Pemulihan Jaringan Seluler Usai Banjir Bandang di Sumatra, Fokus Aceh Belum Normal
Courtesy of CNBCIndonesia

Pemulihan Jaringan Seluler Usai Banjir Bandang di Sumatra, Fokus Aceh Belum Normal

Melaporkan perkembangan pemulihan jaringan seluler pasca bencana banjir bandang di Sumatra, serta menjelaskan upaya upaya percepatan pemulihan layanan khususnya di Aceh yang mengalami kendala utama karena masalah listrik.

03 Des 2025, 09.50 WIB
163 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Banjir bandang di Sumatra menyebabkan gangguan pada jaringan seluler.
  • Pemulihan jaringan seluler di Sumatra Barat dan Sumatra Utara sudah mencapai lebih dari 90%.
  • Layanan internet berbasis satelit Satria-1 disediakan untuk mendukung konektivitas di Aceh.
Sumatra, Indonesia - Setelah bencana banjir bandang yang melanda Sumatra pada akhir November 2025, pemerintah dan operator jaringan seluler telah berupaya keras memulihkan layanan komunikasi yang terganggu. Lebih dari 90% menara di Sumatra Barat dan Sumatra Utara sudah kembali beroperasi.
Namun, di Aceh situasinya masih kurang baik karena sekitar 60% menara belum bisa berfungsi normal. Hal ini disebabkan oleh kendala listrik yang belum pulih sepenuhnya. Pemerintah bersama PLN dan operator terus bekerja agar listrik di wilayah tersebut bisa segera mengalir kembali.
Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Hafid menjelaskan bahwa dengan catatan listrik sudah tersedia, layanan seluler di Aceh diharapkan bisa mencapai 75% pada tanggal 5 Desember 2025. Ini akan membantu mempercepat pemulihan komunikasi dan aktivitas sosial ekonomi masyarakat di sana.
Untuk membantu konektivitas selama masa pemulihan, pemerintah juga telah menyiapkan 10 titik layanan internet berbasis satelit Satria-1. Tim gabungan dari Komdigi, BNPB, SAR, dan TNI telah memobilisasi perangkat sejak akhir November agar layanan ini bisa segera aktif.
Upaya ini menunjukkan sinergi antara berbagai pihak dalam menghadapi bencana dan pemulihan. Dengan semakin pulihnya jaringan komunikasi, diharapkan masyarakat di Sumatra terutama Aceh bisa segera kembali beraktivitas normal dengan dukungan layanan digital yang memadai.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251203074645-37-690527/sinyal-hp-di-aceh-masih-susah-komdigi-ungkap-alasan-dan-kapan-pulih

Analisis Ahli

Meutya Hafid
"Pemulihan layanan komunikasi adalah prioritas utama untuk memastikan aktivitas masyarakat dan layanan darurat bisa berjalan kembali dengan baik setelah bencana."
Ahmad Zaky (Pengamat Telekomunikasi)
"Ketersediaan listrik menjadi faktor krusial dalam pemulihan jaringan seluler; penerapan teknologi satelit jadi solusi efektif untuk wilayah yang sulit terdampak."

Analisis Kami

"Langkah koordinasi antara pemerintah, operator seluler, dan PLN sangat krusial dalam pemulihan layanan pasca bencana seperti ini. Dengan dukungan layanan internet satelit, meskipun listrik belum sepenuhnya pulih, komunikasi masyarakat masih dapat dijaga sehingga turut mempercepat penanganan bencana dan pemulihan sosial ekonomi."

Prediksi Kami

Dalam beberapa hari ke depan, dengan dukungan PLN yang berhasil memulihkan listrik, layanan jaringan seluler di Aceh akan meningkat signifikan, sehingga mempercepat pemulihan komunikasi dan mendukung aktivitas masyarakat dan penanganan bencana.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi di Sumatra pada akhir November lalu?
A
Telah terjadi bencana banjir bandang di Sumatra pada akhir November lalu.
Q
Berapa persen pemulihan jaringan seluler di Sumatra Barat dan Sumatra Utara?
A
Di Sumatra Barat telah pulih 95% dan di Sumatra Utara 90% dari jaringan seluler.
Q
Mengapa masih ada 60% menara di Aceh yang belum beroperasi?
A
Masih ada 60% menara di Aceh yang belum beroperasi karena kendala listrik.
Q
Apa solusi yang diberikan untuk mengatasi masalah konektivitas di Aceh?
A
Komdigi telah menyediakan 10 titik layanan internet berbasis satelit Satria-1 untuk menyambungkan konektivitas.
Q
Apa harapan untuk pemulihan listrik di Aceh pada 5 Desember 2025?
A
Diharapkan ketersediaan listrik di Aceh bisa mencapai 75% pada 5 Desember 2025.