Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
Pomodo
TwitterInstagram
Tentang
TeknologiKecerdasan BuatanKendaraan Listrik dan BateraiKeamanan SiberPengembangan SoftwareGadgets dan WearablePermainan Console, PC, Mobile dan VRRobotika
BisnisEkonomi MakroStartup dan KewirausahaanManajemen dan Strategi BisnisMarketing
SainsFisika dan KimiaMatematikaNeurosains and PsikologiKesehatan dan Obat-obatanIklim dan LingkunganAstronomi dan Penjelajahan Luar Angkasa
FinansialMata Uang KriptoInvestasi dan Pasar ModalPerencanaan KeuanganPerbankan dan Layanan KeuanganKebijakan Fiskal
Stories
Teknologi

OpenAI Menantang Google dan Microsoft dalam Lanskap AI dan Pencarian

Share

OpenAI berupaya menandingi Google dan Microsoft dalam bidang kecerdasan buatan dan mesin pencari, melalui kerja sama strategis dan inovasi teknologi terbaru. Langkah ini dapat mengubah dinamika industri pencarian dan AI secara global.

23 Jun 2025, 03.54 WIB

Google Masih Unggul, ChatGPT Butuh Waktu untuk Jadi Raja Pencarian Online

Google Masih Unggul, ChatGPT Butuh Waktu untuk Jadi Raja Pencarian Online
Teknologi pencarian online terus berkembang dengan hadirnya chatbot AI seperti ChatGPT yang mulai digunakan banyak orang sebagai cara baru dalam mencari informasi di internet. Namun, meskipun cepat berkembang, ChatGPT masih jauh dari mampu mengalahkan mesin pencari Google yang telah lama menguasai pasar pencarian secara global. Google masih memimpin dengan jumlah pencarian yang sangat besar yaitu sekitar 13,7 miliar pencarian tiap hari, jauh mengungguli ChatGPT dan platform media sosial lain yang juga memiliki aktivitas pencarian signifikan seperti Instagram, Snapchat, dan LinkedIn. Menariknya, menurut data yang dirangkum oleh NP Digital dan Visual Capitalist, beberapa platform seperti Snapchat dan LinkedIn bahkan memiliki frekuensi pencarian yang lebih tinggi dibandingkan Facebook, Bing, dan Pinterest, meskipun hal ini didapat dari berbagai sumber sehingga mungkin terdapat perbedaan pengukuran. Google juga terus berinovasi dengan menambahkan fitur AI dalam hasil pencarian mereka, hal ini membantu mereka untuk tetap kompetitif dan menjaga posisinya sebagai mesin pencari nomor satu di dunia menghadapi pesaing baru termasuk teknologi AI chatbot. Kesimpulannya, ChatGPT dan teknologi AI lainnya memang menawarkan pendekatan baru dalam pencarian informasi, namun masih perlu waktu untuk bisa menjadi mesin pencari utama yang mendominasi sebagaimana Google saat ini.
22 Jun 2025, 05.05 WIB

Kemitraan OpenAI dan Alphabet: Peluang Baru di Tengah Tantangan Bisnis Google

Kemitraan OpenAI dan Alphabet: Peluang Baru di Tengah Tantangan Bisnis Google
Selama bertahun-tahun, OpenAI mengandalkan Microsoft Azure untuk kebutuhan komputasinya. Namun, kini OpenAI mulai mencari partner baru seperti Oracle dan Google untuk menghindari ketergantungan terlalu besar pada satu perusahaan penyedia cloud. Oracle dan Google Cloud kini menjadi mitra baru OpenAI dalam menyediakan kekuatan GPU dari Nvidia yang diperlukan untuk pelatihan dan inferensi model AI yang kompleks dan mahal. Walaupun Google adalah pesaing langsung OpenAI dalam teknologi AI dan juga ancaman bagi bisnis inti Google yakni pencarian, kemitraan ini membuka peluang agar Alphabet tetap mendapatkan pemasukan dari bisnis cloud jika iklan pencarian berkurang. Melalui kemitraan ini, Google juga dapat belajar dan meningkatkan teknologi AI-nya dengan mengamati penggunaan OpenAI, meskipun detail akses terhadap data OpenAI masih belum diketahui secara pasti. Keseluruhan strategi kemitraan OpenAI dan Alphabet dapat menjadi perubahan besar yang memberi peluang bagi Alphabet untuk menjaga keberlangsungan bisnis dan memperkuat posisi Google Cloud di pasar yang sangat kompetitif.
20 Jun 2025, 23.26 WIB

Dampak Kesepakatan OpenAI dengan Militer Terhadap Hubungan dengan Microsoft

Dampak Kesepakatan OpenAI dengan Militer Terhadap Hubungan dengan Microsoft
OpenAI baru-baru ini mengumumkan kesepakatan sebesar 200 juta dolar dengan Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Kesepakatan ini menarik perhatian banyak pihak karena dapat berdampak pada hubungan OpenAI dengan Microsoft, yang merupakan pendukung utama OpenAI. Hubungan antara OpenAI dan Microsoft tengah mengalami ketegangan akibat persaingan yang semakin ketat dalam mendapatkan kesepakatan bisnis di sektor perusahaan. Hal ini memicu kekhawatiran apakah kemitraan OpenAI dengan militer akan memperkeruh situasi tersebut. Kesepakatan ini juga menunjukkan adanya tren Silicon Valley yang semakin dekat dengan dunia militer. Banyak perusahaan teknologi kini mulai bekerja sama dengan sektor pertahanan, yang menimbulkan perdebatan mengenai etika dan masa depan teknologi AI. Dalam podcast 'Equity' yang diproduksi oleh TechCrunch, para pembawa acara Anthony Ha dan Max Zeff membahas bagaimana kesepakatan ini mencerminkan hubungan yang semakin erat antara industri teknologi dan militer, serta pendapat beberapa pemimpin industri yang mendukung perlombaan senjata dalam bidang AI. Pendengar yang tertarik dapat mengikuti episode penuh podcast tersebut untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang perkembangan minggu ini dan isu-isu terkini yang berkaitan dengan industri teknologi dan AI.

Baca Juga

  • Pengembangan Chip Optik Paralel China di Tengah Sanksi AS Meningkatkan Kemampuan AI

  • DPR AS Melarang WhatsApp pada Perangkat Staf

  • Robot Humanoid Canggih Mengubah Sektor Industri dan Tanggap Bencana

  • OpenAI Menantang Google dan Microsoft dalam Lanskap AI dan Pencarian

  • Langkah Strategis Meta untuk Mengakuisisi Startup AI Terkemuka