Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Teknologi

Upaya Trump Memperpanjang Larangan TikTok dan Meluncurkan Merek Smartphone

Share

Presiden Trump berusaha memperpanjang larangan TikTok dengan memberikan batas waktu tambahan kepada ByteDance untuk menemukan pembeli. Selain itu, Trump juga meluncurkan merek smartphone baru bernama Trump Mobile, menawarkan ponsel Android seharga $499 dengan paket layanan tak terbatas seharga $47,45.

18 Jun 2025, 13.10 WIB

Trump Launch Smartphone 'Made in America' Tapi Pakar Ragukan Klaimnya

Trump Launch Smartphone 'Made in America' Tapi Pakar Ragukan Klaimnya
Trump Organization mengumumkan smartphone baru bernama T1 Phone yang diklaim diproduksi di Amerika Serikat. Langkah ini menjadi sorotan karena upaya Presiden Donald Trump memaksa pabrikan smartphone memindahkan produksi ke AS, menargetkan Apple yang selama ini bergantung pada manufaktur di China dan India. T1 Phone disebut-sebut memiliki desain mirip iPhone dengan kamera berbentuk "boba" dan harga yang lebih terjangkau, yakni USRp 8.21 juta ($499) . Smartphone ini akan menggunakan sistem operasi Android dan juga menawarkan layanan bundel bernama Trump Mobile dengan paket bulanan yang mencakup telepon tanpa batas dan manfaat kesehatan. Namun, para ahli industri memberikan pandangan kritis terhadap klaim ini. Mereka menyatakan bahwa kendati T1 Phone mungkin melakukan beberapa proses di AS, sebagian besar produksi dan perancangan tetap akan melibatkan perusahaan manufaktur di China, mengingat kompleksitas rantai pasokan dan teknologi yang diperlukan. Fakta menunjukkan berbagai komponen utama seperti layar AMOLED, prosesor, sensor kamera, dan memori diimpor dari berbagai negara seperti Korea Selatan, Taiwan, Jepang, dan AS. Membuat smartphone penuh di AS saat ini dinilai tidak realistis dan akan sangat mahal jika dipaksakan. Pakar industri menyimpulkan bahwa walaupun T1 Phone dipasarkan sebagai produk AS, kenyataannya produksi ponsel ini kemungkinan besar akan tetap bergantung pada manufaktur dan suku cadang dari luar negeri, terutama China. Trump Organization belum memberikan tanggapan resmi mengenai hal ini.
18 Jun 2025, 08.35 WIB

Trump Organization Luncurkan Layanan Seluler dan Smartphone untuk Amerika

Trump Organization Luncurkan Layanan Seluler dan Smartphone untuk Amerika
The Trump Organization baru saja meluncurkan layanan seluler bernama Trump Mobile dan smartphone baru bernama T1 yang diklaim sebagai layanan khas Amerika. Mereka menghadirkan paket khusus bernama The 47 Plan yang bisa dinikmati dengan harga yang cukup terjangkau, yaitu USRp 78.03 juta ($47,45) . Paket layanan tersebut juga memberikan keuntungan bagi anggota militer dan keluarganya, yaitu bisa menikmati layanan secara gratis. Tujuannya agar mereka yang bertugas di luar negeri tetap terhubung dengan keluarga di rumah tanpa biaya tambahan panggilan jarak jauh. Layanan ini menawarkan jaringan 5G tanpa kontrak, yang memungkinkan pengguna untuk membatalkan layanan kapan saja sesuai kebutuhan. Penggunaan telepon, teks, dan data juga bisa diakses tanpa batas, meskipun kecepatan data akan dibatasi setelah pemakaian 20 GB setiap bulan. Selain layanan telekomunikasi, Trump Mobile juga menyediakan berbagai fitur tambahan seperti perlindungan perangkat, layanan telehealth untuk konsultasi medis virtual dan dukungan kesehatan mental, serta layanan bantuan pinggir jalan yang tersedia 24 jam melalui Drive America. Smartphone T1 yang dijual dengan harga USRp 8.21 triliun ($499 m) enawarkan spesifikasi yang cukup modern seperti layar Amoled berukuran 6,8 inci dengan refresh rate 120 Hz, tiga kamera dengan lensa utama 50MP, dan baterai besar berkapasitas 5.000 mAh, sehingga layak menjadi pilihan bagi pengguna yang menginginkan smartphone khas Amerika.
18 Jun 2025, 05.48 WIB

