Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Teknologi

Kompetisi dan Konflik Antara OpenAI dan Meta dalam Talenta AI dan Kemitraan

Share

Perusahaan teknologi besar OpenAI dan Meta terlibat dalam persaingan sengit untuk menarik talenta AI terbaik serta menjalin kemitraan strategis. Konflik ini mencakup upaya Meta untuk merekrut CEO dan menawarkan bonus besar kepada karyawan OpenAI, serta keputusan OpenAI untuk menghentikan kerja sama dengan Scale AI setelah kesepakatan dengan Meta.

21 Jun 2025, 00.20 WIB

Karandeep Anand Jadi CEO Baru Character.AI di Tengah Tantangan Keamanan Anak

Karandeep Anand Jadi CEO Baru Character.AI di Tengah Tantangan Keamanan Anak
Character.AI adalah penyedia chatbot AI yang populer dengan jutaan pengguna aktif setiap bulan. Perusahaan ini baru saja mengumumkan bahwa Karandeep Anand, mantan VP Meta, menjadi CEO baru mereka. Pengangkatan ini terjadi saat Character.AI menghadapi tantangan besar mengenai keamanan anak-anak dan tuntutan hukum yang sedang berlangsung. Sebelumnya, CEO dan co-founder Character.AI, Noam Shazeer, direkrut oleh Google. Perjanjian antara Google dan Character.AI membuat regulator federal menyelidiki kemungkinan pelanggaran antitrust. Hal ini menunjukkan bagaimana persaingan dan kerjasama di bidang AI mulai mendapat perhatian ketat. Karandeep Anand membawa pengalaman besar dari dunia teknologi, termasuk memimpin produk iklan di Meta, serta jabatan penting di Microsoft dan startup fintech Brex. Dia berkomitmen untuk memperbaiki filter keamanan agar tidak terlalu membatasi pengguna serta meningkatkan kualitas model AI yang digunakan platform mereka. Platform Character.AI memiliki pengguna muda dan kebanyakan wanita. Model chatbot yang mereka buat fokus pada hiburan, yang menunjukkan bagaimana aplikasi AI dalam bidang ini berkembang sangat cepat dan menjadi pasar yang besar. Anand juga berencana meningkatkan fitur memori dalam chatbot dan meningkatkan transparansi sistem pengambilan keputusan AI di platform tersebut. Fitur-fitur ini akan diperkenalkan dalam waktu 60 hari ke depan untuk meningkatkan pengalaman dan keamanan pengguna.
20 Jun 2025, 23.26 WIB

Dampak Kesepakatan OpenAI dengan Militer Terhadap Hubungan dengan Microsoft

Dampak Kesepakatan OpenAI dengan Militer Terhadap Hubungan dengan Microsoft
OpenAI baru-baru ini mengumumkan kesepakatan sebesar 200 juta dolar dengan Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Kesepakatan ini menarik perhatian banyak pihak karena dapat berdampak pada hubungan OpenAI dengan Microsoft, yang merupakan pendukung utama OpenAI. Hubungan antara OpenAI dan Microsoft tengah mengalami ketegangan akibat persaingan yang semakin ketat dalam mendapatkan kesepakatan bisnis di sektor perusahaan. Hal ini memicu kekhawatiran apakah kemitraan OpenAI dengan militer akan memperkeruh situasi tersebut. Kesepakatan ini juga menunjukkan adanya tren Silicon Valley yang semakin dekat dengan dunia militer. Banyak perusahaan teknologi kini mulai bekerja sama dengan sektor pertahanan, yang menimbulkan perdebatan mengenai etika dan masa depan teknologi AI. Dalam podcast 'Equity' yang diproduksi oleh TechCrunch, para pembawa acara Anthony Ha dan Max Zeff membahas bagaimana kesepakatan ini mencerminkan hubungan yang semakin erat antara industri teknologi dan militer, serta pendapat beberapa pemimpin industri yang mendukung perlombaan senjata dalam bidang AI. Pendengar yang tertarik dapat mengikuti episode penuh podcast tersebut untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang perkembangan minggu ini dan isu-isu terkini yang berkaitan dengan industri teknologi dan AI.
20 Jun 2025, 22.32 WIB

