
Courtesy of Forbes
Dampak AI pada Pekerjaan Pemula: Ancaman atau Peluang Masa Depan?
Menjelaskan bagaimana adopsi AI yang cepat dan penekanan pada otomatisasi mengancam kesempatan kerja bagi pemula yang baru memasuki dunia kerja dan menekankan pentingnya investasi dalam pengembangan talenta untuk keberlanjutan organisasi dan masyarakat.
21 Nov 2025, 21.00 WIB
99 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Otomatisasi yang meningkat melalui AI dapat mengurangi peluang kerja bagi generasi muda.
- Pentingnya pelatihan dan pengembangan tenaga kerja untuk mempersiapkan masa depan yang berkelanjutan.
- Bisnis harus mempertimbangkan risiko etika dan dampak jangka panjang dari pengurangan peran manusia dalam pekerjaan.
tidak spesifik, global - Generasi muda yang berusia sekitar 22 tahun menghadapi tantangan besar saat memasuki dunia kerja. Pandemi Covid-19 telah mengganggu pendidikan dan interaksi sosial mereka, sementara perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) mempercepat otomatisasi tugas-tugas kerja. Akibatnya, pekerjaan tingkat pemula yang penting untuk membangun pengalaman kerja kini semakin berkurang.
Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa pekerjaan untuk usia 22-25 tahun turun 13% sejak 2022. Analisis 126 laporan tahunan perusahaan global mengungkap bahwa penggunaan istilah 'otomatisasi' jauh lebih sering dibandingkan pembicaraan tentang pelatihan dan pengembangan karyawan. Perusahaan lebih memandang AI sebagai alat untuk inovasi dan keunggulan kompetitif, bukan sebagai faktor dalam pengelolaan tenaga kerja.
Sebanyak 39% bisnis telah mengurangi posisi junior akibat AI, dan sebanyak 43% memperkirakan pengurangan ini akan berlanjut tahun depan. Hal ini mengakibatkan generasi muda sulit mendapatkan pengalaman untuk mengembangkan keterampilan mereka dan berdampak pada kesinambungan karier jangka panjang. Ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang kesenjangan keterampilan yang melebar antara AI dan sumber daya manusia.
Banyak pimpinan bisnis mulai menyadari bahwa otomatisasi harus disertai dengan pemahaman mendalam tentang peran manusia dalam mengelola dan mengawasi AI agar hasil kerja tetap akurat, etis, dan bebas bias. Pengalaman beberapa insiden kesalahan yang dihasilkan oleh AI menegaskan perlunya keseimbangan antara teknologi dan sentuhan manusia.
Meski AI membuka peluang untuk transformasi bisnis dan produktivitas, pengenalan teknologi ini harus dilakukan dengan hati-hati dan perencanaan jangka panjang. Investasi dalam pengembangan talenta muda dan strategi SDM yang menyeluruh sangat penting agar AI tidak justru mengancam keberlanjutan sumber daya manusia dan masa depan organisasi.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/21/will-short-term-decision-making-about-jobs-risk-long-term-business-success/
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/21/will-short-term-decision-making-about-jobs-risk-long-term-business-success/
Analisis Ahli
Mark Thirlwell
"Penurunan pekerjaan entry-level akibat AI harus diimbangi dengan fokus pelatihan dan kesiapan manajerial agar manfaat AI optimal dan risiko manusia terpinggirkan dapat diminimalisir."
Analisis Kami
"AI memang menawarkan efisiensi, tetapi tanpa investasi serius di talenta muda, ekosistem kerja akan kehilangan regenerasi yang vital untuk inovasi berkelanjutan. Bisnis sebaiknya mengintegrasikan AI dengan strategi pengembangan SDM agar transformasi teknologi tidak justru melemahkan kekuatan tenaga kerja masa depan."
Prediksi Kami
Dalam beberapa tahun ke depan, perusahaan besar kemungkinan akan semakin mengurangi perekrutan posisi pemula dan mengandalkan pekerja yang sudah berpengalaman atau mengalihdayakan pekerjaan ke bisnis lebih kecil, yang dapat menimbulkan ketimpangan dan tantangan pengembangan talenta.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa dampak AI terhadap pekerjaan junior bagi generasi Z?A
Dampak AI terhadap pekerjaan junior bagi generasi Z adalah penurunan kesempatan kerja dan pengalaman industri, dengan banyak peran yang hilang akibat otomatisasi.Q
Mengapa bisnis lebih memilih otomatisasi daripada pelatihan karyawan baru?A
Bisnis lebih memilih otomatisasi karena memberikan pengembalian investasi yang jelas dan dapat memenuhi target tahunan dengan lebih efisien.Q
Apakah ada risiko etika terkait dengan penggunaan AI dalam pekerjaan?A
Ya, ada risiko etika yang terkait dengan penggunaan AI, termasuk potensi kesalahan dan kurangnya pemeriksaan manusia yang dapat mengakibatkan hasil yang tidak akurat atau bias.Q
Bagaimana bisnis besar berbeda dari usaha kecil dalam hal pengurangan pekerjaan junior?A
Bisnis besar cenderung lebih cepat mengurangi pekerjaan junior dibandingkan usaha kecil, dengan 50% dari mereka melaporkan pengurangan peran ini.Q
Apa yang harus dilakukan pemimpin bisnis untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh tenaga kerja?A
Pemimpin bisnis harus mempertimbangkan investasi dalam pengembangan tenaga kerja dan memahami dampak AI untuk memastikan keseimbangan antara otomatisasi dan pelatihan.

