Mengapa Kepemimpinan Adalah Kunci Sukses AI, Bukan Teknologi Semata
Courtesy of Forbes

Mengapa Kepemimpinan Adalah Kunci Sukses AI, Bukan Teknologi Semata

Memberikan kesadaran bahwa kegagalan inisiatif AI lebih disebabkan oleh kelemahan dalam kepemimpinan dan manajemen transformasi daripada teknologi itu sendiri, sekaligus mendorong organisasi untuk memprioritaskan praktik kepemimpinan fundamental guna membangun kapabilitas jangka panjang dalam penggunaan AI.

13 Nov 2025, 00.00 WIB
239 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Keberhasilan dalam penerapan AI lebih bergantung pada kepemimpinan yang baik daripada teknologi itu sendiri.
  • Organisasi perlu membangun kemampuan dan literasi AI di seluruh tim untuk mencapai hasil yang lebih baik.
  • Evaluasi dan eksperimen yang disiplin sangat penting untuk menghindari terjebak dalam 'pilot purgatory' dan memastikan skalabilitas.
global - Banyak perusahaan besar menginvestasikan puluhan miliar dolar dalam teknologi AI generatif, tetapi sebagian besar pilot AI gagal memberikan keuntungan nyata. Masalah utamanya bukan pada teknologi, melainkan pada bagaimana organisasi memimpin dan mengelola perubahan ini. Tanpa kepemimpinan yang kuat dan disiplin, inisiatif AI hanya akan terjebak dalam tahap eksperimen tanpa hasil yang nyata.
Penelitian dari berbagai institusi terkemuka menunjukkan masih sedikit perusahaan yang melakukan komunikasi internal secara konsisten tentang manfaat AI. Banyak juga yang tidak memiliki cerita perubahan yang menarik yang memotivasi seluruh karyawan untuk mendukung AI. Selain itu, kurangnya pelatihan dan pengembangan kemampuan pegawai merupakan salah satu penyebab utama kegagalan transformasi AI.
Sukses dalam AI membutuhkan tujuh pilar kepemimpinan dasar seperti kejelasan strategi, tata kelola dengan otoritas nyata, pengembangan kemampuan SDM sebagai investasi jangka panjang, dan disiplin eksperimen. Dari hasil riset MIT, organisasi yang berhasil memiliki portofolio pilot yang terkelola dengan baik dan berani menghentikan proyek yang tidak berhasil.
Skalabilitas AI juga menjadi fase yang berbeda dan menuntut kemampuan khusus yang meliputi infrastruktur yang matang, tim pendukung yang terlatih, dan manajemen perubahan yang efektif. Selain itu, penting untuk menyeimbangkan keuntungan kompetitif dengan tanggung jawab etis dalam penggunaan AI serta memastikan adanya pengawasan dan keterlibatan manusia dalam proses.
Meski ada ‘gelembung’ teknologi AI yang diakui para pemimpin industri, pengalaman sejarah seperti pada era dot-com mengajarkan bahwa perusahaan terbaik adalah yang membangun kapabilitas fundamental jauh sebelumnya. Dengan fokus pada pengembangan organisasi dan orang-orangnya, bukan hanya teknologinya, perusahaan dapat bertahan dan memimpin di era AI yang terus berkembang.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/12/back-to-basics-why-leadership-not-technology-determines-ai-success/

Analisis Ahli

Sam Altman
"Investor saat ini terlalu bersemangat dan berada dalam fase gelembung AI yang perlu diwaspadai agar tidak merugikan ekosistem inovasi."
Jeff Bezos
"AI saat ini mengalami 'gelembung industri' yang mirip dengan periode dot-com, dan organisasi harus membangun kapabilitas fundamental untuk bertahan setelah koreksi pasar."
McKinsey
"Kurangnya komunikasi dan storytelling yang meyakinkan tentang nilai AI menahan kemampuan organisasi untuk mengadopsi teknologi ini secara efektif."

Analisis Kami

"Kegagalan mayoritas inisiatif AI menunjukkan betapa organisasi terlalu fokus pada teknologi dan mengabaikan elemen kepemimpinan yang paling mendasar. Melengkapi tim dengan visi yang jelas dan tata kelola yang kuat akan menjadi penentu utama kesuksesan AI, bukan sekadar memakai algoritme paling canggih."

Prediksi Kami

Di masa depan, hanya organisasi yang mampu menerapkan kepemimpinan fundamental secara disiplin dan berkelanjutan yang akan mampu mengatasi koreksi pasar AI dan membangun keunggulan kompetitif jangka panjang.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi tantangan utama dalam penerapan AI di perusahaan?
A
Tantangan utama dalam penerapan AI di perusahaan adalah kepemimpinan yang efektif dan komunikasi yang jelas tentang visi dan strategi AI.
Q
Mengapa banyak inisiatif AI di perusahaan gagal menghasilkan nilai yang terukur?
A
Banyak inisiatif AI di perusahaan gagal karena kurangnya komitmen pada visi yang bersatu dan tidak adanya pendekatan sistematis dalam membangun kemampuan.
Q
Apa saja pilar kepemimpinan yang diperlukan untuk sukses dalam AI?
A
Pilar kepemimpinan yang diperlukan untuk sukses dalam AI meliputi strategi yang jelas, alur kerja lintas fungsi, pembangunan kemampuan sistematis, dan pengelolaan risiko proaktif.
Q
Bagaimana cara organisasi dapat meningkatkan literasi AI di antara karyawan?
A
Organisasi dapat meningkatkan literasi AI dengan menetapkan baseline literasi AI untuk semua karyawan dan membangun pusat keunggulan untuk berbagi pengetahuan.
Q
Apa yang harus dilakukan sebelum menerapkan sistem AI baru?
A
Sebelum menerapkan sistem AI baru, penting untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang kasus penggunaan yang tidak akan dikejar, keadilan, penggunaan data, dan konsekuensi yang tidak diinginkan.