Meta Terus Perkuat Tim AI dengan Rekrut CEO Startup dan Pemimpin AI Ternama

Meta Terus Perkuat Tim AI dengan Rekrut CEO Startup dan Pemimpin AI Ternama
Meta, perusahaan teknologi milik Mark Zuckerberg, sedang berupaya memperkuat tim kecerdasan buatannya atau AI dengan merekrut para ahli dan pemimpin di bidang AI. Ini merupakan bagian dari strategi besar mereka dalam menghadapi persaingan ketat di dunia teknologi AI. Baru-baru ini, Meta mencoba membeli startup AI besar bernama Safe Superintelligence yang didirikan oleh Ilya Sutskever, mantan ilmuwan utama di OpenAI. Namun, Ilya Sutskever menolak tawaran tersebut. Meskipun penawaran akuisisi gagal, Meta kini bernegosiasi untuk mempekerjakan salah satu pendiri dan CEO Safe Superintelligence, Daniel Gross, serta mantan CEO GitHub, Nat Friedman. Mereka juga mengambil saham di perusahaan investasi milik Gross dan Friedman yaitu NFDG. NFDG diketahui telah menginvestasikan modal ke startup AI terkemuka lain seperti Perplexity dan Character.AI. Dengan merekrut para tokoh besar ini, Meta berusaha meningkatkan kapasitas lab AI mereka yang fokus pada riset superinteligensi. Selain itu, Meta baru saja mengumumkan bahwa CEO Scale AI, Alexandr Wang, dan beberapa manajer dari startup pelabelan data tersebut juga akan bergabung dengan perusahaan ini. Langkah ini menunjukkan komitmen Meta dalam mempercepat pengembangan teknologi AI.
19 Jun 2025, 01.16 WIB

OpenAI Putuskan Kerja Sama dengan Scale AI Usai Investasi Besar Meta

OpenAI Putuskan Kerja Sama dengan Scale AI Usai Investasi Besar Meta
OpenAI memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Scale AI setelah Meta mengumumkan investasinya yang besar dan menempatkan CEO Scale AI, Alexandr Wang, di timnya. Keputusan ini dibuat OpenAI sebelum pengumuman resmi dari Meta. Sebelumnya, OpenAI sempat menyatakan akan melanjutkan kerja sama dengan Scale AI, tapi akhirnya berubah karena mereka mencari penyedia data lain yang lebih sesuai untuk mengembangkan model AI yang lebih kompleks dan canggih. Langkah OpenAI ini memunculkan pertanyaan tentang masa depan bisnis Scale AI yang berfokus pada pelabelan data. Selain OpenAI, Google juga dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menghentikan hubungan bisnis dengan Scale AI. Dalam upaya meluruskan isu favoritisme, Scale AI menegaskan bahwa Meta tidak akan mendapatkan perlakuan istimewa dan informasi rahasia pelanggan lain tidak akan dibagikan kepada Meta. Selain itu, CEO Scale AI Alexandr Wang dikabarkan tidak akan terlibat dalam operasi harian perusahaan. Menanggapi situasi ini, CEO interim Scale AI, Jason Droege, mengumumkan bahwa perusahaan akan fokus untuk memperkuat bisnis aplikasi AI yang dirancang khusus bagi pemerintahan dan perusahaan, sebagai strategi untuk menghadapi tantangan yang ada.
18 Jun 2025, 20.31 WIB

MoS2: Lapisan Murah yang Perpanjang Umur Baterai Solid-State Tanpa Anoda

MoS2: Lapisan Murah yang Perpanjang Umur Baterai Solid-State Tanpa Anoda
Para peneliti di Korea Selatan berhasil mengembangkan pelapis tipis dari material dua dimensi molybdenum disulfide atau MoS2 yang dapat memperpanjang umur baterai solid-state tanpa anoda hingga tujuh kali lipat. Baterai jenis ini menjadi harapan utama sebagai teknologi baterai masa depan karena lebih aman dan padat energinya. Masalah utama pada baterai solid-state tanpa anoda adalah ketidakstabilan di antarmuka elektrolit padat dan kolektor arus yang menyebabkan pertumbuhan dendrit lithium berbahaya. Selama ini pelapis logam mulia seperti perak digunakan, namun biayanya tinggi dan sulit disebarluaskan secara massal. Tim peneliti menggunakan teknik metal-organic chemical vapor deposition (MOCVD) untuk menumbuhkan lapisan MoS2 pada kolektor arus stainless steel. Lapisan ini bereaksi dengan lithium membentuk molybdenum logam dan lithium sulfida yang menciptakan zona buffer dinamis untuk mencegah dendrit dan menstabilkan antarmuka. Dalam pengujian laboratorium, baterai dengan lapisan MoS2 mampu bertahan hingga 300 jam operasi stabil, sementara baterai tanpa pelapis hanya 95 jam. Prototipe baterai penuh menunjukkan peningkatan kapasitas awal dan daya tahan yang jauh lebih baik setelah 20 siklus pengisian. Para ilmuwan meyakini teknologi ini adalah langkah penting menuju komersialisasi baterai solid-state yang lebih murah, aman, dan tahan lama. Mereka memperkirakan teknologi ini dapat siap diaplikasikan secara praktis pada tahun 2032 mendatang.

Baca Juga

  • Kompetisi dan Konflik Antara OpenAI dan Meta dalam Talenta AI dan Kemitraan

  • Merek Smartphone China Berjuang Menghadapi iPhone Apple di Tengah Pengaruh Politik AS

  • Teknologi Baterai Terobosan untuk Meningkatkan Penyimpanan Energi pada Jaringan California

  • Dampak AI pada Industri Kreatif: Transformasi Seni dan Video

  • Perusahaan Robot Humanoid China Tawarkan Gaji Tinggi di Tengah Kekurangan Talenta AI