Trump Perpanjang Deadline TikTok, Sengketa Keamanan dan Hukum Meningkat

Trump Perpanjang Deadline TikTok, Sengketa Keamanan dan Hukum Meningkat
Presiden Donald Trump kembali memperpanjang waktu bagi TikTok untuk melepas kepemilikan dari perusahaan induk China, ByteDance. Keputusan ini dilakukan untuk memberikan waktu tambahan dalam menyelesaikan kesepakatan yang akan memastikan data pengguna Amerika tersimpan dengan aman. Perpanjangan ini sudah dilakukan tiga kali, dan batas waktu terbaru yang diberikan adalah sampai pertengahan September. Namun, perpanjangan ini menimbulkan kontroversi karena tidak didukung langsung oleh undang-undang yang baru, yang sudah disahkan oleh Kongres AS. Kesepakatan awal dengan Oracle dan beberapa mitra lain pun gagal tercapai karena adanya ketegangan dagang antara AS dan China yang meningkat, termasuk adanya penetapan tarif yang menghalangi proses tersebut. Beberapa anggota Kongres dari kedua partai menilai perpanjangan ini tidak sah dan berpotensi melanggar hukum, karena pelaksanaannya di luar mekanisme yang sudah diatur. Mereka juga mengingatkan risiko hukum yang harus ditanggung oleh perusahaan seperti Apple dan Google jika tetap menyediakan TikTok kepada pengguna AS. Meskipun demikian, belum ada gugatan hukum yang menghentikan perpanjangan tersebut. Sementara itu, ada tekanan dari beberapa anggota partai Republik agar pemerintah segera menerapkan larangan penuh tanpa perpanjangan, dan menuntut agar tidak ada akses data pengguna Amerika oleh pemerintah China.
18 Jun 2025, 05.35 WIB

Presiden Trump Perpanjang Waktu TikTok untuk Cari Pembeli Non-China

Presiden Trump Perpanjang Waktu TikTok untuk Cari Pembeli Non-China
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memutuskan untuk memberikan perpanjangan waktu selama 90 hari bagi aplikasi TikTok agar tetap beroperasi di AS. TikTok dimiliki oleh perusahaan asal China, ByteDance, yang diminta untuk menjual aplikasi ini kepada pihak non-China demi keamanan data pengguna AS. Sebelumnya, Trump sudah memberikan dua kali perpanjangan sebelum ancaman pelarangan resmi terhadap TikTok. Langkah ini diambil untuk memberi kesempatan pada proses negosiasi bagi pembeli baru yang tidak terkait dengan China. Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyatakan bahwa Presiden Trump tidak ingin TikTok berhenti beroperasi atau 'go dark'. Ia memastikan kebijakan ini bertujuan memberikan jaminan bahwa data pengguna AS di TikTok tetap aman dan terlindungi. Trump juga mengatakan ia yakin Presiden China, Xi Jinping, akan menyetujui kesepakatan yang memungkinkan ByteDance melepaskan bisnis TikTok di AS kepada pihak lain yang dianggap sesuai. Hal ini penting agar aplikasi tetap dapat digunakan oleh masyarakat Amerika. Perpanjangan waktu ini diharapkan bisa memberi ruang yang cukup bagi pihak-pihak yang terlibat untuk menyelesaikan proses jual beli dengan cara yang aman dan transparan, sehingga aplikasi TikTok tetap dapat beroperasi tanpa gangguan di AS.
17 Jun 2025, 17.15 WIB

Nasib TikTok di AS Ditentukan Juni 2025, Trump Indikasikan Perpanjangan

Nasib TikTok di AS Ditentukan Juni 2025, Trump Indikasikan Perpanjangan
TikTok sedang menghadapi ketidakpastian besar di Amerika Serikat terkait perizinan operasinya. Pemerintah AS khawatir data pengguna TikTok bisa diakses oleh pemerintah China, sehingga mereka memaksa ByteDance, perusahaan induk TikTok, untuk memisahkan TikTok secara resmi dari perusahaan asal China itu. Awalnya, tenggat waktu untuk menentukan nasib TikTok adalah pada Januari 2025, tapi sudah dua kali diperpanjang oleh mantan Presiden Donald Trump menjadi April lalu Juni 2025. Namun hingga kini belum ditemukan solusi yang disepakati antara kedua pihak. Dalam sebuah komentar mengejutkan, Trump menyebut bahwa tenggat waktu itu kemungkinan akan diperpanjang lagi, bahkan dengan kemungkinan harus mendapat persetujuan dari Presiden China, Xi Jinping. Hal ini menunjukkan bahwa negosiasi masih sangat dinamis dan rentan dipengaruhi oleh hubungan geopolitik antara AS dan China. Poin penting dalam proses negosiasi adalah agar TikTok memisahkan operasinya di Amerika Serikat dan membentuk entitas baru yang mayoritas dimiliki oleh investor dari AS. Namun, proses ini tertahan karena ketegangan yang terus meningkat antara kedua negara tersebut. Kita harus menunggu dan melihat bagaimana keputusan akan diambil sebelum atau sesudah tenggat waktu yang ditentukan, sebab keputusan ini sangat penting bagi pengguna TikTok di AS dan masa depan hubungan teknologi antara AS dan China.
17 Jun 2025, 10.55 WIB

