
Courtesy of Forbes
5 Langkah Tata Kelola Mengamankan Sistem AI-Kuantum Masa Depan
Memberikan panduan tata kelola bagi pemimpin untuk mengelola risiko keamanan dalam sistem hybrid AI-quantum dan transisi ke tanda tangan serta standar kriptografi pasca-kuantum dengan bukti nyata, agar dapat membangun kepercayaan yang dapat diukur dan dipertanggungjawabkan oleh dewan dan auditor.
02 Des 2025, 20.45 WIB
158 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pentingnya mengadopsi standar kriptografi pasca-kuantum untuk keamanan siber.
- Pengujian dan dokumentasi yang baik dapat mempercepat pembaruan sistem.
- Kolaborasi dengan vendor dan pemahaman tentang rencana mereka sangat penting untuk keberhasilan implementasi teknologi hybrid.
Amerika Serikat - Teknologi hybrid yang menggabungkan kecerdasan buatan dan prosesor kuantum menghadirkan tantangan baru dalam bidang keamanan digital. Nvidia mengembangkan NVQLink yang memungkinkan GPU mengontrol proses kalibrasi dan koreksi error pada prosesor kuantum secara real-time. Ini membuat data yang bergerak sangat cepat antara perangkat tersebut harus diamankan dengan cermat karena dapat terpapar atau dimanipulasi.
Sementara itu, standar kriptografi pasca-kuantum dari NIST telah disahkan, termasuk algoritma ML-KEM, ML-DSA, dan SLH-DSA. NSA juga mengeluarkan pedoman CNSA 2.0 sebagai acuan transisi keamanan nasional. Namun, perangkat keras dan software pendukung masih dalam proses adaptasi untuk mengenali tanda tangan kriptografi versi pasca-kuantum ini.
Karena itu, tata kelola keamanan di organisasi harus mulai melakukan pendataan aset kriptografi, menguji pergantian kunci, dan mengukur efektivitas protokol komunikasi yang digunakan dalam sistem. Hal ini untuk memastikan bahwa hasil transaksi dan komunikasi sesuai dengan standar dan bisa dilakukan rollback saat terjadi masalah tanpa gangguan yang lama.
Implementasi pengujian pilot sangat disarankan agar organisasi dapat menunjukkan bukti nyata kepada dewan, auditor, dan mitra asuransi tentang kesiapan mereka. Selain itu, vendor juga harus diminta menyediakan roadmap dan protokol pengungkapan yang jelas terkait kesiapan PQC untuk memperkuat kepastian bahwa sistem akan terus aman di masa mendatang.
Secara keseluruhan, artikel ini menegaskan bahwa organisasi tidak harus menunggu arsitektur ideal yang sempurna untuk memulai, tetapi harus mulai dengan bukti dan pengujian nyata agar tata kelola mereka sejalan dengan evolusi teknologi. Pendekatan ini membantu mempercepat perpanjangan kontrak, mengurangi hambatan kerja sama, dan membangun kepercayaan yang dapat diandalkan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/12/02/the-quantum-gpu-era-five-governance-moves-for-hybrid-trust-after-nvidias-nvqlink/
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/12/02/the-quantum-gpu-era-five-governance-moves-for-hybrid-trust-after-nvidias-nvqlink/
Analisis Ahli
Jason Nathaniel Ader
"Pendekatan berbasis bukti dalam tata kelola sistem hybrid AI-quantum harus menjadi standar industri untuk mempercepat penerapan teknologi sambil menjaga keamanan dan kepercayaan."
NIST
"Standar PQC kami dirancang agar implementasi masa depan bisa dilakukan dengan transisi bertahap yang terukur, sehingga organisasi perlu menyiapkan infrastruktur dan proses pendukung sejak dini."
Analisis Kami
"Sebagai seorang ahli, saya percaya bahwa bukti konkret dan pengujian nyata di lingkungan produksi adalah kunci keberhasilan transisi ke teknologi komputasi kuantum yang aman dan terukur. Organisasi yang gagal membangun dokumentasi dan bukti operasional akan lebih rentan terhadap gangguan keamanan dan kegagalan audit, sehingga langkah-langkah awal seperti pilot dan registrasi aset kriptografi adalah investasi strategis yang tidak bisa ditunda."
Prediksi Kami
Dalam beberapa tahun ke depan, adopsi sistem hybrid AI-plus-quantum akan semakin meluas dengan standar keamanan pasca-kuantum yang menjadi persyaratan wajib, membuat organisasi yang tidak mempersiapkan tata kelola dan bukti keamanan akan menghadapi risiko kepatuhan dan bisnis yang berat.




