
Courtesy of Forbes
Ancaman AI dan Serangan Manusia Jadi Titik Lemah Terbesar Keamanan Siber 2025
Memberikan peringatan kepada organisasi dan individu bahwa ancaman keamanan terbesar saat ini berasal dari faktor manusia yang mudah dieksploitasi melalui serangan AI canggih, menekankan pentingnya kewaspadaan dan adaptasi strategi pertahanan siber.
10 Des 2025, 17.00 WIB
190 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Faktor manusia adalah titik lemah utama dalam keamanan siber saat ini.
- AI telah mengubah cara serangan dilakukan, membuatnya lebih sulit untuk dideteksi.
- Organisasi perlu memperbarui pelatihan keamanan mereka untuk mencakup ancaman baru dari aplikasi pesan dan media sosial.
Tidak spesifik disebutkan , Tidak ada - Laporan terbaru menyoroti bahwa di tengah kemajuan teknologi keamanan, justru manusia menjadi kelemahan utama dalam pertahanan siber. Para pelaku serangan kini menggunakan kecanggihan AI untuk melakukan penipuan dan peretasan dengan cara yang sangat personal dan sulit dikenali. Serangan lewat email masih dominan, tapi aplikasi pesan seperti Teams dan Slack kini menjadi medan tempur baru yang berbahaya.
Baca juga: Ancaman AI Baru: Saat Hacker Memanfaatkan Kecerdasan Buatan untuk Serangan Siber Super Cepat
AI mempermudah penciptaan konten palsu yang meyakinkan, seperti website palsu dan suara deepfake yang bisa meniru suara pimpinan perusahaan. Akibatnya, serangan vishing dan phishing kini semakin sulit dikenali meskipun sebelumnya orang sudah dilatih untuk waspada terhadap email yang mencurigakan. Serangan ini juga terjadi dengan sangat cepat dan dalam skala besar, karena AI dapat mengelola banyak agen yang menyerang secara paralel.
Kelompok penyerang kini lebih memungkinkan mengambil alih akun asli dalam organisasi, sehingga pesan atau permintaan yang dikirim terasa terpercaya oleh target. Serangan lewat media sosial dan aplikasi pesan berkembang pesat, membuat organisasi harus memperluas fokus keamanan mereka dari hanya email ke semua saluran komunikasi digital modern. Pelatihan karyawan pun harus diperbarui agar mampu mengenali ancaman di berbagai platform ini.
Industri keamanan siber diharuskan mengubah cara memandang dan mengelola risiko, terutama terkait agen AI yang bisa beroperasi dengan otoritas tinggi dalam sistem produksi. Alat keamanan tradisional yang mengandalkan perilaku manusia akan kesulitan mendeteksi serangan yang dilakukan oleh agen AI yang bertindak sangat alami. Ini menuntut pengawasan dan tata kelola baru yang lebih ketat dan adaptif terhadap perubahan teknologi.
Tahun 2026 diprediksi menjadi tahun terjadinya lonjakan ancaman cyber nyata yang jauh lebih berbahaya dari sebelumnya, sebab kemampuan AI telah menurunkan ambang batas siapa saja yang dapat melakukan serangan siber. Organisasi dan individu harus segera mengambil tindakan preventif dengan meningkatkan kesadaran dan menerapkan sistem keamanan yang canggih agar dapat bertahan menghadapi gelombang serangan yang mengincar elemen manusia.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/zakdoffman/2025/12/10/gmail-outlook-teams-and-slack-users-now-at-risk-from-uncontrolled-threat/
[1] https://www.forbes.com/sites/zakdoffman/2025/12/10/gmail-outlook-teams-and-slack-users-now-at-risk-from-uncontrolled-threat/
Analisis Ahli
Bryan Palma
"Ancaman AI membuat ancaman lama menjadi lebih berbahaya dan sulit dideteksi; industri perlu melakukan reset besar dalam tata kelola keamanan siber terutama terkait agen AI."
Google Security Team
"AI agentic membawa risiko yang tak terkendali, meminta perhatian serius untuk menghadapi lanskap ancaman yang terus berkembang."
Analisis Kami
"AI telah merubah landscape serangan siber menjadi jauh lebih rumit dan berbahaya, dimana faktor manusia menjadi titik terlemah utama yang selama ini kurang diperhatikan. Organisasi harus segera mengubah cara mereka melatih dan melindungi karyawan serta mengadaptasi teknologi pengamanan yang mampu mengenali ancaman dari agen AI dan serangan sosial yang semakin canggih."
Prediksi Kami
Pada tahun 2026, serangan berbasis AI dan eksploitasi elemen manusia akan semakin nyata dan merusak, memaksa perusahaan untuk mengadopsi pendekatan baru dalam pengawasan dan pengelolaan agen AI serta keamanan internal.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi ancaman terbesar bagi keamanan siber saat ini?A
Ancaman terbesar bagi keamanan siber saat ini adalah faktor manusia, bukan kerentanan teknis.Q
Bagaimana AI berperan dalam meningkatkan ancaman serangan siber?A
AI membantu penyerang untuk mempercepat dan mempersonalisasi serangan mereka, sehingga sulit untuk mendeteksi.Q
Apa yang menjadi fokus utama laporan dari KnowBe4?A
Fokus utama laporan dari KnowBe4 adalah kesulitan organisasi dalam mengamankan elemen manusia dan meningkatnya insiden terkait.Q
Mengapa serangan melalui aplikasi pesan seperti Slack dan Teams semakin meningkat?A
Serangan melalui aplikasi pesan semakin meningkat karena penyerang dapat menggunakan identitas yang sudah terpercaya dari dalam organisasi.Q
Apa yang harus dilakukan organisasi untuk melindungi diri dari serangan berbasis manusia?A
Organisasi perlu melatih karyawan untuk lebih kritis terhadap pesan yang tampaknya berasal dari rekan kerja atau atasan mereka.




