
Ann Johnson mengalami stroke yang membuatnya tidak bisa berjalan dan berbicara selama hampir 20 tahun. Di tahun 2022, lewat teknologi implant otak, ia bisa mendengar suaranya sendiri melalui avatar digital. Contoh ini menunjukkan kemajuan luar biasa dalam teknologi neuro yang dapat mengubah fungsi tubuh dan komunikasi manusia yang terganggu.
Dalam lima tahun terakhir, banyak teknologi neuro mulai masuk ke tahap uji coba pada manusia. Perangkat ini tidak hanya berasal dari kelompok riset tapi juga perusahaan seperti Neuralink. Teknologi ini bisa berinteraksi langsung dengan sistem saraf untuk membantu atau memulihkan fungsi seperti bicara, sentuhan, dan gerakan.
Pada tahun 2024, UNESCO mengadakan pertemuan di Paris untuk membahas etika dalam penggunaan neuroteknologi. Mereka menyusun sembilan prinsip yang bertujuan melindungi hak asasi manusia, terutama melindungi kebebasan pikiran dan otonomi pengguna. Pengembang diminta transparan soal data saraf dan memastikan keamanan jangka panjang produk.
Tidak hanya perangkat implant, teknologi wearable yang non-invasif juga menjadi perhatian karena belum memiliki regulasi yang jelas. Alat seperti ini bisa dengan mudah digunakan luas dan berpotensi disalahgunakan. Dalam pendidikan dan pemasaran, neuroteknologi bisa dimanfaatkan untuk pengawasan, evaluasi, atau manipulasi tanpa persetujuan sadar dari pengguna.
Para ahli khawatir aktivitas neuromarketing bisa memengaruhi keputusan politik atau iklan tanpa kesadaran pengguna. UNESCO mengajak negara-negara anggotanya untuk mempertimbangkan prinsip-prinsip ini sebagai pedoman dalam merumuskan kebijakan neuroteknologi yang lebih aman dan etis di masa depan.