedua sebagai strategi untuk menjaga kesehatan kognitif."
Analisis Kami
"Sebagai ahli di bidang neurologi, saya percaya bahwa studi ini memberikan bukti kuat bahwa stimulasi mental melalui bahasa dapat melindungi fungsi otak seiring bertambahnya usia. Namun, masih perlu penelitian lebih lanjut untuk memahami mekanisme biologis yang tepat di balik efek positif multilingualisme terhadap penuaan otak."
Prediksi Kami
Di masa depan, semakin banyak penelitian besar akan mendukung manfaat multilingualisme bagi kesehatan otak, sehingga program pembelajaran bahasa kedua akan lebih banyak diterapkan sebagai upaya pencegahan penuaan kognitif.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa hasil utama dari penelitian mengenai multilingualisme dan penuaan?A
Hasil utama dari penelitian menunjukkan bahwa orang yang multilingual memiliki kemungkinan setengah lebih rendah untuk menunjukkan tanda-tanda penuaan biologis yang dipercepat.Q
Siapa penulis studi ini?A
Penulis studi ini termasuk Agustín Ibañez, Christos Pliatsikas, dan Susan Teubner-Rhodes.Q
Berapa banyak partisipan yang terlibat dalam penelitian ini?A
Penelitian ini melibatkan 86.000 partisipan yang sehat berusia antara 51 dan 90 tahun.Q
Apa yang dimaksud dengan biobehavioral age gap?A
Biobehavioral age gap adalah perbedaan antara usia kronologis dan 'usia yang diprediksi' berdasarkan berbagai faktor fisiologis, gaya hidup, dan sosioekonomi.Q
Mengapa multilingualisme dianggap penting dalam penelitian ini?A
Multilingualisme dianggap penting karena dapat meningkatkan fungsi kognitif seperti memori dan perhatian, yang berkontribusi pada kesehatan otak.