Trump Mobile Meluncur, Tantang Apple dan Pasar Smartphone Global

Trump Organization baru saja meluncurkan layanan seluler dan smartphone bernama Trump Mobile dengan harga sekitar USRp 8.21 juta ($499) . Ini adalah bagian dari usaha Donald Trump untuk memperkuat produksi telekomunikasi di Amerika Serikat dan mengurangi ketergantungan pada produksi di China. Peluncuran Trump Mobile ini dilakukan tak lama setelah Trump menekan Apple agar memproduksi iPhone di AS, sekaligus mengancam mengenakan tarif impor sebesar 25% jika tetap memproduksi di luar AS. Trump Mobile diproduksi dan memiliki fasilitas pusat panggilan di AS. Beberapa analis melihat langkah ini sebagai tekanan besar bagi Apple dalam persaingan harga smartphone. Trump Mobile menawarkan fungsi serupa dengan harga yang mungkin lebih terjangkau dibandingkan produk dari Apple dan Samsung yang terkenal mahal. Meski nama Trump bisa menarik perhatian ekstra, pasar smartphone sudah sangat ketat. Namun, persaingan ini dianggap positif karena akan memacu inovasi, produktivitas, dan memberikan keuntungan bagi konsumen melalui lebih banyak pilihan produk dan harga. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa Trump Mobile belum tentu berdampak signifikan mengingat penyedia layanan lain sudah memiliki jaringan dan skala besar. Keberhasilan Trump Mobile sangat bergantung pada konsistensi kualitas jaringannya dalam memberikan layanan.
17 Jun 2025, 00.03 WIB

Trump Mobile Luncurkan Smartphone dan Layanan Baru dengan Harga Premium

Trump Organization meluncurkan layanan ponsel bernama Trump Mobile yang menyertakan paket bulanan unlimited dan smartphone dengan merek baru bernama T1. Hal ini merupakan usaha terbaru mereka untuk memasuki pasar konsumen telekomunikasi yang sangat kompetitif di Amerika Serikat. Paket Trump Mobile dibanderol dengan harga Rp 78.03 juta ($47,45) per bulan yang mencakup panggilan telepon, pesan teks, dan data tanpa batas, serta tambahan fasilitas seperti roadside assistance dan layanan telehealth. Harga ini lebih tinggi dibanding layanan serupa dari penyedia lain yang lebih murah. Smartphone T1 yang disertakan memiliki spesifikasi model mid-range dengan sistem Android 15, layar AMOLED berukuran 6,8 inci, RAM 12GB, dan penyimpanan yang dapat diperluas. Ponsel ini juga memiliki berbagai fitur kamera dan baterai berkapasitas besar. Meski merek Trump tampak kuat, layanan Trump Mobile bukanlah hasil operasi langsung dari Trump Organization melainkan dilakukan melalui perjanjian lisensi. Model bisnis ini mirip dengan produk Trump bermerek lain seperti jam tangan dan sepatu. Layanan ini juga menawarkan fitur internasional untuk memudahkan komunikasi keluarga militer di luar negeri dan mengklaim menjamin jaringan yang sama dengan tiga operator besar di Amerika Serikat.
16 Jun 2025, 15.52 WIB

Donald Trump Siap Luncurkan Jaringan Seluler dan Ponsel Bermerek Trump

Donald Trump melalui perusahaannya mengajukan permohonan merek dagang untuk menggunakan nama 'Trump' dan 'T1' dalam bidang telekomunikasi dan perangkat ponsel. Ini menandakan keseriusan Trump untuk memasuki bisnis jaringan seluler dan ponsel bermerek sendiri. Permohonan tersebut mencakup layanan jaringan nirkabel, penjualan ponsel, aksesoris seperti casing dan charger, serta kemungkinan membuka toko ritel untuk produk-produk tersebut. Meski belum tentu pasti diluncurkan, langkah ini menunjukkan niat nyata. Namun, ada beberapa tantangan, seperti potensi keberatan dari T-Mobile yang merasa bahwa nama 'T1' bisa melanggar merek dagang mereka. Tidak hanya itu, ada juga aspek regulasi karena FCC yang mengatur industri ini dipimpin oleh orang yang pernah bekerja untuk Trump. Selain Trump, selebriti lain juga tertarik dengan bisnis telekomunikasi. Contohnya, Ryan Reynolds yang sebelumnya terlibat di Mint Mobile, serta podcast SmartLess yang baru saja meluncurkan SmartLess Mobile dengan dukungan para hostnya. Pengajuan merek ini memicu perhatian, karena menggabungkan dunia politik dan bisnis teknologi, dan menandai potensi perubahan baru dalam industri telekomunikasi yang saat ini terus berkembang dengan persaingan dan regulasi ketat.

Baca Juga

  • Upaya Trump Memperpanjang Larangan TikTok dan Meluncurkan Merek Smartphone

  • Cina Maju dengan Teknologi Perang Elektronik 6G, Meningkatkan Kapabilitas Militer

  • Produsen EV China Capai Terobosan Teknologi Baterai untuk Jangkauan Lebih Lama

  • Terobosan dalam Robotika: Peningkatan Kapabilitas dan Pendanaan

  • Inovasi China dalam Mobilitas Elektrik dan Otonom