Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Teknologi

Cina Maju dengan Teknologi Perang Elektronik 6G, Meningkatkan Kapabilitas Militer

Share

Ilmuwan dan perusahaan pertahanan Cina mengembangkan sistem perang elektronik bertenaga 6G yang dapat mengacaukan radar F-35 dalam beberapa detik, serta sistem misil tersembunyi yang dapat menyerang jet AS secara mengejutkan.

17 Jun 2025, 22.37 WIB

Senjata Perang Elektronik 6G China Bisa Bingungkan Radar Militer Canggih

Senjata Perang Elektronik 6G China Bisa Bingungkan Radar Militer Canggih
Para ilmuwan di China berhasil menciptakan senjata perang elektronik baru yang memakai teknologi 6G. Senjata ini mampu menjebak radar militer paling modern dengan membuat ribuan target palsu, sehingga pilot musuh menjadi bingung. Teknologi ini dikembangkan oleh Profesor Deng Lei dan timnya di Huazhong University of Science and Technology. Mereka menggunakan kombinasi sinyal elektronik dan fotonik untuk membuat senjata yang kecil dan hemat energi tapi sangat kuat. Senjata ini juga bisa berfungsi sebagai alat komunikasi berkecepatan tinggi yang menghubungkan ratusan unit di medan perang melalui serat optik. Hal ini membuat koordinasi pasukan lebih cepat dan efektif. Sistem milik China ini menandai kemajuan besar karena merupakan yang pertama yang bisa melakukan komunikasi dan pengacauan sinyal secara bersamaan di frekuensi yang sama, yang sebelumnya sulit dilakukan oleh teknologi lain. Dengan dukungan dana besar dari pemerintah dan perusahaan teknologi China, senjata ini diharapkan memperkuat posisi China sebagai pemimpin dunia dalam teknologi 6G dan inovasi perang masa depan.
17 Jun 2025, 17.00 WIB

Teknologi Perang Elektronik 6G China Menipu Radar Musuh dengan Ribuan Target Palsu

Teknologi Perang Elektronik 6G China Menipu Radar Musuh dengan Ribuan Target Palsu
Peneliti China mengembangkan senjata perang elektronik generasi berikutnya yang menggunakan teknologi 6G. Senjata ini dirancang untuk menghadapi radar modern yang beroperasi pada frekuensi tinggi, seperti radar Northrop Grumman AN/APG-85 pada pesawat tempur F-35. Sistem baru ini memiliki kemampuan unik untuk mengintersep sinyal musuh dan menghasilkan lebih dari 3.600 target palsu. Target palsu ini dapat membingungkan pilot musuh dan memperkuat keunggulan dalam peperangan elektronik. Selain berfungsi sebagai jammer berbasis darat, senjata ini juga dapat berperan sebagai perangkat komunikasi yang mampu mengirim dan menerima data dari lebih dari 300 platform militer secara simultan menggunakan serat optik. Kemampuan revolusioner yang dimiliki oleh teknologi ini adalah kemampuannya untuk melakukan komunikasi full-duplex dan jamming pada frekuensi yang sama secara bersamaan, yang merupakan terobosan besar dalam aplikasi teknologi 6G untuk militer. Inovasi ini memungkinkan tentara China untuk mengatasi radar modern yang sulit dijangkau oleh perangkat perang elektronik tradisional, sehingga memperkuat posisi mereka di ranah teknologi militer mutakhir.
17 Jun 2025, 16.29 WIB

Bahaya Sistem Rudal Tersembunyi China dalam Kontainer Pengiriman Sipil

Bahaya Sistem Rudal Tersembunyi China dalam Kontainer Pengiriman Sipil
Militer Amerika Serikat semakin khawatir dengan sistem pertahanan baru dari China yang dikenal sebagai Containerized Sea Defense Combat System atau CSDCS. Sistem ini menggunakan kontainer pengiriman standar yang terlihat seperti kargo biasa, tapi bisa menyimpan dan meluncurkan rudal secara rahasia. Hal ini membuat sistem ini sulit dideteksi dan bisa digunakan untuk serangan mendadak yang berbahaya. CSDCS merupakan pengembangan dari sistem Rusia Club-K, tapi lebih maju dan bisa menampung berbagai jenis rudal seperti YJ-12E dan YJ-18E. Sistem ini bisa dioperasikan secara jarak jauh, dan terhubung dengan satelit serta drone untuk mendapatkan data target, jadi mampu menyerang tanpa harus melihat langsung sasaran tersebut. Karena sistem ini sangat mirip dengan kontainer biasa, CSDCS bisa dipasang di kapal komersial, truk, atau kereta api. Ini membuatnya sulit dideteksi, apalagi AS hanya memeriksa sebagian kecil dari jutaan kontainer yang masuk setiap tahun. Akibatnya, ada risiko senjata seperti ini bisa dikirim secara tersembunyi ke wilayah AS. Ahli militer menyamakan potensi serangan menggunakan kontainer ini dengan serangan mendadak di Pearl Harbor. Seperti yang terlihat pada serangan drone kontainer Ukraina ke dalam wilayah Rusia, teknologi dan taktik serangan tersembunyi ini sudah nyata dan berbahaya. China mungkin akan menggunakan sistem ini di konflik Taiwan untuk melemahkan pasukan AS di Pasifik. Mantan pejabat militer AS menyerukan penambahan kapasitas pemeriksaan kontainer di pelabuhan dan pengembangan teknologi deteksi seperti pemindai frekuensi radio dan kecerdasan buatan. Langkah ini dianggap penting untuk melindungi keamanan dari ancaman senjata tersembunyi yang memanfaatkan infrastruktur sipil.

Baca Juga

  • Upaya Trump Memperpanjang Larangan TikTok dan Meluncurkan Merek Smartphone

  • Cina Maju dengan Teknologi Perang Elektronik 6G, Meningkatkan Kapabilitas Militer

  • Produsen EV China Capai Terobosan Teknologi Baterai untuk Jangkauan Lebih Lama

  • Terobosan dalam Robotika: Peningkatan Kapabilitas dan Pendanaan

  • Inovasi China dalam Mobilitas Elektrik dan Otonom