
Apple memperkenalkan antarmuka baru bernama Liquid Glass pada ajang Worldwide Developers Conference yang bertujuan menyatukan pengalaman pengguna di berbagai perangkat Apple. Antarmuka ini menggunakan konsep menu transparan dan tampilan kaca yang memberikan nuansa segar dan seragam di iPhone, iPad, Mac, TV, smartwatch, hingga headset Vision Pro.
Perubahan ini juga menjadi bagian dari pembaruan sistem operasi terbaru yaitu iOS 26, watchOS 26, dan visionOS 26 yang kini menggunakan penamaan berdasarkan tahun rilisnya, bukan lagi bernomor versi. Apple juga berusaha menjadikan iPad lebih mirip dengan Mac untuk menjawab permintaan banyak pelanggan.
Meski menghadirkan perubahan visual yang besar, Apple tidak melakukan banyak terobosan dalam bidang kecerdasan buatan. Berbeda dengan perusahaan lain seperti Alphabet dan OpenAI yang terus mengembangkan AI, Apple masih belum fokus pada peningkatan platform kecerdasan buatannya yang disebut Apple Intelligence.
Pengumuman terpenting di ranah AI adalah rencana Apple membuka model dasar Apple Intelligence kepada pengembang, sehingga mereka dapat menciptakan aplikasi dan fitur baru menggunakan teknologi tersebut. Selain itu, Apple menambahkan fitur terjemahan panggilan secara langsung dan kemampuan menggabungkan dua emoji menjadi satu lewat fitur Genmoji.
Secara keseluruhan, Apple lebih menitikberatkan pada penyatuan pengalaman perangkat dengan Liquid Glass dan memberikan kesempatan bagi pengembang untuk memanfaatkan AI Apple, meskipun belum melakukan lompatan besar dalam pengembangan kecerdasan buatannya.