Nanotube karbon 100 kali lebih kuat dari baja membuka jalan untuk baterai yang lebih kuat.
Courtesy of InterestingEngineering

Nanotube karbon 100 kali lebih kuat dari baja membuka jalan untuk baterai yang lebih kuat.

28 Nov 2024, 20.36 WIB
167 dibaca
Share
Peneliti telah menciptakan teknologi pertama di dunia untuk memproduksi bubuk karbon nanotube (CNT) yang sangat dapat didispersikan. Inovasi ini mempermudah penggunaan CNT dalam proses kering yang ramah lingkungan untuk baterai sekunder, yang dapat mendukung solusi energi yang lebih hijau. Tim dari Korea Electrotechnology Research Institute (KERI) berhasil mengatasi masalah pengelompokan CNT dengan menjaga agar bundel CNT tetap terpisah, sehingga meningkatkan kinerja baterai dengan menciptakan koneksi listrik yang efisien antara bahan-bahan di dalamnya.
Karbon nanotube memiliki konduktivitas listrik yang mirip dengan tembaga dan kekuatan tarik 100 kali lebih besar dari baja. Dengan menambahkan CNT sebagai bahan tambahan konduktif, energi yang disimpan dalam baterai sekunder dapat meningkat secara signifikan. Teknologi baru ini tidak hanya ramah lingkungan karena tidak menggunakan pelarut beracun, tetapi juga dapat mengurangi biaya produksi. KERI telah mengajukan paten untuk teknologi ini dan sedang menguji penggunaannya dalam anoda dan katoda baterai berkapasitas tinggi, yang diharapkan dapat menarik perhatian industri yang mengembangkan baterai generasi berikutnya.
Sumber: https://interestingengineering.com/innovation/nanotubes-stronger-than-steel-for-powerful-batteries

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang telah dikembangkan oleh para peneliti di KERI?
A
Para peneliti di KERI telah mengembangkan teknologi untuk memproduksi bubuk karbon nanotube (CNT) yang sangat dispersibel.
Q
Mengapa karbon nanotube (CNT) penting untuk baterai sekunder?
A
Karbon nanotube (CNT) penting karena memiliki konduktivitas listrik yang tinggi dan dapat meningkatkan densitas energi baterai sekunder.
Q
Apa tantangan utama dalam penggunaan CNT dalam proses kering?
A
Tantangan utama adalah kecenderungan CNT untuk mengagregasi, yang menyulitkan pencampuran dengan bahan lain dalam lingkungan tanpa pelarut.
Q
Bagaimana teknologi baru ini dapat membantu industri baterai?
A
Teknologi baru ini dapat membantu industri baterai dengan meningkatkan koneksi listrik antar bahan dan mengurangi biaya produksi.
Q
Siapa yang memimpin penelitian ini di KERI?
A
Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Joong Tark Han di KERI.

Artikel Serupa

Motor Listrik Tanpa Logam Pertama di Dunia: Revolusi Ringan dan EfisienInterestingEngineering
Teknologi
1 bulan lalu
107 dibaca

Motor Listrik Tanpa Logam Pertama di Dunia: Revolusi Ringan dan Efisien

Kolaborasi Zeon dan SiAT Tingkatkan Baterai Lithium-Ion dengan Teknologi SWCNTInterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
52 dibaca

Kolaborasi Zeon dan SiAT Tingkatkan Baterai Lithium-Ion dengan Teknologi SWCNT

Superkapasitor Baru dengan Karbon Nanotube: Solusi Penyimpanan Energi Cepat dan Tahan LamaInterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
95 dibaca

Superkapasitor Baru dengan Karbon Nanotube: Solusi Penyimpanan Energi Cepat dan Tahan Lama

Inovasi Baterai Murah: Karbon Berbentuk Unik Gantikan LithiumInterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
51 dibaca

Inovasi Baterai Murah: Karbon Berbentuk Unik Gantikan Lithium

Baterai EV yang bertenaga mencapai 570 Wh/kg energi, tetap 78% kuat setelah 1.000 pengisian.InterestingEngineering
Teknologi
4 bulan lalu
53 dibaca

Baterai EV yang bertenaga mencapai 570 Wh/kg energi, tetap 78% kuat setelah 1.000 pengisian.

Teknologi baterai EV terobosan mengatasi kecemasan jarak tempuh, mencapai 595.46 km (370 mil) dalam satu pengisian.InterestingEngineering
Teknologi
5 bulan lalu
52 dibaca

Teknologi baterai EV terobosan mengatasi kecemasan jarak tempuh, mencapai 595.46 km (370 mil) dalam satu pengisian.

Jarak tempuh kendaraan listrik meningkat dengan teknologi baterai terobosan yang menjanjikan retensi kapasitas sebesar 97%.InterestingEngineering
Teknologi
5 bulan lalu
189 dibaca

Jarak tempuh kendaraan listrik meningkat dengan teknologi baterai terobosan yang menjanjikan retensi kapasitas sebesar 97%.