Lonjakan Pesanan JD.com Hingga 60% di Single's Day Didukung Subsidi Pemerintah
Courtesy of CNBCIndonesia

Lonjakan Pesanan JD.com Hingga 60% di Single's Day Didukung Subsidi Pemerintah

Untuk menginformasikan peningkatan signifikan dalam penjualan dan jumlah pembeli JD.com pada Single's Day serta faktor-faktor pendorongnya, termasuk subsidi pemerintah dan pertumbuhan permintaan internasional, meski tanpa mengumbar nilai transaksi.

13 Nov 2025, 16.40 WIB
238 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • JD.com mencatat lonjakan penjualan yang signifikan selama perayaan Single's Day.
  • Subsidi pemerintah China berpengaruh besar terhadap perilaku konsumen dalam berbelanja.
  • JD.ID tidak berhasil di pasar Indonesia dan akhirnya tutup pada Maret 2023.
Jakarta, Indonesia - JD.com, perusahaan e-commerce besar dari China, merayakan Single's Day dengan hasil yang sangat positif. Mereka mencatat lonjakan hampir 60% dalam jumlah pesanan selama periode belanja tersebut. Selain itu, jumlah pembeli juga naik signifikan sebanyak 40%.
Dibandingkan tahun lalu, di mana kenaikan pembeli hanya sekitar 20%, peningkatan tahun ini menunjukkan perbaikan yang besar di platform JD.com. Namun, perusahaan tidak mengungkapkan nilai total transaksi selama acara ini. Ini membuat fokus utama adalah jumlah pembeli dan pesanan yang bertambah.
Salah satu faktor kunci keberhasilan ini adalah subsidi pemerintah China yang diberikan untuk kategori produk 3C, yaitu komputer, komunikasi, dan elektronik konsumen. Subsidi ini tersedia hingga 31 Desember 2025, membuat konsumen bersemangat untuk memanfaatkan kesempatan tersebut sebelum berakhir.
Kondisi harga konsumen di China juga mempengaruhi lonjakan penjualan ini. Pada bulan Oktober, harga di sektor travel, makanan, dan transportasi naik, mendorong permintaan. Namun, banyak ekonom menilai kenaikan harga ini bersifat sementara, terutama karena China sebelumnya menghadapi deflasi selama Agustus dan September.
Selain pasar domestik, peningkatan penjualan JD.com juga berasal dari permintaan luar negeri. Negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Australia mencatat peningkatan pembelian melalui platform ini, menunjukkan ekspansi internasional JD.com yang berhasil.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251113125742-37-684906/ecommerce-china-tutup-di-ri-begini-nasibnya-di-kampung-halaman

Analisis Ahli

Neo Wang
"Konsumen mungkin buru-buru memanfaatkan subsidi pemerintah China untuk produk 3C sebelum dana habis pada 31 Desember 2025, yang mendorong lonjakan pesanan JD.com."

Analisis Kami

"Peningkatan pesanan dan pembeli ini menunjukkan kekuatan JD.com dalam memanfaatkan kebijakan pemerintah dan kondisi pasar internasional untuk memperkuat posisi bisnisnya, meski kehilangan pasar Indonesia. Strategi mereka untuk fokus pada produk 3C dan pasar luar negeri terlihat efektif dan berkelanjutan dalam waktu dekat."

Prediksi Kami

Penjualan JD.com diperkirakan akan terus meningkat hingga akhir tahun 2025 karena konsumen berupaya memanfaatkan subsidi pemerintah sebelum habis, dan ekspansi pasar internasional kemungkinan akan terus berkembang.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi pada penjualan JD.com selama Single's Day?
A
Selama Single's Day, penjualan JD.com mengalami lonjakan hampir 60%.
Q
Apa yang menyebabkan lonjakan penjualan tersebut?
A
Lonjakan tersebut disebabkan oleh peningkatan jumlah pembeli sebanyak 40% dan adanya subsidi pemerintah untuk kategori barang 3C.
Q
Mengapa JD.ID di Indonesia akhirnya tutup?
A
JD.ID di Indonesia tutup pada Maret 2023 setelah tidak berhasil menarik cukup banyak pelanggan.
Q
Siapa Neo Wang dan apa perannya dalam artikel ini?
A
Neo Wang adalah kepala analis makro di China Evercore ISI yang memberikan analisis tentang tren e-commerce di China.
Q
Apa dampak subsidi pemerintah China terhadap konsumen?
A
Subsidi pemerintah China diharapkan mendorong konsumen untuk berbelanja lebih banyak sebelum subsidi berakhir pada 31 Desember 2025.