Kilatan Tumbukan Meteoroid di Bulan Terekam Langsung di Irlandia Utara
Courtesy of CNBCIndonesia

Kilatan Tumbukan Meteoroid di Bulan Terekam Langsung di Irlandia Utara

Menginformasikan deteksi kilatan cahaya akibat tumbukan meteoroid berkecepatan tinggi di permukaan Bulan, serta kaitannya dengan hujan meteor Geminid yang sedang aktif, memberikan wawasan mengenai fenomena langka dan penting dalam astronomi.

22 Des 2025, 10.13 WIB
36 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kilatan cahaya di Bulan akibat tumbukan meteoroid adalah fenomena langka yang berhasil diamati secara langsung.
  • Hujan meteor Geminid dapat menyebabkan tumbukan di Bulan, yang tidak memiliki atmosfer untuk melindungi dari objek luar angkasa.
  • Observasi oleh Armagh Observatory membawa pemahaman baru tentang dampak meteoroid terhadap permukaan Bulan.
Armagh, Irlandia Utara - Pada tanggal 12 Desember 2025, para astronom di Armagh Observatory and Planetarium di Irlandia Utara berhasil mengamati kilatan cahaya terang di permukaan Bulan yang terjadi akibat tumbukan meteoroid berkecepatan tinggi. Fenomena ini diamati langsung oleh mahasiswa doktoral Andrew Marshall-Lee menggunakan teleskop robotik milik observatorium tersebut.
Meteoroid yang menumbuk permukaan Bulan diperkirakan memiliki ukuran sangat kecil, sekitar 3 sampai 5 sentimeter saja, seukuran bola golf. Meskipun berukuran kecil, meteoroid tersebut memiliki kecepatan yang sangat tinggi, mencapai 35 kilometer per detik sehingga menghasilkan energi kinetik besar yang menyebabkan kilatan cahaya singkat saat menghantam Bulan.
Lokasi tumbukan diperkirakan berada sekitar dua derajat di timur laut kawah Langrenus, namun masih dibutuhkan pengamatan lebih lanjut untuk memastikan titik tumbukan yang tepat. Peristiwa ini sangat langka karena durasinya hanya sepersekian detik dan area pengamatan Bulan yang luas, sehingga sangat sulit untuk menangkap kilatan tersebut secara langsung.
Para peneliti menduga kuat kilatan ini terkait dengan hujan meteor Geminid yang sedang aktif pada tanggal 4 hingga 20 Desember 2025, yang berasal dari serpihan asteroid unik bernama 3200 Phaethon. Fragmen-fragmen hujan meteor ini biasanya terbakar di atmosfer Bumi, tapi ada yang melewati Bumi dan justru menabrak permukaan Bulan yang tidak memiliki atmosfer pelindung.
Karena hujan meteor Geminid masih berlangsung beberapa hari ke depan, kemungkinan besar akan ada tumbukan meteoroid lain yang menyebabkan kilatan serupa di permukaan Bulan. Temuan ini memberikan kesempatan langka untuk mengobservasi interaksi benda kecil luar angkasa dengan satelit alami kita secara langsung.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251222095759-37-696192/bulan-ditabrak-benda-misterius-lajunya-secepat-peluru

Analisis Ahli

Andrew Leonard (Astronom)
"Kilatan cahaya akibat tumbukan meteoroid ini membantu kita memahami frekuensi dan dampak benda luar angkasa kecil pada satelit alami Bumi, yang berpotensi mempengaruhi misi eksplorasi Bulan di masa depan."

Analisis Kami

"Penemuan kilatan tumbukan meteoroid di Bulan memberikan bukti nyata bahwa permukaan Bulan terus-menerus dipengaruhi oleh benda-benda kecil dari luar angkasa meski ukurannya minimal. Observasi langsung seperti ini sangat penting untuk memahami dinamika interaksi meteoroid dengan benda langit yang tidak memiliki atmosfer."

Prediksi Kami

Dengan hujan meteor Geminid yang masih berlangsung, kemungkinan tumbukan meteoroid serupa dan kilatan cahaya di permukaan Bulan akan terjadi kembali dalam beberapa hari ke depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diamati oleh Andrew Marshall-Lee di Bulan?
A
Andrew Marshall-Lee mengamati kilatan cahaya terang akibat tumbukan meteoroid di permukaan Bulan.
Q
Apa penyebab dari kilatan cahaya yang terlihat di Bulan?
A
Kilatan cahaya tersebut disebabkan oleh tumbukan meteoroid berukuran kecil, sekitar 3-5 sentimeter.
Q
Bagaimana kecepatan tumbukan meteoroid yang menyebabkan kilatan tersebut?
A
Kecepatan tumbukan meteoroid tersebut mencapai sekitar 35 kilometer per detik.
Q
Apa hubungan antara tumbukan ini dengan hujan meteor Geminid?
A
Tumbukan ini diduga terkait dengan hujan meteor Geminid yang aktif antara 4-20 Desember 2025.
Q
Mengapa pengamatan tumbukan di Bulan tergolong langka?
A
Karena durasi kilatan hanya sepersekian detik dan luasnya area Bulan, peluang untuk mengamati tumbukan sangat kecil.