
Ilmuwan Harvard, Prof Avi Loeb, dan timnya mengklaim menemukan pecahan benda luar angkasa bernama IM1 yang mereka yakini berasal dari teknologi alien. Benda ini ditemukan setelah meneliti sisa meteor yang jatuh di Samudra Pasifik pada 2014.
Pada ekspedisi tahun 2023, tim ini menyisir dasar laut dan mengumpulkan spherules, yaitu bola kecil logam campuran besi, magnesium, dan titanium, yang biasanya ditemukan pada meteor yang terbakar saat melewati atmosfer Bumi.
Loeb menduga bahwa benda ini bukan meteorit biasa, melainkan potongan teknologi alien. Namun, klaim ini mendapat kritik dari komunitas ilmiah, terutama dari Marc Fries dari NASA yang menyatakan bahwa material tersebut bisa berasal dari sumber lain seperti knalpot kendaraan, proses pengelasan, atau aktivitas vulkanik.
Avi Loeb tetap mempertahankan pendiriannya dan berpendapat bahwa dibutuhkan penelitian lanjutan untuk memahami asal-usul material ini secara pasti. Ini bukan kali pertama Loeb mengemukakan klaim semacam ini, sebelumnya ia juga sempat menyatakan bahwa objek Oumuamua adalah pesawat alien, yang kemudian dibantah oleh ilmuwan lain.
Kasus ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan di antara ilmuwan mengenai penemuan material luar angkasa yang tidak biasa. Sementara sebagian yakin pada kemungkinan teknologi alien, yang lain menganggapnya sebagai fenomena alam biasa yang perlu penelitian lebih lanjut.