
Energi fusi, yang dulu dianggap hanya impian jauh, kini makin nyata berkat kemajuan teknologi komputer, kecerdasan buatan, dan magnet superkonduktor suhu tinggi. Teknologi ini berpotensi memberikan sumber energi hampir tak terbatas yang meniru reaksi penyalaan matahari di Bumi. Perusahaan rintisan mengembangkan berbagai jenis reaktor fusi dengan harapan menghasilkan listrik secara komersial suatu hari nanti.
Pada akhir 2022, sebuah laboratorium Departemen Energi AS berhasil melakukan reaksi fusi yang menghasilkan lebih banyak energi daripada energi laser yang digunakan, sebuah pencapaian penting yang mendorong kepercayaan bahwa ilmu di balik fusi itu benar dan memungkinkan untuk dikomersialkan.
Beberapa startup fusi besar seperti Commonwealth Fusion Systems, TAE Technologies, dan Helion memimpin dengan berbagai desain reaktor mulai dari tokamak, field-reversed configuration, hingga magnetized target fusion. Masing-masing memiliki target dan waktu operasi yang berbeda, termasuk rencana operasional komersial dalam satu dekade ke depan.
Investor ternama seperti Bill Gates, Jeff Bezos, Microsoft, dan perusahaan teknologi besar mendukung startup fusion ini dengan pendanaan besar-besaran, menunjukkan keyakinan mereka pada potensi revolusioner energi fusi sebagai solusi masa depan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Meski ada tantangan teknis dan besar biaya pembangunan reaktor fusi, kemajuan pesat di bidang ini membawa harapan bahwa energi fusi akan bisa menggantikan sumber energi fosil dan memberikan solusi terhadap krisis energi global di masa depan.